2. Onus

398 51 18
                                    

Yonathan setengah panik saat menyadari bahwa ia telah menyerempet seorang siswa. Ia segera menepi dan melihat kondisi siswa itu.

"Dek, maafkan saya. Apa ada yang terluka." Yonathan membantu anak itu dengan hati-hati.

"Ah, gapapa kak. Saya hanya lecet sedikit." jawab Dave.

"Mari kita ke rumah sakit dan obati luka mu itu." 

"Tapi saya rasa ga perlu kak, lagipula saya sudah ditunggu ibu saya dirumah." 

"Kalau begitu, saya antar kamu pulang. Oke?" ajak Yonathan.

"Ah, ga usah kak. Saya pulang sendiri saja." 

Saat Dave akan mencoba berdiri, dia kembali terduduk. Sepertinya kakinya terkilir. Melihat itu, Yonathan segera membantu Dave untuk berdiri.

"Lihat kan, kamu aja ga bisa berdiri." 

"Hehe iya kak, kakak gapapa kalo nganterin saya?" 

"Gapapa kok, yuk masuk. Nanti skateboardnya kakak masukin bagasi mobil."

Perkataan Yonathan hanya di jawab anggukan disertai senyuman canggung dari Dave.

Dalam mobil sedan hitam milik Yonathan itu sangat canggung. Hingga yang lebih tua bersuara.

"Saya Yonathan, nama kamu siapa?"

"Saya Davin kak. Salam kenal." 

"Rumah kamu dimana?" 

"Di perumahan Waiji, kak. Tau ga?" 

"Tau kok, kebetulan temen kakak juga ada yang tinggal di perumahan itu." 

"Oh ya? Siapa namanya kak?" 

Tak terasa, obrolan mereka sedikit asik untuk orang yang baru saling mengenal. 

Dengan obrolan yang sedikit menarik dan nyambung itu, mereka tida menyadari bahwa mereka sudah memasuki area perumahan Dave.

"Eh kak, dari pertigaan depan itu belok kiri ya. Rumah ku cat abu pagar item."

"Oke, Dave. " 

Oh oke, mereka sudah lebih nyaman dalam berbincang. Terlihat dengan gaya bahasa yang berubah. 

Sesampainya mereka di depan rumah yang lebih muda, ternyata sang ibunda sudah menunggu di dekat pintu masuk.

Yonathan keluar lebih dulu kemudian berputar menuju pintu penumpang untuk membantu Dave turun dan menuju rumah.

Sang ibunda sedikit kebingungan lantaran ia belum pernah melihat pemuda yang tengah mencoba membantu putra semata wayangnya itu.

"Loh, nak, kamu kenapa?" tanya Bunda dengan nada khawatir tentunya.

"Maaf bu, tadi saya tidak sengaja menyerempet Dave di dekat sekolahnya ketika Dave hendak menyebrang." bukan jawaban dari Dave yang ibunda dapatkan, melainkan Yonathan lah yang terlebih dahulu menjelaskan.

"Apakah ada luka? Apakah itu parah nak? Ayo segera masuk kedalam." oke sangat Bunda.

"Gapapa bun, Dave cuma lecet sedikit kok, jangan terlalu panik." jawab Dave.

"Ayo kak, masuk dulu." lanjut Dave.

Mereka memasuki rumah keluarga Dave, lalu Yonathan dan Dave mendudukan diri di kursi ruang tamu sembari menunggu ibunda menyiapkan P3K. 

"Kakak gapapa disini agak lama?" tanya Dave tiba-tiba.

"Iya gapapa kok Dave, lagian kakak emang lagi gabut hehe." 

My Ebullience [YoHwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang