04 | PERJODOHAN?!

226 13 0
                                    


"Sastraaa." Rengek abi seraya berguling-guling di atas karpet berbulu, ruang keluarga rumah sastra.

"Apa sih?! Berisik banget deh lo!" Ketus sastra tanpa melihat kearah abi, matanya fokus menatap kartun upin ipin di tv.

"Maafin abii ihh." Rengek abi lirih, badan nya tengkurap dan wajah yang di tenggelamkan di lipatan tangannya.

Sudah 1 jam abi terus merengek meminta maaf pada sastra, abi benar-benar menyesal meninggalkan sastra sendirian di sekolah, bahkan abi sudah mengeluarkan 1001 cara untuk mendapatkan maaf dari sastra, namun tetap saja tidak membuahkan hasil.

Hingga abi putus asa, dan berakhir merengek-rengek seperti anak kecil.

Eaa 1001 cara gak tuh

"Bener-bener ni anak gak tau malu! Di liatin emak bapak gue aja masih di lanjutin dramanya" Geram sastra dalam hati.

"Udah abi, kamu pulang aja, besok kamu coba minta maaf lagi sama sastra" Ucap papa sastra sembari menatap abi yang sedang tengkurap.

Katakan saja abi tidak punya malu dan sopan santun, tapi ya gimana ini demi mendapatkan maaf dari sastra, lagian dari umur 6 bulan abi selalu bermain di rumah sastra, jadi ya... BIASALAH.

Abi menggeleng tanda tak mau. "Gak mau pah." Ucap abi lalu duduk dengan kaki selonjoran.

"Sastraa, maafin abi... ya?ya?ya?" Ucap abi dengan tatapan memohon.

"Apaan sih bang! Kayak anak kecil tau gak?!" Ucap sean datar.

"Diem lo bocil, lagi usaha nih."

"Sas... maafin gue ya?" Lanjut abi bersiap guling-guling kembali.

Sastra memutar bola mata nya malas. "Ck! Gue maafin! Balik lo sono, pulang pulang!" Jawab sastra sembari mengusir.

"Ngga! Lo gak ikhlas kan maafin gue nya?"

"Gue ikhlas abiii." Greget sastra.

"Senyum dulu dong." Pinta abi menatap puncak kepala sastra yang tengah menunduk, kalau kata ayahnya abi 'bukan muhrim'.

"Senyum gue mahal, ini limitid edisyen cuman buat suami gue aja." Ketus sastra tanpa menatap abi.

"Kan gue calon suami lo." Ucap abi dengan wajah angkuhnya.

Sastra mendelik tak suka. "Amit." Ucap nya ketus.

"Ih, abi gak like sama sastra, gak cuka gak cuka pokokna." Rengek abi seperti anak kecil yang kurang belaian.

"Dih sarap, balik lo sono." 

"Ck, yaudah gue balik assalamu'alaikum." Teriak abi lalu pergi keluar rumah sastra.

"Waalaikumsalam."

"Sarap emang si abi, tadi rengek-rengek, sekarang pulang kayak gak ngelakuin apa-apa." Gumam sastra pelan.

"Iiiii tapi tadi abi gemoyyy!" Lanjut sastra sudah terjungkal, terguling-guling dan berakhir nyungseb di sofa ruang keluarganya.

"Baper sama kak abi ya lo?" Tanya sean sambil mengunyah keripik kentang di tangannya.


🌻


Malam keluarga sastra berkumpul di ruang keluarga, terlihat biasa namun tatapan sang papa sangat serius membuat sastra dan rafa tak berkutik.

"Ada apa pah?" Tanya sastra memberanikan diri untuk angkat bicara.

Papa sastra tak menjawab melainkan menatap sastra dengan tatapan yang sulit di artikan, hilham menghela napas pelan lalu menatap sastra kembali.

AbiSastra  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang