21

253 35 0
                                    

“kalau gue jadi kecoa lo masih mau temenan sama gue ngga?”

shaka menoleh menatap katha yang duduk di sebelahnya sembari menggelengkan kepalanya. “ngga.” jawab laki laki itu.

“parah.” gadis itu hendak bangun dari sofa sebelum shaka menahan tangannya dan membuat tubuhnya jatuh ke pangkuannya.

“makanya jangan jadi kecoa.”

“jadi katharine yang gue kenal dari kecil sampai sekarang aja.”

katha terdiam tidak menjawab; terlalu terkejut dengan pergerakan shaka.

“kath.” gadis itu mendongak menatapnya. “hm?”

i like you.”

“gue juga suka lo kok.” ucapnya. “i like you as a person.”

“...”

“shaka bercandaan lo ngga lucu.”

laki laki itu mengikis jarak diantara mereka sebelum memberi kecupan singkat di dahinya.

🕊

katharine :
“kak.”

mark :
“kenapa kath?”

katharine :
“aku ke kamar ya.”

mark :
“bentar kakak beresin dulu.”

katharine :
“iya.”

tok! tok! “udah belum!”

“udah, masuk aja.” katha membaringkan tubuhnya di ranjang kakaknya sedangkan mark duduk di kursi belajarnya—masih dengan komputer yang menyala.

“cowok kalau bohong tuh biasanya gimana?”

“gimana apanya?”

“ya ekspresinya atau cara ngomongnya gitu.”

mark menghentikan gamenya dan membalikkan tubuhnya untuk menatap adiknya. “kalau kakak biasanya ngga berani ngeliat matanya.”

“terus?”

“ngomongnya kadang ragu ragu.”

“udah?”

“emang kenapa?” katha menggelengkan kepalanya. “gapapa.”

“shaka atau siapa yang bohong?”

“ngga.. bukan shaka.” gadis itu bangun dari ranjang sebelum berjalan keluar lalu masuk ke kamarnya. “ngga mungkin sih.” gumam katha sembari menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

F.

friendshitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang