Bab 6: Kesal Setengah Mati

21 8 0
                                    

Sudah siap membaca? Sebelumnya aku ingatin lagi ya, jangan lupa buat vote dan komen supaya aku makin antusias updatenya.
______________________________________

"Sekonyol-konyolnya gue, gak pernah tu yang namanya ngeremehin impian teman"
~Milan Mode Kesal~

Happy Reading ...

Di sepanjang koridor, gadis bersurai hitam sepunggung itu kian berjalan gontai menuju kelasnya. Wajah putihnya nampak tertekuk masam. Keceriaan seolah sirna dari bibir mungil semerah chery. Berkali-kali ia menghentakkan kaki kesal akibat mengingat peristiwa satu jam yang lalu. Tidak bisa begini. Harga diri seorang Ayra Milantika ternodai oleh sikap angkuh Galang. Bisa tidak cowok yang satu itu menghargainya.

Apa dia kira gue ini upil yang sangat menjijikkan?!

Ketika hampir sampai di ambang kelas, wajah menyebalkan cowok terbadung di tunas bangsa menyembul di balik pilar. Milan sontak terkejut. Refleks, dirinya menginjak kaki Rysan kuat. Benar-benar cari mati anak ini. Tidak tahukah dia sedari tadi Milan butuh pelampiasan untuk melepas amarahnya.

"Aww, sakit Mil. Jahat banget sih lo," ringis Rysan mengaduh kesakitan. Kaki yang terbalut sepatu convers hitam kian dia pegangi.

Milan melengoskan wajahnya karena muak akan akting Rysan yang terlanjur berbakat. Baru segitu doang udah kesakitan, dasar king drama!

"Bodoamat. Minggir lo, cewek cantik mau lewat," sahut Milan sembari mengulurkan tangannya demi menepis tubuh Rysan yang menghalangi jalan. Gadis itu tak peduli lagi. Ia enggan iba terhadap Rysan yang sedang mendrama di siang hari.

Gadis dengan tas punggung berwarna merah marroonnya langsung memilih duduk di bangku tanpa memperhatikan sang sahabat yang nampak keheranan. Wajah Milan yang menekuk masam sungguh menimbulkan kedutan di jidat Rosa. Tumben sekali anak ini masam, biasanya kayak orgil. Mendekat, Rosa pun bertanya. Milan yang dicolek-colek bagai sabun colek merasa risih. Tatapan menyalang sengaja ia lemparkan untuk sahabat gilaknya.

"Lo kenapa sih mukanya masam banget kayak ketiak om-om di siang hari?" Rosa bertanya dengan perumpaan antimainstream, sedangkan Milan yang kesal, hanya menatap tak minat atas selera humor gadis receh itu. Tidak tahukah Rosa, mode merajuk Milan tengah on kali ini? Ia teramat sensi untuk diganggu apalagi ditanya-tanya seperti tadi.

"Lo tahu gak, Sa, anak sma Angkasa yang namanya Galang?" tanya Milan yang masih menanggapi pertanyaan Rosa walau amarah tengah meliputi dirinya.

"Tahu. Siapa sih yang gak tahu sama dia. Emang kenapa kok tiba-tiba lo bahas anak sekolah sebelah?" Dahi Rosa berkerut. Pasalnya ia heran sekaligus bertanya-tanya kenapa temannya ini membahas cogan di sekolah sebelah yang sekedar tahu muka saja.

"Gue kesel-kesel pake banget sama tu cowok. Sok keganteng banget jadi orang, gantengan juga jodoh gue!" Lihatlah, bukannya menjawab, Milan sontak menyemburkan segala omelan non faedahnya.

Ramadhan yang baru masuk ke kelas seketika berhenti mendengar teriakan Milan. Warga kelas yang mulai berdatangan juga memperhatikan ke arah gadis minim rasa malu itu. "Masa dia cuma ngelewati gue gitu aja tanpa basa-basi dulu. Padahalkan niat gue baik buat ngasih dia air mineral sama kenalan doang," lanjut Milan ketika teman-temannya sibuk akan kegiatan masing-masing. Risa yang dari tadi santai meringkas materi kemudian berbalik badan dan ikut nimbrung dalam obrolan unfaedah sahabatnya.

"Buwahaha, lo kayak cewek lagi berusaha pedekate sama cowok tau, gak?" Tawa Rosa pecah. Dirinya terlihat senang akan penderitaan yang dirasakan Milan kali ini.

"Iya, gue emang lagi deketin dia tapi bukan karena suka, tapi cuma buat taktik aja supaya dia mau ngizinin gue untuk jadiin tu anak sebagai visual cast di wattpad," terang Milan agar temannya berhenti tertawa. Jujur, ia malu ketika mendengar seorang Rosa tertawa terkikik seperti tadi. Cempreng dan sangat false walau sekedar digunakan untuk berbicara.

"Hahahaha, lo sih aneh-aneh aja. Ngapain coba pakai acara visual cast segala. Kurang kerjaan banget." Kini gadis berhijab putih polos tersebut semakin terbahak-bahak.

"Lo kok ketawa sih. Gak lucu tau. Gue lagi kesal nih!" Geram Milan tertahan.

"Ya, gimana gak ketawa habisnya lo lucu sih Mil. Lagian ngapain sih gitu aja heboh. Berlebihan banget," jawab Rosa santai tapi sangat menusuk di pendengaran Milan hari ini.

Kesensitifannya semakin menjadi ditambah ucapan Rosa yang meremehkannya. Tidak ingin berbicara lagi, Milan beranjak pergi dari bangkunya lalu meninggkalkan kedua sahabatnya yang masih terbengong melihat Milan tersinggung dan merajuk.

****

Semilir Angin, 13 April 2021

Visual Cast [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang