O1

1.9K 88 10
                                    

“a sky full of stars
and he was staring at her.”

Friendshit.

[ 박성훈 ; arshaka darmawangsa ]

[ 박성훈 ; arshaka darmawangsa ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“i like you.”

&

[ 신은수 ; katharine maheswari ]

“i like you too! you’re my bestest friend!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“i like you too! you’re my bestest friend!”

© whosnona.

MALAM itu pintu kamar Katharine diketuk beberapa kali oleh seseorang; gadis itu berjalan untuk membukakan pintu dan membiarkan orang itu masuk ke kamarnya.

“kenapa kak?” tanya katha kepada Mark—kakak pertamanya.

“disuruh turun sama papa.” ucapnya pada katha.

“mau cuci muka dulu.” laki laki itu menganggukkan kepalanya sebelum keluar dari kamar katha lalu berjalan menuju ke ruang tengah untuk menemui anggota keluarga yang lainnya.

“katha udah tidur?” Jeffry merupakan orang tua satu satunya di keluarga ini. “mau cuci muka dulu katanya.” jawab mark sembari duduk di sebelah Adeline—kakak kembar katharine.

“duduk sini.” katha yang baru saja datang langsung mendudukkan dirinya tepat di sebelah adeline.

“sebenernya papa cuma mau bilang kalau papa udah nentuin tanggal pernikahan papa sama tante rose.” ketiga kakak beradik itu mengerutkan dahinya.

“secepet itu?” tanya mark yang diberi anggukan singkat oleh jeffry.

“tunangan aja baru tiga minggu lalu.” timpa adeline.

“justru karena itu.”

“emang mau kapan sih?” tanya katha sembari mengupas jeruk yang ada di meja. “kira kira dua minggu lagi.”

“oh.” dia sebenarnya tidak terlalu peduli.

“pindahannya jadi besok ini apa besok pas udah nikah?” adeline menambahi sambil membenahi rambutnya yang tidak sengaja masuk ke dalam mulutnya.

“harusnya besok ini.”

“gapapa kan?” tanya jeffry kepada ketiga anaknya.

“iyaa.” jawab mereka bersamaan. “i love you guys so much!”

jeffry merangkul kedua anaknya karena yang ketiga terlalu jauh dari jangkauannya.

“besok papa kasih tambahan uang jajan.” senyuman itu akhirnya kembali setelah cukup lama tersembunyi.

“papa lo tuh!” adeline menyenggol bahu katha.

“papa lo.” balas gadis itu.

“papa kita astaga.” ucap mark sembari mengusak rambut kedua adiknya.

🕊

“adel! katha! den jay sama den shaka udah di bawah!” teriakan Mbak jum membuat rumah mereka terasa lebih ramai pagi itu.

“iyaa mbak jangan teriak!” jawab adeline tidak kalah keras.

“lah dia sendiri teriak.” katha bergumam di belakang kakaknya.

“gue denger ya!” gadis itu menaikkan bahunya setelah mendapati adeline berbalik bersiap untuk memarahinya.

sedang mark yang berada di belakang mereka hanya menggeleng perlahan.

“tumben sarapan den.” tanya mbak jum.

“kelas pagi mbak.” jawab mark sembari duduk di meja makan.

“ini ada yang makan es krim aku kah?” mereka yang ada di sana langsung mengalihkan pandangannya ke arah katha yang berdiri di depan freezer—menatap es krimnya yang hilang entah kemana.

“itu masih ada.” ucap mark.

“tinggal satu.” katha berusaha membuka tutup cup es krimnya setelah gadis itu duduk di sebelah shaka yang tiba tiba saja mengulurkan tangannya dan membantunya.

thank you! mau dikit ngga?”

shaka segera menggelengkan kepalanya. “ngga suka rasa odol.”

“dih?” katha bersiap melemparkan protes namun jeffry lebih dulu berbicara. “keburu telat ngga kamu kath?”

“udah sana berangkat.”

“iyaa paa.” jawab gadis itu sambil berpamitan dengan jeffry yang kemudian diikuti dengan shaka yang berada di belakangnya.

🕊

“tante rose jadi pindah hari ini?” shaka memulai pembicaraan saat mobilnya berhenti di lampu merah. “hmn..” katha menjawab pertanyaan sahabatnya itu dengan gumaman kecil.

“udah tujuh belas tahun masih aja belepotan.”

shaka mendekatkan wajahnya ke wajah katha dengan senyum tipis sebelum menyapu bersih es krim yang berada di bibir gadis itu dengan ibu jarinya dan memasukkan sisa es krim tadi ke dalam mulutnya. “what the hell..”

F.

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang