Sebentar

4.6K 333 11
                                    

"Hei hei, sudah berhenti sudah, kalian ini seperti anak kecil saja" Lerai Singto kepada Mew dan Lee
"Sudah berhenti, Mew pergilah, Terserah keputusan mu nanti namun jika Gulf kenapa-kenapa kami tak akan segan-segan untuk menghajarmu habis-habisan" Saut Off
"Pergi kau Mew, Aku jengkel sekali dengan mu, Jangan sampai tangan ini berada tepat di wajah mu" Jawab Tay

Akhirnya Mew menuruti kata Tay untuk pergi dari bar Singto, Tak tahan dengan sifat Mew, Lee pun mengejar Mew kembali namun ditahan oleh ke-3 sahabat Mew. Ke-3 sahabat Mew masih tak mempercayai dengan jalan fikir sahabat nya tersebut.

2 bulan berlalu..., Gulf pun sudah pulang dari rumah sakit tempat ia dirawat dan di temani oleh ke-3 sahabat nya. Krist,Gun,dan Newwie sangat baik dalam mengurus Gulf sehingga Gulf mulai lupa akan rasa sakit yang dialami nya.

"Hehe kalian ini baik sekali, Terimakasih atas perhatian kalian ber-3" Ucap Gulf tersenyum
"Tak perlu berterimakasih Gulf, Kami sahabat mu jadi wajar saja kami membantu mu dalam hal terpuruk sekalipun" Jawab Krist
"Benar sekali Gulf, kami juga akan membantu untuk melupakan rasa sakit mu dengan perhatian kami" Saut Newwie sambil menyuapi Gulf
"Ya sudah mari kita selesaikan acara makan ini terlebih dahulu, Dan kau Gulf istirahat lah dan jangan memikirkan apapun okeii" Ucap Gun
"Baiklah sahabat-sahabat ku tercinta aku akan menurut kepada kalian eum" Finish Gulf

Gulf memang bahagia karna semakin lama ia tak merasakan rasa sakit lagi, Namun di sisi lain ia selalu memikirkan Mew suami nya, Gulf sangat rindu dengan Mew, Ia juga sangat khawatir dengan keadaan Mew karna Mew sudah 2 bulan tak menemani nya. Sebentar saja Mew mengerti perasaan dia, Gulf yang mengingat itu pun merasa sedih lagi, Ia tak kuasa menahan kerinduan nya terhadap Mew.

"Hiks hiks kamu kapan akan kembali kemari sayang? aku rindu dirimu" Tangis Gulf sambil memeluk foto Mew
"Hiks hiks aku tak tahu lagi harus mencari mu kemana?, Aku hanya bisa di sini duduk terdiam dan menunggu kehadiran mu disini" Ucap Gulf

Gulf pun terbangun dari tidurnya, dan ia segera menyiapkan handuk untuk segera ke kamar mandi. Gulf yang sudah selesai dengan acara mandi nya pun langsung bergegas untuk turun ke dapur dan ingin mengambil makanan yang telah disiapkan oleh ke-3 sahabat nya, Walaupun tak ada orang di rumah Gulf tak merasa gelisah ataupun takut karna dia sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini.

Sementara di apartemen Mew, Mew sedang menunggu Namtan untuk kembali ke apartemen nya, Tak berselang lama Namtan pun masuk dengan wajah yang murung, Mew yang melihat itu pun merasa bingung serta khawatir.

"Sayang heii, kamu kenapa?, Wajahmu terlihat murung memang nya ada masalah apa lagi hem?" Tanya Mew khawatir dengan Namtan
"Tak apa hanya saja....." Henti Namtan
"Ada apa sayang?, Bicaralah yang benar aku tak mengerti dengan perkataan mu" Ucap Mew
"A-ku h-hamill" Jawab gugup dari Namtan
"Hah????, Kau hamil?, Bagaimana bisa?" Tanya Mew bingung
"Ya aku dulu pernah berhubungan kan dengan mu jadi ini anak mu" Jawab Namtan berbohong sambil mengelus perut nya yang masih belum membesar
"Oh baiklah mari kita periksakan ini ke dokter kandungan, Dan ingat kamu tidak boleh merasa lelah yang berat,aku sangat khawatir dengan keadaan bayi kita" Ucap Mew sambil mengelus perut Namtan
"Baiklah sayang , Terimakasih ya" Jawab Namtan tersenyum

Tak lama Mew dan Namtan pun pergi ke rumah sakit yang dulu pernah menjadi rumah sakit tempat Gulf dirawat, Namun sekarang Gulf sudah tak disana karna Gulf merasa jika dirinya sudah sembuh total. Mew pun menemui dokter kandungan dan langsung menuju ke ruangan nya. Dokter kandungan pun memberi hasil lab kandungan Namtan kepada Mew.

"Pak, anak bapak di dalam sana sangat sehat, Bisa dipastikan jika ia akan lahir dengan selamat, Namun aku tak yakin dengan keadaan ibunya" Ucap dokter kandungan itu
"Memang nya dia kenapa dok?" Tanya Mew panik
"Bisa jadi saat melahirkan nanti ia tak selamat, Karna kondisi fisik yang lemah dan ia memiliki riwayat penyakit jantung yang lemah" Jawab dokter
"Harus selamat dok, Karna dia adalah orang yang saya cintai, Jika tidak atau dokter yang akan celaka" Sentak Mew
"Baik pak, Saya akan usahakan untuk itu, Jadi bapak harus banyak bersama karna sikap nya akan cepat berubah-ubah seiring berjalannya waktu" Finish Dokter

Mew langsung melihat keadaan Namtan yang sedikit lemas karna merasakan ketidaknyamanan , Mew pun dengan sigap menggendong tubuh Namtan, Dan keluar dari halaman rumah sakit dan masuk ke dalam mobil nya. Sesampainya di apartemen nya Mew pun menidurkan Namtan di atas tempat tidur king size nya.

Mew yang sedang bingung pun keluar dari apartemen nya dan menaiki mobil nya untuk pergi berkeliling di setiap penjuru kota di Thailand.

"Namtan hamil???, Kapan aku pernah berhubungan dengan dia?, Setau ku juga aku tak pernah berhubungan dia, Kenapa dia bisa hamil anak ku?" Tanya Mew bingung
"Arggg, sudahlah mungkin dia memang benar mengandung anak ku, beda dengan Gulf sudah tak bisa memiliki keturunan menyusahkan pula hidup nya , Aku merasa tak nyaman dengan nya ckk, Namun kenapa banyak sekali yang membela dia?, Tak ada gunanya sekali membela orang yang tak berguna seperti dia cih" Geming Mew
"Lebih baik aku ke bar Singto saja supaya pikiran ku lebih tenang" Ucap Mew

Tak lama kemudian mobil Mew berhasil terparkir di halaman bar Singto, Mew yang suka sekali dengan bar Singto pun akhirnya memasuki bar itu dengan santai, Dan banyak mata yang melihat dirinya kagum karena ketampanannya. Mew yang melihat keberadaan Singto pun langsung berjalan menghampiri nya .

"Hai sahabat ku, bagaimana dengan kabarmu?, Ku yakin jika kau baik-baik saja" Tanya Mew kepada Singto
"Tumben sekali kau memunculkan wajah mu kembali kemari?, Ada apa lagi?" Tanya Singto balik
"Apakah tak boleh jika aku kemari hem? Kau kan Sahabat ku jadi wajar lah jika aku kembali kemari dan berkunjung di sini" Jawab Mew santai
"Hem, Baiklah, Kau kemari kesini untuk apa?" Tanya Singto heran
" Seperti biasa aku akan meneguk wine kesukaan ku di sini dan berbicara soal Namtan" Jawab Mew
"Kenapa kau berbicara soal dia lagi?, Aku malas sekali berbicara tentang dia, Jadi ku mohon jangan bahas dia di depan ku Mew" Ucap Singto kesal
"Oh ayolah Singto, Aku butuh teman untuk bercerita sekarang ya" Mohon Mew kepada Singto
"Ya sudah mari, Namun hanya sebatas bercerita saja okeii?, Jika kau memintaku untuk membantu mu karna dia aku mohon maaf, Aku tak bisa" Jawab Singto
"Baiklah Singto mari kita bicarakan di sofa sana" Finish Mew

NGGA TERASA UDA CHAPTER 15 AJA🤧❤️!
TERUS BACA WP AUTHOR YA
SEMOGA SUKA PARA CAYANG NYA AUTHOR.
SEE U MUAH😚

Tak Sanggup Lagi(END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang