11 | mendekat

4 2 0
                                    

Berawal dari numpang untuk berangkat ke kampus, Laras jadi merasa ketagihan untuk menaiki motor vespa itu dan menjadi dekat dengan pemiliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berawal dari numpang untuk berangkat ke kampus, Laras jadi merasa ketagihan untuk menaiki motor vespa itu dan menjadi dekat dengan pemiliknya. Ya, sepertinya Laras jatuh cinta pada Kevan kala itu waktu ia tak sengaja menubruknya. Mungkin itu bisa disebut cinta pada pandangan pertama. Laras itu tipe anak yang tak senang bergaul, temannya saja bisa dihitung jari tapi untuk mendekat dan bergaul dengan seorang Kevan rasanya sangat menyenangkan baginya, begitulah efek jatuh cinta.

Sekarang sesuatu yang Laras suka jadi bertambah sepertinya, selain novel dan barang klasik sekarang Kevan jadi salah satunya. Jujur ini kali pertama seorang Laras jatuh cinta pada pandangan pertama jadi rasanya agak aneh karena Laras akan mencari berbagai cara agar bertemu lagi dan lagi dengan Kevan.

Untung saja ada cara termudah untuknya mendekati Kevan, seperti sekarang contohnya. Laras menenteng tas besar dan membawanya masuk kedalam tempat laundry tempat Kevan bekerja. Menurutnya ini adalah cara paling ampuh untuk pdkt.

"Mbak Lilis," sapa Laras dengan ramah saat melihat mbak Lilis tengah berkutat dengan sebuah buku.

Mbak Lilis langsung menoleh saat dipanggil. "Oh, Laras yang waktu itu ya?" tanya mbak Lilis kemudian menghampiri Laras.

Laras mengangguk dan tersenyum tipis. "Gimana Ras? Laundry disini bagus nggak?" tanya mbak Lilis lagi, sembari menimbang pakaian kotor milik Laras.

"Bagus banget, ibu aku langsung suka karena bajunya jadi rapi dan wangi," ujar Laras antusias.

"Wah boleh lah di promosiin neng."

Mendengar itu Laras tersenyum canggung. "Saya bukan seleb mbak," ujarnya.

Mbak Lilis melotot tak percaya dengan pernyataan Laras itu. "Masak cewek cantik gini nggak jadi seleb kayak anak-anak tiktok sama ige itu neng?"

"Ih Mbak Lilis bisa aja."

Saat Laras tengah membayar cuciannya, orang yang ia tunggu sedari tadi pun akhirnya muncul.

"Gue mau kerja lo, kok malah lu ajak ngopi sih?" Kevan tampak sedang berdebat dengan sang bos.

"Bos macam apa lu Jon, anak buah bukan disuruh kerja malah lu ajak ngopi gini."

"Lu yang aneh bang, orang mau di traktir itu seneng bukan malah nyolot kayak gini sama bos sendiri lagi," ujar Joni tak mau kalah.

"Lah iyalah, tuh yang lain pada kerja masak gue foya-foya."

Joni menghela nafas kasar, harus super sabar menghadapi karyawan satu ini yang lebih tua darinya. "Udah lah, anggap aja nemenin bos perjalanan bisnis."

"Bisnis apaan lo? Palingan bisnis togel."

Mendengar ucapan Kevan yang semena-mena, Joni langsung memukul lengan Kevan. "Kurang ajar lo bang, orang ganteng gini lo bilang punya bisnis togel."

J U A N G : KSJ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang