4. One Step..

249 42 4
                                    


Haii.. I'm back!
Setelah perdebatan hati dan pikiran, aku balik nulis lagi..
Happy Reading..


Yonathan kembali disibukkan dengan kegiatan kuliahnya. Ia harus melaksanakan kegiatan magang sebagai syarat kelulusan.  Sebenarnya ia tak perlu repot mencari perusahaan untuk magang.  Karena ayahnya adalah pemilik salah satu perusahaan besar di negaranya ini. 

Namun, Yonathan tetaplah Yonathan. Pemuda keras kepala dengan gengsi yang tinggi sehingga ia enggan untuk menerima tawaran ayahnya untuk magang di perusahaan miliknya.  Ia lebih memilih mempersulit diri sendiri dengan mendaftar pada beberapa perusahaan kecil. 

Siapa sangka ia justru diterima pada perusahaan yang tidak bisa dibilang kecil, namun tidak terlalu besar pula.  Yang terpenting untuk Yonathan adalah ia bisa magang tanpa embel-embel bantuan sang ayah.

Hari ini hari Rabu, dan ia sudah berjanji untuk datang menjemput Dave di sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, yang berarti sebentar lagi Dave akan keluar dari kelasnya dan Yonathan pun sudah setia menunggu di dekat gerbang utama sekolah Dave. 

Dave

Aku udah di depan
[delivered 15.02]

Dave? Kok belum keluar juga?
Kamu udah pulang duluan?
[delivered 15.37]

Pesan teks yang dikirim Yonathan belum dibaca oleh Dave padahal ia sudah menunggu sekitar setengah jam. 

Tentu Yonathan khawatir. Hingga ia melihat seseorang yang ia kenal. 

"Loh Han?! Lo sekolah disini?" 

"Sepupu lo sekolah disini udah hampir 2 tahun asal lo tau Bang!" jawab Hansel

"Lo ngapain disini dah, gabut banget" lanjutnya.

"Gua nunggu orang, harusnya dia udah keluar 30 menit yang lalu, tapi sampe sekarang belum keluar juga. Dan lo ngapain baru keluar? Bel pulang udah 30 menit yang lalu Han." 

"Oh tadi temen gua ga tau kenapa tiba-tiba ada yang nyiram pake air bekas ngepel dari lantai 3. Jadi gua temenin dia bersihin diri dulu." 

"Lha terus sekarang temen lu mana?" 

"Noh dibelakang, jalan bareng 'calon pacar gua', heheh" jawab Hansel dengan menunjuk 2 orang yang sedang berjalan beriringan.

Yonathan pun mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Hansel, dan betapa terkejutnya Nathan saat melihat Dave dan satu orang yang ia tau adalah teman dekat Hansel alias 'calon pacar' yang tadi di sebutkannya itu berjalan kearahnya. Dengan keadaan Dave yang masih sedikit berantakan. 

"Dave, kamu kenapa?" 

"Gapapa kak, tadi ada air tumpah dari lantai atas, dan ga sengaja pas aku lewat." jawab Dave dengan cengirannya.

"Bentar deh bang, kok lo kenal sama Dave sih? Dan apaan banget pae aku kamu, geli gua dengernya sialan." tanya Hansel keheranan.

"Lah Hansel juga kenal sama kak Nathan?" tanya Dave tak kalah heran.

"Jangan bilang yang nabrak lo waktu itu Bang Nathan?" satu lagi pertanyaan Hansel.

"Iya gua yang nabrak Dave, mau ngadu lo?" sungut Nathan pada sepupunya itu.

"Gua nanya doang, sialan!"

"Yang sopan sama orang yang lebih tua mah!" Justin dengan tabokan mautnya pada Hansel.

"Hehe maap, beb."

"Jadian dulu baru manggil beb." kali ini gantian Nathan yang nabok Hansel.

 Oke mari kita tinggalkan kisah cinta Hansel dan Justin..


___________________________

Other side..

Dave adalah salah satu siswa kesayangan para guru. Bagaimana tidak, dia adalah  satu-satunya siswa yang  selalu menjadi juara umum baik di bidang akademik maupun non akademik terutama taekwondo. 

Jadi, tidak jarang ia menjadi buah bibir siswa lain hanya karena mereka iri. Tapi entah mengapa akhir-akhir ini ada banyak kejadian tak terduga yang dialami Dave. 

Seperti minggu lalu, saat ia harus latihan taekwondo. Tiba-tiba saja seragamnya menghilang. Padahal biasanya selalu ada dalam lokernya. Hingga ia menemukan seragamnya ada didekat tong sampah dengan keadaan yang sangat kotor. 

Lalu kemarin, saat ia akan menyimpan buku-bukunya dalam loker. Ia dikejutkan dengan keadaan lokernya yang sangat berantakan . 

Dan hari ini? Tiba-tiba saja ada air kotor dari lantai atas. Dan yaa Dave lah sasarannya. 

Namun, Dave adalah Dave.  Dia tak pernah menganggap semuanya serius.  Dia juga tidak mengatakan apapun tentang semua hal yang ia alami pada teman-temannya.

Mereka tidak ada yang tau, bahwa ada seorang di balik semua itu.. 

Seseorang yang sangat membenci Dave, demi apapun. Seseorang yang menginginkan Dave jatuh. 

"Sial! Kenapa selalu Dave yang dikelilingi orang-orang itu! Bahkan Kak Nathan!" 


.

.

.

.

Ebullience

To Be Continue....



Kira-kira siapa dia? 

Astaga makin gajelas aja Taaa!!!
Maapin Taaa :(( 


My Ebullience [YoHwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang