11. He's my...

53 5 0
                                    


Yonathan mereganggangkan otot-ototnya yang terasa kelu akibat seharian berkecamuk dengan begitu banyak berkas. Uhh... Rasanya sangat melelahkan.. begitu jika kita melihatnya.

"Dave lagi ngapain ya? Tumben ga ada kabar seharian?" batinnya bertanya. 

Setelah merapikan segala bentuk kertas yang ada diatas meja kerjanya itu, Yonathan segera melangkahkan kakinya menuju parkiran agar dapat secepatnya menemui pria manisnya. 

Ia berjalan terlalu terburu-buru hingga tanpa sengaja menabrak seseorang.

"Ohh, maaf. Saya tidak memperhatikan jal-... Loh papa?!" 

"Ngapain kamu jalan cepat-cepat kaya gitu? Dikejar maling?" tanya Tuan Pradana.

"Aku mau kerumah temen pa, ntar keburu malem ga enak." 

"Yaudah, hati-hati kamu." 

Tanpa menjawab ucapan sang papa, Yonathan melanjutkan langkah terburunya.

Setelah memasuki mobilnya, Yonathan langsung mencoba menghubungi Dave. Namun pada percobaan telponnya yang ke 5, ia tak kunjung mendapat jawaban dari sang kekasih. Yonathan dengan perasaan khawatirnya lalu pergi menuju rumah Dave guna memastikan keadaan Dave secara langsung. 


Jalanan sore hari di hari kerja memang selalu ramai. Akibatnya sering terjadi kemacetan di sebagian ruas jalan. Dan sialnya, jalanan menuju rumah Dave dari arah kantor Yonathan itu sudah dipastikan mengalami kemacetan karena ya memang kompleks perumahan Dave berada di kawasan dekat perkantoran.

Yonathan semakin cemas kala ia terus mencoba menghubungi Dave namun masih juga tak kunjung mendapat jawaban. 

Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh hanya dalam 20 menit itu baru bisa Yonathan lalui setelah hampir 1 setengah jam berlalu. Kini ia sudah berada tepat di depan rumah Dave. Namun apa yang ia dapati justru rumah Dave dalam keadaan pintu terbuka. 

Yonathan sudah menekan bel dan juga mengetuk pintu, tidak ada satu orangpun yang keluar. Hingga ia putuskan untuk masuk dan mencari keberadaan kekasihnya itu. 

Nihil, rumah ini dalam keadaan kosong. 

Yonathan yang merasa kalut pun langsung keluar dari rumah itu dan hendak mencari ke tempat teman-teman Dave. Namun sebelum ia menginjak pedal gas, ia melihat sebuah sedan hitam memasuki halaman rumah Dave. 

Dan ternyata itu adalah Bunda yang entah bersama siapa karena beliau tidak turun dari mobil tersebut. 

"Loh, Nathan? Sudah mau pergi? Dave mana?" tanya bunda bertubi. 

"Dave ga sama bunda?" bukannya menjawab, Yonathan justru balik bertanya. 

"Engga nak, bunda barusan ada keperluan jadi Dave  bunda tinggal dirumah" 

"Bun, tadi Nathan dateng tuh rumah pintu depan kebuka, tapi Dave nya ga ada dirumah. Nathan pikir mungkin pergi sama bunda" 

"Kemana ya Dave ya, sudah coba dihubungi nak?" 

"Sudah bun, tapi ga diangkat sama Dave. Nathan coba cari dulu ya bun? Nanti kalo Dave pulang dan ga bareng Nathan, tolong bunda hubungi Nathan ya?"

"Iya nak, bunda minta tolong carikan Dave ya, nak?" 

"Iya, bun. Nathan pamit dulu, permisi" 


___

Yonathan mecari di sepanjang jalan komplek perumahan itu. Namun, ia tetap tidak menemukan Dave disudut manapun.

My Ebullience [YoHwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang