22

4K 384 51
                                    





Haloo🥲

















"Aku tidak mau tau, kau harus segera mencarinya! . Temukan Renjun sesegera mungkin!. Apa kau mengerti?! "

Sambungan pun terputus, Sungchan menghela nafasnya kasar. Ia mendudukkan tubuhnya di bangku panjang koridor rumah sakit.

Ditangannya plastik yang berisikan obat milik Chenle yang baru saja selesai ia tebus , Sungchan remas. Pikiran pemuda Jung itu kacau- cemas.

Sampai saat ini, Renjun masih belum bisa ia temukan. Sungchan sangat menghawatirkannya.

"Kau dimana sayang? " Gumam Sungchan resah, sembari mencoba sekali lagi menelpon nomor dari tunangannya itu. Yang tentu saja hasilnya sama. Nihil. Ponselnya bahkan sekarang benar-benar tidak bisa dihubungi.

"Tolong permisi!-"

Lalu tiba-tiba terjadi kegaduhan di Koridor begitu dua orang Suster mendorong sebuah brankar berlari menuju lobby. Sungchan menegakkan punggungnya, melihat penasaran sang pasien yang baru saja digendong oleh beberapa orang dan dibaringkan keatas brankar.

Lukanya sepertinya cukup parah, jika dilihat dari seberapa banyak darah yang keluar dari kepalanya. Sungchan sebenarnya tidak begitu suka melihat darah. Tetapi entah kenapa sekarang kakinya malah melangkah mendekati pasien itu dan tau-tau sekarang Sungchan sudah berdiri disamping pasien itu.

"Permisi Tuan, kami harus segera membawanya ke ruang operasi" Tegur salah seorang Suster . Namun Sungchan mengabaikannya. Ia malah menundukkan sedikit kepalanya guna ingin melihat dengan jelas wajah dari si Pasien.

"Park Solomon"

Sungchan tidak mungkin salah mengenali wajah dari orang- orang yang sudah membuat kembaran dari Tunangannya . Kang Injun. Harus melewati hari-harinya dengan berbaring lemah di atas brankar pesakitan.

Pasien yang baru saja dilarikan ke ruang operasi itu memanglah Park Solomon, Sungchan yakin itu memang dia.

Sekarang yang menjadi pertanyaannya...

Kenapa Pemuda itu bisa sampai terluka parah seperti itu?..

Apa ini semua....



"Renjun? "

"𝘈𝘪𝘴𝘴 sial!, aku harus segera menemukannya! "

Lalu Sungchan dengan tergesa berlari meninggal lobby untuk menuju ke perkiraan.

Entah mengapa Sungchan memiliki perasaan buruk terhadap kekasihnya itu.

Masuk ke dalam mobilnya, Sungchan dengan cepat mencari kontak seseorang yang sudah sangat lama tidak ia kontak.

Dan Dapat!.

"Semoga nomornya masih bisa dihubungi! "

Menunggu beberapa saat dengan perasaan yang semakin gelisah.

Akhirnya tak lama panggilannya itu diangkat.

"Haloo!, Hyung?..

Apa malam ini anak-anak buahmu melakukan pertandingan dengan Park Solomon?"

-













Mark

Solomon masuk rumah sakit, ia mengalami kecelakaan saat bertanding melawan anak buah Junhui.

Aku dan Taehyun sedang dalam perjalanan kesana, kau kalau mau , kau bisa menyusul. Jaem..

Read.


Jaemin tak berkeinginan untuk membalas pesan dari Kaw- ah mantan kawannya itu.

Ia sungguh-sungguh sudah tidak peduli lagi dengan mereka, toh apa yang ia cari- cari selama kurang dari setahun ini sudah ia dapatkan.

Jaemin melempar ponselnya keatas meja nakas, mengisap kuat benda berbahan tembakau yang sendari tadi bersarang di mulutnya sampai hisapan terakhir dan membuang puntungnya kesembarang tempat.

Jaemin menyambar laptopnya dan menggeledah laci meja belajarnya untuk mencari sebuah flashdisk .

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Jaemin segera memasang flashdisk itu di laptopnya. Mengoatak- atik sebentar... Mencari sebuah file ...

Sebelum memutar satu- satunya file vidio yang ada didalam flashdisk itu . Jaemin terlebih dahulu memejamkan matanya. Menguatkan hatinya untuk menontonnya.

Dirasa cukup, tombol play itupun ia tekan.

Disana... Didalam video itu..

Jaemin bisa melihat dengan sangat jelas, keadaan seseorang yang ia cintai begitu sangat buruk. Jaemin menitikkan air matanya, mengepalkan kedua tangannya.

"Sialan! , Kau Park Jisung! "

Benar, benar apa yang dikatakan oleh Jisung waktu itu benar.

Didalam video itu kamera hanya menangkap wajah Injun yang memerah padam dengan peluh yang membanjiri tubuh polosnya. Sedangkan wajah sosok pria yang dengan gagahnya menggagahinya sama sekali tak terlihat. Tetapi walaupun seperti itu, Jaemin tau siapa orang brengsek itu. Ia teramat hafal.

Dia adalah Park Jisung!.

"Sekarang... Mari kita hancur bersama-sama, Park Jisung. Kita semuanya...."






.......

Kalau makin aneh maafin ya.. 🥲


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Renjun ||JaemRen||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang