5. SIAPA DIA?

143 20 9
                                    

HUWEEE, GAL!

Regal langsung terduduk saat mendengar suara Ayanna yang merusak telinganya. Dengan nyawa yang masih belum terkumpul, Regal berjalan ketempat Ayanna yang duduk di pojokan.

"Lo kenapa?" tanya Regal, masih agak teler.

Ayanna menatap Regal dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Boneka aku mana?!

"Boneka Lo yang mana, Ay? Boneka Lo aja bejibun." heran Regal.

Boneka bayi

Perasaan Regal tak enak sekarang. "Lo taruh dimana tadi?"

Ayanna nampak sedang berpikir. Lalu menyengir bodoh.

Ketinggalan di TPU

Benar saja dugaan Regal. Ayanna sekarang menjadi lebih pikun. Apakah ia akan disuruh mengambil boneka itu di TPU? Hell, ini jam dua pagi!

Gal, ambilin

Ayanna merengek sambil menggoyang-goyangkan tangan Regal. Seperti anak kecil yang meminta permen kepada ayahnya.

Regal menatap Ayanna dengan raut tidak percaya. "Lo suruh gue kesana jam dua pagi begini, Ay? Tega Lo."

Ayanna langsung cemberut. Ia mendorong Regal lalu guling-guling di atas kasur pria itu. Guling kanan, guling kiri, hantam sana, hantam sini.

Tak mau Ayanna semakin menjadi, akhirnya Regal mengalah.
"Ya udah, gue ambilin. Lo tunggu disini. Biar gue minta temenin sama si Abi aja."

Regal menyeret Ayanna untuk duduk di kasurnya. Ayanna langsung bersorak girang.

Makasih Gal!

Tangan Regal terangkat mengusap rambut Ayanna. "Sama-sama. Lo tidur dulu sana. Ntar gue bangunin kalo gue udah pulang."

Ayanna mengangguk, ia mulai merebahkan tubuhnya di atas kasur Regal.

Regal menggeleng miris. Bagaimanapun ia tak tega melihat Ayanna menangis. Yah, walaupun agak jengkel karena harus ke TPU jeruk purut jam segini.

Regal mengambil Hoodie supaya tidak kedinginan. Lalu mengambil kunci motor. Ia turun kebawah saat dirasa sudah siap. Di ruang tamu, ada Regan yang duduk sambil makan keripik pisang.

"Belom tidur pah?" tanya Regal heran.

Regan menoleh pada sang anak. "Lagi nonton bola. Kamu mau kemana jam segini?"

Regal mengusap tengkuknya sambil meringis menatap sang ayah. "Bonekanya si Aya ketinggalan di jeruk purut. Mau Regal jemput. Dari tadi dia ngerengek terus. Kasian juga liatnya."

Regan menggeleng miris melihat putranya. "Kasian si Aya."

Regal berdecak tak terima. "Kasian Regal dong pah, masa jam segini disuruh ke kuburan buat ambil boneka."

"Itu sih derita kamu."

Regal mengusap dadanya sabar. Punya bokap kok gini amat ya?

Regal pamitan kepada Regan. "Regal pergi bentar pah. Assalamualaikum."

"Walaikum salam."

Regal berjalan malas kearah pintu keluar. Setelah sampai di luar, ia menuju garasi. Mengeluarkan motor lalu meletakkannya di dekat pagar. Regal celingukan mencari Abimanyu yang entah dimana sekarang.

"Buset, si Abi kemana sih? Biasanya juga jam segini mangkir di pos satpam deh. Kok sekarang kagak ada ya?" gumam Regal.

Saat membalikkan badan, Regal di kejutkan oleh Abi yang sudah ada di belakang dengan wajah datar andalannya.

REGALDIN 2 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang