O3

599 53 0
                                    

“pulang sama siapa?” shaka merapihkan rambut katha yang tampak mengganggu pengelihatan gadis itu. “nanti dijemput supir.” jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya.

“padahal gue mau mampir toko es krim.” ucap shaka kecewa.

“yaudah.” katha mempercepat acara merapihkan buku buku pelajarannya setelah mendengar ucapan shaka.

“yaudah gimana?”

“yaudah nanti gue pulang sama lo.” gadis itu menatap shaka yang saat ini menahan tawanya mati matian.

“berduaan mulu.” adeline datang untuk merusak suasana sore mereka sambil duduk di meja katha.

“ngga sopan bodoh.” dia mendorong tubuh kecil adeline untuk menyingkir dan dengan mudah juga tubuh tersebut tersingkir dari mejanya.

“pulang sama siapa? udah ditungguin di depan.”

“shaka bilang dia mau nraktir gue.”

“hadeh.” adeline mengambil permen dari tas katha sebelum pergi meninggalkan keduanya.

“ayo.” ajak katha sambil menarik tangan shaka untuk keluar dari kelas. “kemana?”

“shaka asli gue lagi males marah.” ekspresi katha berubah dalam hitungan detik. “haha iyaa ayo.”

shaka tersenyum sembari menggandeng tangan katha.

mereka berdua berjalan keluar kelas bersamaan dan membuat beberapa pasang mata memperhatikan keduanya.

“besok kalau lo punya pacar cari yang seganteng gue.” katha benar benar mual.

🕊

“terima kasih atas kunjungannya kak! selamat datang kembali.” pelayanan di toko es krim langganan katha sangat ramah dan gadis itu lagi lagi mendapat potongan harga karena membeli setengah lusin mint choco ice cream.

i love you so much kaka!” katha menatap shaka dengan senyuman sedang shaka menatap lekat katha.

“bayar kath.” mereka kini berada di dalam perjalanan pulang karena jeffry meminta shaka langsung mengantarkan katha karena tante rose dan putrinya akan datang.

“lah tadi katanya nraktir?”

“bayarnya pakai ini.” shaka menunjuk bibirnya.

cup!

satu kecupan singkat tiba pipi laki laki itu.

“udah! sekarang pulang.” katha menatap lurus ke depan tanpa melihat shaka yang menggelengkan kepalanya. “curang.”

🕊

begitu masuk ke dalam rumahnya pandangan gadis itu langsung tertuju pada dua orang baru yang sedang duduk di ruang tengah bersama mark dan adeline.

“duduk nak.” ucap jeffry.

katha menyerahkan es krimnya ke mbak jum dan duduk tepat di samping mark.

“mereka anak anak aku.” jeffry menyenggol pelan lengan mark yang berada di sebelahnya.

“mark, tante.”

“adeline tapi biasa dipanggil adel.”

semuanya menoleh ke arah katha yang menatap Raya intens. “kath.” mark menepuk lengannya.

“katharine.” ucapnya kemudian.

“kamu jangan ngeliatin raya kaya gitu kath, serem.” jeffry memperingati katha yang mungkin terdengar lebih seperti mengejek putrinya.

“kita pernah ketemu ngga sih?” wajah raya terlihat tidak asing.

“gue orang yang ngga sengaja ngejatuhin es krim lo tempo hari.”

damn.” katha menoleh ke arah adeline.

“itu es krim gue..” mark seperti teringat kejadian di mana katha berniat meminta maaf setelah membuat adeline marah dengan membelikan kakak kembarnya es krim beberapa minggu lalu namun saat gadis itu kembali hanya ada es krim rasa mint dan membuat adeline semakin marah kepadanya.

“perkenalannya sampai sini dulu ya? biar kalian bisa istirahat.”

“raya kamar kamu di samping kamar katha! barang barangnya udah dipindahin sama supir tadi siang, terus kalau ada perlu minta tolong katha aja.” ucap mbak nur.

“iya mbak.”

katha yang mendengar hal tersebut segera menoleh ke arah raya dan menatap gadis itu dari atas hingga bawah sebelum menghela napasnya perlahan.

“please jangan minta tolong.” gumam katha yang mungkin tidak didengar oleh raya.

F.

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang