10. DAY BLEEDS

62 11 11
                                    

Jam 7 pagi, Regal sudah berada di klinik prakteknya bersama Niko. Regal mengajak adiknya itu sebab tak ada orang di rumah. Regan pergi kerja, Sergio, Irenne, dan Nathan pergi jalan-jalan ke puncak. Daripada di tinggal sendiri, mending di bawa saja si Niko, itu yang ada di dalam pikiran Regal.

"Ko, tolong ambil katalog di atas meja gue, Ko." pinta Regal yang langsung di angguki oleh Regal.

"Nih bang." Niko menyerahkan katalog itu pada sang kakak.

Sesaat hening, sebelum suara notifikasi ponsel Regal berbunyi. Regal membuka artikel yang menurutnya menarik.

Kasus Hello Kitty murder yang sempat menghebohkan Hong Kong dibaca oleh Regal tanpa terlewat satu kata pun.

"Ko, besok kalo udah gede kerjaan Lo yang baik-baik aja ya." ucap Regal tiba-tiba.

Niko mengerutkan keningnya. "Pasti dong bang, ya kali gue jadi maling."

Regal langsung menjitak kening Niko dengan keras. "Sembarangan Lo!"

"Canda bang, hehehe."

Pintu klinik di buka, nampak Clarissa sedang berdiri dengan kikuk sambil membawa sebuah kotak bekal di tangannya.

"Cepet Ca? Bukannya kemaren itu janjinya jam 8?" tanya Regal heran.

Clarissa terkekeh kecil. "Hehehe, pengen cepet-cepet aja gitu. Oh ya, Ica bawa sarapan buat kakak. Dimakan ya."

Clarissa memberikan kotak bekal itu kepada Regal. Regal yang penasaran pun membukanya. Aroma semerbak semur ayam menyeruak. Regal meneguk ludahnya, enak pasti nih. Batinnya.

Clarissa menatap Niko lalu tersenyum. Niko salting di senyumin cewek cakep. Mana senyum nya manis bet lagi.

"Itu siapa kak?" tanya Clarissa.

Regal masih fokus dengan katalog di hadapannya. "Adek gue."

"Kakak punya adik?"

"Adek angkat Ca. Namanya si Niko."

Lagi dan lagi, Niko di buat meleleh oleh senyum Clarissa. Pantas saja kakaknya jadi bucin, cewek aja cantik nya keterlaluan.

"Bisa keluar bentar Ko?" tanya Regal.

Niko menatap kakaknya dengan tatapan jahil. "Hayo loh... Mau ngapain berdua? Hayoo."

Regal berdecih malas. "Terserah Lo, Romlah!"

Niko keluar dengan senyum mesem-mesem. Saat tiba diluar, Niko tertawa terbahak. Daripada bosan menunggu sang kakak yang sibuk ngebucin, Niko memilih memanjat pohon mangga yang ada di samping klinik.

Merasa bosan, Niko memilih main game di ponselnya. Mobile legends adalah pilihan yang tepat untuk mengisi kegabutan. Mungkin saat ini adalah saat yang tepat untuk push rank, sebab sang kakak pasti lama bicara dengan calon pacarnya itu.

******

Sudah dua jam Niko menunggu, bahkan rank nya sudah naik jadi master gara-gara menunggu sang kakak yang tak kunjung keluar. Membosankan, dua jam sudah berlalu, Niko bosan... Sangat bosan.

Sebelum kegabutan nya merajalela, Niko mengirim sebuah chat kepada Regal.

Nikolaaaaaai:
Masih lama bang? Gue udh push rank dari tadi

Babang Tamvan:
Ntaran Ko. 1 jam lgi oke?

Nikolaaaaaai:
Lagi beranak Lo bang? Buset lama bet:/

Babang Tamvan:
Bacot Lo anjir. Push rank lagi Sono!

Nikolaaaaaai:
Otw GM gue baaaaang

REGALDIN 2 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang