01 | keluarga

42 15 52
                                    

Emm biar enak penulisannya aku bakal sering pakai AUTHOR POV karena aku termasuk author baru yang masih harus banyak belajar.

Every one happy reading.

Pagi sekali Kevan sudah bangun, ia harus menyiapkan keperluan untuk adik-adik nya yang akan pergi ke sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi sekali Kevan sudah bangun, ia harus menyiapkan keperluan untuk adik-adik nya yang akan pergi ke sekolah. Sejak kepergian orang tuanya, Kevan lah yang mengurus segala keperluan adik-adik nya. Adik Kevan keduanya laki-laki.

"Kak Van, adek mau mandi air anget aja ya kak." Ujar si bungsu namanya Varo, Alvaro Bagaskara.

Kevan yang sedang menyiapkan sarapan untuk mereka pun menoleh mendapati muka bantal Varo yang baru saja keluar dari kamar. "Iya dek kakak rebusin airnya, kamu bangunin abangmu dulu sana!"

Varo yang masih mengumpulkan kesadaran pun mengangguk dan berjalan lunglai menuju kamar abangnya. Abang yang dimaksud adalah anak kedua dari keluarga ini. Namanya Alden, Aldeno Bagaskara.

Varo mengetuk pintu kamar Alden pelan. "Bang bangun!" Panggil Varo, namun tak ada sahutan.

Varo mengetuk pintu itu lebih keras lagi. "BANG ALDEN BANGUN UDAH SIANG INI!" Teriak Varo dengan lantangnya.

Kevan yang berada di dapur pun sampai kaget dan menghampiri sang adik. "Kenapa pake teriak-teriak sih dek? Untung belum sampek kakak lempar panci kamu." Ujar Kevan sambil menenteng sebuah panci.

Varo hanya meringis. "Itu abang nggak mau bangun-bangun kak, heran deh dia itu tidur apa simulasi mati sih?" Tanya Varo kesal.

"Heh, mulutnya minta ditabok pake panci beneran ya?"

Varo pun tertawa dan tangannya membentuk 'V. "Hehe, ampun kak."

Kevan pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik bungsu nya itu. "Udah sana mandi! Air nya udah mateng itu."

Varo mengangguk dan langsung ngacir ke kamar mandi. Tinggalah Kevan seorang diri di depan pintu kamar Alden, ia mendengus kesal pasalnya Alden kalau tidur kayak kebo, kupingnya pasti auto tuli saat dibangunkan.

Kevan yang posisi nya sedang menenteng panci dan centong sayur, langsung punya ide jahil dalam pikirannya. Ia tersenyum geli kemudian memukul panci itu dengan keras secara berulang.

"WOY ALDEN BANGUN NGGAK LO!"

Trang trang
Trong Trong
Trang trang

"SAHORR SAHORR."

"ALDENO INI UDAH SIANG WOY." teriakan Kevan berkali-kali ternyata tak mempan untuk membangunkan si kebo satu itu.

"Aha." Pekik Kevan saat punya ide cemerlang, mungkin kalau dalam film kartun kalian bisa melihat lampu bohlam tepat diatas kepalanya.

"WOY ALDEN CEWEK LO PADA DEMO TUH DI DEPAN RUMAH, MAU NGELABRAK LO KATANYA MINTA KEPASTIAN."

J U A N G : KSJ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang