8. Want you?

198 28 8
                                    



Yonathan kelimpungan mencari Dave. Begitu pula teman-temannya.

Hingga ia melihat Dave sedang terduduk di dekat bianglala dan menatap kosong kedepan.

"Ya ampun Dave, kamu dari mana aja?" - tanya Nathan masih dengan nada paniknya.
"Eh kak Nathan, aku dari toilet kan. Hehe" - Davin dengan segala haha hehenya emang arghh..
"Aku sama temen-temen bingung nyariin kamu tau ga sih" - oke Nathan masih panik ternyata.

Hingga.. Grepppp....
Nathan membawa Dave kedalam pelukan hangatnya. 
"Kalo ada apa-apa bilang ya, Dave. Kakak khawatir." - Nathan
Dave bingung,  tapi ya tetep aja merah mukanya.  Malu lah dia dipeluk tambah Nathan khawatirin dia. 

Teman-temannya yang lain ahirnya menyusul Nathan dan Dave ke pojok taman bermain itu. Bukan hanya Nathan, namun semua temannya ikut khawatir pada Dave. 

"Lo dari mana aja sih Dave anjir!" - Justin dengan umpatannya pasti
"Dari toilet gue, Just. Tapi toilet yang deket kita kumpul tadi rame banget, jadi gue kesini deh." - Dave
"Kenapa lo ga bisa dihubungin coba?" - Dirga juga khawatir
"Hehe, hpnya kan gue silent. Jadi ga denger ada notif." - Dave. 
Yang lain mah iya iya aja. Tapi bukan Hansel kalo matanya ga jeli.

"Tangan lo kenapa dah,  Dave?" - Hansel
"Tangan gue kenapa?" - Dave

Semua mata tertuju pada tangan kanan Dave yang memerah.
Oh mungkin ini bekas cengkeram si Al tadi. - batin Dave

"Ohh.. I-ini.. emm tadi gue pegangin pas naik viking jadi merah deh." - ela Dave
"Serius lo?" -  Kyle
"Serius bang, elah." - Dave
"Awas lo boongin kita, ga gue bantuin bersihin loker lo." - Justin emang gitu.

Sebenarnya mereka semua tidak ada yang percaya, namun untuk menghindari perdebatan mereka hanya mengiyakan. 

"Ini pada mau kemana abis ini? Makan bareng atau pisah kita?" - Rafael yang udah laper.
"Gue mau ke rumah Kenan dulu abis ini, jadi gue misah berdua." - Harsa
"Udah deh sapa aja yang ada urusan lain dan ga bisa ikut makan bareng?" - Aziel udah kek ketua osis aja.
Semua acungin tangan kecuali Rafael, Aziel, Gafin dan Ezra. Ini mah sama aja mereka berempat pake formasi awal tanpa Nathan dan pasukan.

"Ya udah deh, gue duluan ya. Anterin Dave dulu soalnya, kasian anak bunda kalo pulang kemaleman." - Nathan
"Heh, apaan sih!" - Dave sambil mukul pelan lengan Nathan.

Akhirnya mereka semua berpisah di parkiran menuju tempat tujuan masing-masing.

_________________

Selama perjalanan pulang, Dave diam dan enggan untuk memulai percakapan. Dia masih kepikiran Alvian. Tapi tidak tau harus berbuat apa. 

Nathan yang tida biasa dengan ke tenangan seorang Davin pun akhirnya memulai percakapan mereka.

"Kamu serius gapapa?" - Nathan 
"Gapapa kol kak" - Dave
"Laper ga? Mau makan dulu atau langsung pulang makan di rumah?" - Nathan
"Boleh makan dulu?" - Dave
"Boleh dong" - jawab Nathan dengan kekehan serta tangannya mengusak rambut Dave dengan gemas.

Dan disinilah mereka, di salah satu restoran cepat saji. Dengan metode Drive Thru agar tidak perlu keluar mobil dulu kata Nathan. Dave hanya iya iya saja.

"Kamu tau Dave? Kamu itu ebullience, energik, banyak tingkah, tapi aku suka." - Nathan
"Iya kak, aku ini ebullience, dan aku juga suka kakak" - Dave
"Jadi, kamu mau ga jadi pacar kakak?" - Nathan
"Ehh??" - Dave

Dengan senyum malu-malunya, Dave mengangguk tanda setuju.

.
.
.
.



To Be Continued..





[A]
Dikit aja yaa..
Taaa. lagi sakit ga bisa nerusin part 9:'(

 lagi sakit ga bisa nerusin part 9:'(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bonuss....
Update lagi nunggu jurnal aku selesai, hehe

My Ebullience [YoHwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang