11

336 42 0
                                    

jay :
“lo di mana?”

katharine :
“rumah.”

jay :
“cowok lo habis minum.”

jay :
“ini baru mau gue anterin pulang.”

jay :
“password apart apaan?”

katharine :
“160812.”

katharine :
“gue ke sana bentar lagi.”

jay :
“oke.”

gadis itu berlari kecil memasuki gedung apartemen; lalu ketika berada di lobi katha dapat melihat jay yang tengah kesusahan membawa shaka.

“jay!” katha berjalan mendekat.

“gue bisa jalan sendiri.” shaka mendorong tubuh jay, akan tetapi tubuhnya sendiri juga hampir jatuh jika tidak ditahan oleh katha.

shaka terdiam.

“ayo bawa pelan pelan.” ucap katha dan jay mengangguk pelan.

“lo beneran gapapa sendiri kath?”

“udah biasa gue.” jay tersenyum kecil sebelum meninggalkan apartemen shaka sedangkan katha menghela napasnya.

gadis itu berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air putih dan membawanya menuju kamar shaka. “shaka.”

hnh.”

“bangun dulu bentar.” laki laki itu tujuh puluh persen sadar.

“satu,” shaka bangun dari tidurnya; katha menahan tubuhnya agar tetap tegak sembari menunggu shaka menghabiskan air putih tadi.

“jangan dimuntahin.”

“gue ngga suka lo deket sama harsha kath.” tatapan matanya sayu dan shaka bernapas berat.

“iyaa shaka.” jawab katha. “gue ngga mau liat lo nangis lagi.”

hmn.”

shaka mengusap kepalanya perlahan sebelum menarik katha masuk ke dalam pelukannya. “jangan tinggalin gue.”

🕊

two days later :

“lo ngga bosen apa?” katha melirik shaka selama beberapa saat lalu kembali fokus pada laptopnya.

selepas pulang sekolah shaka memutuskan untuk mampir di rumah katha sambil menunggu hujan reda karena kebetulan shaka membawa motor hari itu.

keduanya berada di ruang tengah; shaka duduk di atas sofa sedang katha duduk di karpet yang berada di bawahnya.

shaka memainkan rambut katha.

mengepangnya, kadang menggulungnya hingga katha merasa risih dan memberikan perhatian kepadanya.

“bisa diem ngga sih?”

talk to me kath.”

“kok lo ngeselin gini.” shaka mengangkat bahunya. “biasa aja.”

“lo masih cemburu gara gara kak harsha?”

“ngga lah? ngapain.”

“halah.” shaka mengalihkan pandangannya pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam rumah.

“ngga usah disapa.” karena setelah itu raya segera naik ke atas tanpa peduli dengan keberadaan mereka.

“wow?”

“gue rasa dia orang itu part dua deh.” ucap katha. “ngaco.”

shaka mengusak rambut katha.

F.

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang