04 | selamat berjuang

28 13 107
                                    

Sebelum membaca alangkah baiknya mari tekan tombol bintang terlebih dahulu.

Selamat membaca bro.

Kevan menenteng tas besar yang berisi pakaian-pakaian yang akan ia antarkan ke pemiliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kevan menenteng tas besar yang berisi pakaian-pakaian yang akan ia antarkan ke pemiliknya.

Mungkin seperti ini gambarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin seperti ini gambarannya.

Ia bergegas menaiki motornya, ia terlebih dulu mengecek alamat-alamat yang akan dituju. Kevan memilih untuk mulai dari yang terdekat kemudian ia langsung melaju menuju alamat komplek terdekat menggunakan vespa nya.

Sampai di salah satu rumah, Kevan berhenti dan memastikan alamatnya lagi. Dirasa benar, ia langsung menekan bel di dekat pagar rumah besar itu dan setelah menunggu selama 5 menit pagar rumah itupun terbuka, menampakkan seorang wanita paruh baya dengan pakaian santai.

"Ada apa ya mas?" Tanya wanita itu kebingungan.

"Ini saya mau mengantarkan laundry atas nama bu Deswita, di alamat yang tertera benar disini tempatnya." Jelas Kevan.

Ibu itu mengangguk. "Benar mas, bentar saya ambil uang dulu."

Saat ibu itu hendak berbalik masuk, Kevan bertanya. "Loh bu, bukannya uangnya sudah dikasih disana ya bu?"

Ibu itu tersenyum hangat. "Uang buat upah kamu." Ujar ibu itu kemudian langsung masuk kedalam.

Kevan hanya tertegun sembari menunggu. Sekitar 5 menit ibu itu keluar lagi dengan membawa selembar uang 20 ribu lalu menyerahkan uang itu pada Kevan.

"Ini uang nya." Kevan langsung menerima uang itu dan memberikan pakaian milik ibu itu padanya.

"Seharusnya nggak usah repot-repot bu, saya juga digaji dari sana kok." Ujar Kevan agak sungkan.

Ibu itu menggeleng. "Nggak papa, anggap aja bonus."

Kevan tersenyum. "Terima kasih bu."

"Sama-sama, saya suka melihat remaja pekerja keras kayak kamu."

Kevan nampak tersenyum kikuk saat dipuji seperti itu.

"Saya pamit dulu bu." Ucap Kevan kemudian menaiki motornya dan meninggalkan rumah itu.

J U A N G : KSJ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang