8. Lily & Allen

4.8K 268 1
                                    

Vote yah:)
<^•^>


Sekitar 50 meter dari halaman belakang mansion besar itu ada sebuah hutan kecil yang tak terlalu lebat.

Hutan itu bagian dari sebuah lapangan golf lama yang sudah tidak terpakai. Maxima pernah berjalan-jalan kesana saat musim dan musim panas karena suasana dan suhu disana tampak membuatnya sedikit nyaman.

Tentu saja Maxima tak perlu takut apapun, apalagi bodyguard nya, tak pernah absen jika Ia keluar dari mansion, juga Ia pernah kesana sekali dengan nyonya Fritz.

"Kau sering kehutan itu?"

Maxima tersenyum geli lalu menggeleng. Kekhawatiran jelas terdengar dari nada pertanyaan Bobby.

"Aku hanya berjalan ditepi hutan. Tidak sering hanya beberapa kali. Itupun ditemani bodyguard ataupun nyonya Fritz.. Lagi pula, kudengar dibalik hutan ini ada lapangan golf lama milik pemerintah, bukan hal yang berbahaya."

Bobby mengangguk-angguk. Ia jelas tahu hal itu. Hanya saja, yah sebut saja kekhawatiran tak berarti dari seorang Bobby Alexander yang berlebihan.

Mereka duduk diteras samping sembari menikmati sarapan yang disediakan nyonya Fritz.

"Jadi, katakan. Apa yang ingin kau ketahui tentang ayah dan ibu kandungmu?"

Maxima menghela napas. Tampak berpikir sejenak, lalu mengangkat bahu.

"Ceritakan saja apa kakek ingin ceritakan."

"Kau tidak penasaran akan apapun?"

Maxima menggeleng kecil. "Bukankah kau sudah memberiku foto mereka? Aku sudah cukup senang."

"Baiklah-baiklah. Kurasa, kita bisa mulai dengan ini."

Bobby mengeluarkan sebuah buku berukuran sedang dari saku mantelnya.

Sebuah buku bersampul tebal dengan warna putih tulang. Tulisan bold disampulnya ditulis dengan tinta berwarna emas.

Little Max

Maxima menatap Bobby tampak meminta penjelasan.

"Kau tahu jika ayahmu seorang penulis bukan?"

Maxima mengangguk.

"Itu adalah apa yang dilakukan Allen setiap senggang. Bukunya itu bahkan selalu dibawanya kemana-mana sejak kau lahir."

"Jadi, ini milik ayahku?"

"Benar."

"Boleh aku membukanya?"

Bobby terkekeh.

"Itu milikmu sekarang. Sebenarnya, sudah lama aku ingin menyerahkannya padamu, hanya saja aku takut kau akan bersedih. Tapi kurasa, ini waktu yang tepat. Maafkan aku sudah menundanya selama ini."

Mengangguk pelan, Maxima mulai membuka sampul buku itu.

'My precious little Max. Rambut ginger panjangnya bergelombang dengan mata berwarna biru langit yang mempesona. Perpaduan sempurna antara aku dan Lilyku tersayang'

Sampai disana Maxima berhenti, saat tak sengaja tangannya menyingkap lembar terakhir, dan disana tertempel sebuah foto bayi yang Ia yakin itu dirinya.

"Buku itu ditemukan oleh polisi dalam mantel ayahmu saat mereka kecelakaan. Ayahmu memang selalu membawa buku catatan kemana-mana. Dan buku itu juga selalu dibawanya. Kau adalah kembanggaan dan sumber kebahagiaan bagi Allen dan Lily."

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang