1. One day..

549 70 9
                                    

Siang ini sungguh terik. Beberapa orang pasti akan memilih menetap dalam ruangannya untuk sekedar duduk santai dengan beberapa camilan, beberapa lainnya masih setia mengerjakan tugas dari pekerjaannya, sebagain lainnya masih berkutat dengan segala materi pembelajaran di sekolahnya. 

Namun, seorang bocah lelaki berumur 17 tahun yang sedang berdiri menatap pemandangan dibawah dari atas rooftop sekolahnya ini sepertinya membolos pelajaran. 

"Hahhh.. capek juga jadi siswa teladan. Udah rajin, taat peraturan, tapi masih aja jadi bahan olokan orang" monolognya. 

Setelah puas memandang kebawah dan sekitar, ia berbalik lalu mulai berjalan menuju sebuah sofa yang ada di sana.

Menempatkan dirinya menghadap langit, terik memang, namun ia menutupi wajahnya dengan lengan kecilnya. Hingga tak terasa, ia sudah menyelam dalam dunia mimpi.

Bocah lelaki ini bernama Davin, namun lebih akrab dengan panggilan Dave. Siswa berprestasi yang tidak pernah melanggar peraturan, ceria dan juga energik. Namun entah apa yang membawanya ke rooftop ini untuk membolos, who knows? 

Tertidur pulas dengan terpaan angin yang sejuk, membuatnya melupakan waktu yang juga berlalu. Hingga benda pipih yang ada dalam saku seragamnya bergertar tanda ada sebuah panggilan masuk yang membuatnya terbangun. 

Drttt... Drtttt..

Bunda is calling...

"Heungh.. Halo bun?"

"Dave, kamu ini kemana. Udah hampir malem tapi kamu belum pulang." 

"Ahh.. iya bun maaf, ini dave langsung pulang. Masih disekolah." 

"Yaudah, hati-hati nak, bunda tunggu dirumah." 

"Iya bun." 

Sambungan telepon itu terputus dan Dave merubah posisinya dari rebahan menjadi duduk bersandar.

"Udah sore ternyata, oke ayo pulang." 

Setelah meregangkan ototnya setelah tidur dengan posisi yang kurang nyaman, ia segera melangkah untuk meninggalkan rooftop dan menuju ke ruang kelasnya untuk mengambil tas dan beserta barang bawaannya.

Bergegas menuju pos satpan guna mengambil sketboard yang setiap hari ia titipkan disana agar tidak repot membawanya ke kelas.

Dibawanya tubuh itu menyusuri jalanan dibawah sinar jingga senja. Dengan sketboard berkecepatan sedang dan sedikit bersenandung. 

Sedang menikmati perjalanannya, ketika hendak menyebarang pada seruas jalan. Tiba-tiba ada mobil yang melaju kearahnya, dan ...



_______________

in another side..

"Iya bentar lagi gua balik elah, berisik amat sih lu."  tutt... 

Seorang mahasiswa manajemen yang sedang menyegarkan pikirannya dengan berdiri memandang deburan ombak itu kembali merasa kalut setelah mendapat telepon dari sepupunya yang mengatakan bahwa dirinya ditunggu seseorang di apartemennya.

Dia tidak ingin menemui orang tersebut, namun ia diancam akan diambil semua fasilitas yang sedang ia gunakan termasuk kartu debit dan kredit. Hingga ia dengan terpaksa menurut dan segera pulang.

Perjalanan dari pantai tempat ia menenangkan pikiran tadi cukup jauh dari rumahnya. Sekitar 2 jam dengan mengendarai mobil jika saja tidak terkena macet. 

Agar tidak bosan dalam perjalanan, pemuda itu lantas menyalakan musik random yang ada pada playlistnya. 

"Ahh lagu ini, cocok dengan suasana senja."

[Orange - Treasure

Ia sangat menikmati  alunan musik santai itu. Dengan sesekali bersenandung mengikuti nada yang ada. 

Saat lagu tersebut habis terputar, sang pemuda berniat ingin memutar kembali lagu itu. 

Namun, ia tak menyadari bahwa didepan sana, ada seorang siswa yang akan menyebrang, dan ...

Brukkk.... 

Ia menyerempet siswa yang hendak menyebrang itu. 

_________________

to be continue...

[A] 

Udah singkat, gaje pula.. 

haha maapkan aku teman-teman..

boleh lahh dikomen kurangnya saya dimana jadi bisa buat perbaikan......

My Ebullience [YoHwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang