2O

258 43 0
                                    

she lost her baby.” katha menatap pintu ruang rawat kayla tanpa berani masuk ke dalamnya. “rahimnya diangkat atas persetujuan keluarganya, kayla ngga bisa hamil lagi.”

“huh?”

“rahimnya rusak.”

“kath.” shaka datang dengan wajah khawatir setelah gadisnya menelepon sambil menangis.

gadis itu berdiri lalu memeluknya dan kembali menangis.

sstt..” shaka menepuk punggung katha—sesekali mengusapnya hingga perlahan tangis gadis itu reda. “lo pulang aja kath.” ucap daniel setelah katha duduk di sebelahnya.

“gue masih mau di sini.”

“lo bawa cewek lo pulang dah.” shaka menatapnya. “dia belum makan apa apa dari tadi.” sambung daniel.

“kabarin gue kalau ada apa apa dan.” dia mengangguk perlahan.

🕊

one week later :

makayla :
“makasih kath.”

katharine :
“makasih juga karena masih mau bertahan kay.”

makayla :
“kapan mau jenguk gue? kangen nih.”

makayla :
“bosen liat daniel mulu.”

katharine :
“besok deh.”

katharine :
“lo beneran udah gapapa?”

makayla :
“minusnya belum bisa lari aja.”

makayla :
“sama bingung.”

katharine :
“bingung kenapa lagi ini?”

makayla :
“sekolah kita ngga jadi ngundang bandnya kak harsha ya?”

makayla :
“gue nonton di live cuma murid sekolah kita yang perform.”

katharine :
“kak harsha patah tulang.”

katharine :
“kemarin rabu habis ciuman sama aspal.”

makayla :
wow?”

makayla :
“gapapa kan tapi?”

katharine :
“ya itu cuma patah tulang.”

makayla :
“oh cuma..”

F.

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang