Setelah kejadian di ruangan Emily, David tidak pernah berkomunikasi dengan Emily lagi. Beberapa kali dia pernah tidak sengaja berpapasan dengan Emily tetapi Emily membuang muka seolah tidak mengenal David sama sekali. David sangat penasaran dengan Emily, dia mulai mencari tahu semua hal tentang Emily dan dia menemukan fakta-fakta yang membuatnya ingin lenyap saja dari muka bumi ini. "Mampus gue, kayaknya ini bakalan jadi akhir hidup gue :( bego bego lu Vid" David memukul mukul kepalanya dengan frustasi.
"Lu kenapa sih Vid? itu kepala udah gak mau dipakai lagi?" tanya Andre.
"Lu tau gak kalau Emily itu anaknya pejabat negara pak Yusuf Hakim Soedarjo?"
"Loh, lu baru tau? semua orang udah tau kali Vid, darimana aja lu?"
"Masa sih? kok gue bisa gak tau?"
"Makanya kalau orang lagi gossip lu ikut nimbrung wkwkwk, itu udah cerita lama tapi emang Emily gak suka dibahas masalah itu, dia gak terlalu suka kalau dia dilihatnya sebagai anak Yusuf Hakim Soedarjo"
"Pantesan gue gak pernah tahu"
"Lagian kenapa sih? kenapa lu tiba-tiba kepoin Emily? naksir ya lu?"
"Mmm enggak, gue.. gue pengen liat perjalanan karirnya aja tadinya, eh malah nemu fakta itu.."
"Kalau naksir juga gakpapa, asal siap-siap aja mengubur rasa itu ya wkwkwk"
"Hahaha sialan lu!"
Emily sudah kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Dia berusaha keras untuk tidak mengingat kejadian itu, dia menyibukkan diri dengan bekerja dan berkumpul bersama keluarga dan teman. Semakin jadwalnya padat, semakin tidak ada waktunya untuk teringat akan kejadian pahit tersebut. Seperti saat ini, Emily sedang hangout bersama teman-temannya yang merupakan sosialita-sosialita ibukota. Emily memang sudah dilahirkan di keluarga kaya sehingga sedari kecil lingkup pertemanannya tidak jauh dari anak-anak orang kaya, hingga sampai saat inipun circle pertemanan terdekat Emily ya di sekitar itu saja.
"Em lu jangan terlalu sibuk kerjalah, sampai lupa cari pasangan, udah berapa lama lo gak ada kecengan, gak kesepian apa lu?" Tanya salah seorang sahabat Emily bernama Sharon.
"Ya enggaklah, kan gue ada kerjaan yang nemenin jadinya gak kesepian wkwk"
"Ini serius Em, kan kita juga butuh disayang-sayang dimanja-manja"
"Yah itu mah elu, paling gak bisa kalo kosong gak ada cowok!"
"Ya makanya itu, gue heran sama lu kok bisa tahan gitu gak ada pacar"
"Haha ya gue bukan gak mau sih, cuman belum nemu orang yang tepat aja, gue malas kalau cuman yang main-main gitu, waktu gue sayang banget"
"Haduh.. padahal mah tinggal milih Em, mau yang mana udah pada berbaris rapi tuh"
"Apaan lu kira gue artis tinggal milih wkwkwk"
"Huh capedeh Em, pokoknya ya lu harus kasih waktu buat cari kecengan baru, lu harus buka hati, biar ada yang masuk"
"Iya iya bawel, lu doain aja biar ada pangeran yang jatuh di depan gue"
"Huft"
Ternyata bukan hanya sahabatnya saja yang mulai khawatir tentang jodoh Emily, orangtuanya pun sudah mulai khawatir karena sudah sekitar 2 tahunan Emily tidak pernah memperkenalkan kekasihnya dan terlihat sangat sibuk dengan pekerjaannya. Mamanya pun mencoba membahasnya ketika mereka sedang berkumpul bersama di ruang keluarga.
"Em, kamu udah lama loh gak pernah bawa cowok kamu kesini" Diana mencoba memancing putrinya.
"Wong gak ada yang mau dibawa mah, aku mau bawa siapa coba"
"Ya makanya kamu itu mama lihat sibuk kerja terus, ya gimana nemunya?"
"Belum nemu yang cocok aja mah, Em juga lagi seru-serunya kerja"
"Ya gak apa-apa karir terus berjalan, tapi ya pendamping hidup juga penting, iya gak pah?"
"Ya kalo papa sih ikut Emily aja maunya apa, yang pasti papa gak mau kalo kamu bawa pria sembarangan kesini, pokoknya bibit bebet bobotnya harus jelas"
"Hmm emang Emily kapan sih pah pacaran sama yang gak jelas, wong circle pertemanan Em juga disitu-situ aja"
"Oh iya, kemarin anaknya Om Budi si Prasetyo ketemu sama papa, katanya dia udah lama gak ketemu kamu, pengen ngajakin ketemu dia itu"
"Pra-set-yoo.. oh iya.. Em inget terakhir ketemu sih waktu kuliah pah udah lama banget, dia udah balik ke Indonesia?"
"Sudah, makanya kemarin ketemu sama papa, nah itu cocok tuh buat kamu"
"Yee.. itukan menurut papa, belum tentu menurut aku, belum tentu cocok juga kan"
"Ya makanya dijumpain dulu, kenali lebih dalam, pasti bisa cocok, iya kan mah?"
"Ya kalau mama mana yang terbaik dan cocok buat Em aja, yang penting jangan sampai lupa waktu"
"Iya.. iya mama sayang, Em gak akan lupa kok, yaudah Em balik ke kamar dulu yah, mau istirahat"
"Yaudah sayang istirahat sana.."
"Em naik ya, mama sama papa juga istirahat aja udah malem, malam baik mah pah.."
Emily mencium pipi mama dan papanya kemudian beranjak menuju kamarnya untuk beristirahat.
Prasetyo Budiharjdo seorang anak konglomerat Indonesia Bambang Budiharjo yang merupakan sahabat dari papa Emily Yusuf Hakim Soedarjo. Prasetyo sudah sejak lama naksir dengan Emily semenjak mereka sama-sama sekolah di Amerika tapi sayangnya saat itu Emily memiliki kekasih. Setelah kepulangannya ke Indonesia, dia berencana untuk mendekati Emily karena dia tahu saat ini Emily sedang sendiri tidak memiliki kekasih.
"Halo mba Emily, ada tamu mba katanya mau ketemu sama mba" Asisten Emily menghubunginya karena ada tamu yang menunggu di depan ruangannya.
"Siapa? kayaknya saya gak ada janji ketemuan sama klien"
"Namanya Pak Prasetyo Budihardjo mba"
"Ohh oke, suruh langsung masuk aja ya, makasih ya"
"Okay mba"
Prasetyo masuk ke dalam ruangan Emily sambil membawa buket bunga lily putih kesukaan Emily.
"Selamat siang ibu Emily Patrice Soedarjo"
"Prassss.. wkwkwk apaan sih sok formal kamu kapan balik ke Indo?"
"Gak disuruh duduk dulu nih?"
"Wkwkwk duduk duduk silahkan bapak Prasetyo haha"
"Oh iya, ini buat kamu, kesukaan kamu kan?"
"Ya ampun, ngapain repot-repot sih"
"Gakpapa tadi sekalian lewat kok, jadi aku beliin"
"Btw makasih loh ya, jadi kapan kamu balik kesini?"
"Udah sekitar satu bulan yang lalu kok"
"Udah cukup lama dong, kok aku gak tau sama sekali, aku taunya baru kemarin si papa katanya ketemu kamu?"
"Iya, kemarin kebetulan aku nemenin papa buat ketemu sama Om Yusuf, makanya aku nanyain kamu juga"
"Oh pantesan.. ini udah makan siang nih, yuk mau makan siang bareng gak?"
"Boleh boleh, itu memang tujuan aku datang kesini hahaha"
"Hmm dasar, yaudah yuk.."
Prasetyo sangat serius untuk mendekati Emily, dia benar-benar menunjukkan kalau dia tertarik dengan Emily. Hubungan mereka pun semakin lama semakin berkembang dalam sebulanan ini. Mereka sering menghabiskan waktu untuk jalan berdua, dan Emily pun merasa nyaman dengan Prasetyo, dan dia sudah mulai ada rasa dengan Prasetyo. Bahkan ternyata orangtua mereka masing-masing sudah mengetahui hal itu dan sangat mendukung hubungan anak-anak mereka, bahkan mereka menyarankan untuk hubungan yang lebih serius. Tetapi Prasetyo dan Emily tidak ingin terburu-buru, mereka masih mau menikmati masa-masa mereka saling mengenal lebih dalam satu sama lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Everyone Can Fall in Love
RomanceKisah seorang wanita berparas cantik bernama Emily Patrice Soedarjo, yang memiliki karir cemerlang serta keluarga terpandang yang sedang berada di jajaran pemerintahan, karena paksaan takdir harus menerima seorang pria perantau dari sumatera menjad...