26 | Rumah Bunda

120 4 0
                                    


𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 𝒜𝒷𝒾𝒮𝒶𝓈𝓉𝓇𝒶!

𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕧𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕜𝕠𝕞𝕖𝕟!


"Isss ngga mau ngga mau, gantiin dulu harus kaya tadi titik." Rengek Abi sembari menyembunyikan wajahnya di leher Sastra yang tertutup Hijab.

Raga menggaruk kepala nya yang tak gatal. "Yaudah bentar gue ke WC dulu." Ucap Raga asal.

Abi menatap tajam Raga. "Jorok! Pulang sana." Usir Abi pada Raga.

"Bi? Lo tega usir gue bi? Bi maafin gue bii." Ucap Raga lebay.

Abi mendelik tak suka, ia menatap tajam Raga. "Besok gantiin 5 dus Biskuit Milna, 20 UltraMilk strawberi." Ucap Abi lalu pergi meninggalkan Raga yang sedang membulatkan matanya.

"Heh! NGGA MAUUU!" 

"HARUSS!" Teriak Abi dari lantai dua.

Raga menatap Sastra dengan pandangan memohon. "Ngga usah ya? Dompet gue lagi di sita beneran." Ucap Raga memelas.

Sastra mengangkat bahu nya acuh, lalu kembali memakan kripik kentang nya. 

"Ah elah, gue ganti deh tapi nanti." 

"Bilang nya ke abi." Jawab Sastra singkat.

"NGGA BINI NYA NGGA LAKI NYA SAMA AJA, RESE!" Teriak Raga lalu pergi sembari menggerutu. Tak lama kemudian Alan angkat bicara.

"Kita pamit ya Sas." Ucap Alan mewakili Nabila dan Aydan. Sastra mengangguk sebagai jawaban. 

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati."

Setelah kepergian sahabat nya, Sastra berjalan menuju lantai 2 .Menghampiri Abi yang sedang tengkurap di atas kasur.

"Abi." Panggil Sastra sembari mengusap punggung tegap Abi.

"Hm." Gumam Abi.

"Kata nya mau kerumah bunda? Ayo." Ajak Sastra sembari menarik pelan lengan Abi.

Abi mendudukan bokong lalu menatap Sastra. "Biskuit Abi?" Tanya dengan polos.

Sastra menggeleng dan terkekeh pelan. "Sebelum kerumah bunda kita mampir dulu ke Minimarket." Jawab Sastra sembari mengusap rambut Tebal Abi.

"Yaudah Ayo."

𝔸𝕓𝕚𝕊𝕒𝕤𝕥𝕣𝕒

"Udah ya, ayo kerumah bunda." Ucap Sastra, setelah keluar dari Minimarket. Abi mengangguk kecil lalu menjalankan mobilnya.

Tidak membutuhkan waktu lama, Abi dan Sastra sudah sampai di kediaman Bagaskara. "Ayo turun yang." Ucap Abi dengan ceria. Mungkin mood nya telah kembali saat membeli Biskuit tadi.

Sastra mengangguk lalu mengikuti Abi memasuki kediaman Bagaskara. Saat menekan bel pintu terbuka, Namun bukan bunda yang membuka, melainkan Bi Yati.

"Bi, Bunda mana ya?" Tanya Abi pada Bi Yati.

"Nyonya di halaman belakang den." Jawab Bi yati tidak lupa dengan senyum manis nya.

Abi mengangguk. "Makasih bi." Ucap Abi, lalu berjalan kehalaman belakang, tidak lupa tangan kanan nya mengenggam tangan kiri Sastra.

"Bundaa!" Teriak Abi, saat melihat wanita paruh baya yang sedang menyiram tanaman.

Merasa terpanggil, Bunda Fanza berbalik menatap Abi dengan senyum manis nya dan merentangkan tangan nya. Abi berlari menghampiri Fanza hendak memeluk nya, namun saat sudah dekat bukan nya mendapat pelukan, Abi mendapatkan jeweran dari sang Bunda.

"Aduh Aduh bunda sakittt, Bundaaa lepasss." Rengek Abi sembari mengaduh.

"Ouh gini ya, baru inget bunda? Iya?!" Tanya Fanza semakin menarik telinga Abi.

"Aduhh Bundaa lepass, telinga Abi mau copot Bundaaa."

Seorang Pria paruh baya mengusap lembut bahu Sang Istri. "Udah Bunda, ngga malu diliatin sama mantu nya?" Ucap Abraham lembut.

Perlahan Fanza melepaskan jeweran nya, lalu mendekati Sastra dan memeluknya. "Aduhh mantu Bundaa, maaf ya. Bunda kesel sama Abi." Ucap Fanza.

"Ayuk masuk yuk, kita bikin kue." Ucap Fanza lalu menarik lengan Sastra menuju dapur.

Setelah kedua wanita itu pergi, tersisalah kedua pria yang diam dengan wajah datar nya.

Ya, sebenarnya Abi memiliki sifat seperti Abraham. Dingin, dan irit bicara. Namun ketika Abi bersama Sastra, Abi akan berubah menjadi Abi yang tengil, jahil, dan manja. Itu hanya berlaku untuk Sastra, Seorang.

"Gimana?" Tanya Abraham datar.

Tatapan Abi berubah tajam, ia menatap Sang ayah sekilas lalu kembali manatap lurus kedepan. "Abi masih mencari tahu, ini rumit." Jawab Abi dingin.

"Butuh bantuan Daddy?" Tanya Abraham, di jawab gelengan oleh Abi.

"Aku yakin bisa, tunggu waktu saja." Jawab Abi enteng.

Abraham berdecak sebal. "Apa kamu percaya, Sean dan Sastra bukan lah anak kandung mereka?" Tanya Abraham sembari melirik sekilas Abi.

Abi menatap tajam Abraham. "Daddy?!" 

"Daddy tau boy, kamu butuh Daddy." Ucap Abraham lalu pergi meninggalkan Abi yang sedang menatap kepergian nya dengan tatapan tajam.

Tak lama setelah kepergian Abraham, Seorang bocah kecil berlari menghampiri Abi. "Uncleee!!" Teriak nya bahagia.

"Jangan lari sayang." Ucap ibu muda di belakang nya.

"Reyyy!" Balas Abi tak kalah senang.

Abi membawa Rey kepangkuan nya, Ya Rey anak dari Kak Starla cukup dekat dengan nya. Ya walaupun Abi selalu melupakan bocah itu akhir-akhir ini.

"Unclee hari ini Rey pengen jalan-jalan sama Unclee." Ucap Rey dengan wajah Antusias nya.

Abi tersenyum lebar lalu mengangguk semangat. "Ayo, kita samperin Aunty dulu oke?" 

Rey mengangguk semangat. "Yeyy Rey bertemu Aunty." 

Abi berjalan mendekati Starla, lalu meminta izin pada bunda Rey tak lain adalah Kakak pertama nya. "Kak, Abi bawa Rey jalan ya?" Izin Abi pada Starla. Starla mengangguk tanda mengizinkan.

"Jagain anak gue! Jangan kasih es krim." Peringat nya pada Abi. 

"Iya ngga." Balas Abi jengah. 

Setelah mendapat izin dari Starla, Abi menghampiri Sastra yang sedang membuat Kue bersama Fanza. "Sastraa." Panggil Abi. Sastra menoleh lalu tersenyum lebar saat mata nya menatap anak laki-laki yang ada di gendongan Abi.

Sastra menghampiri Abi, lalu mengambil Rey dari gendongan Abi menuju gendongan nya. "Ya ampunn, Rey makin ganteng deh." Ucap Sastra sembari mengecupi pipi Rey, melihat itu Abi tak senang.

Rey tertawa geli. "Aunty gelii, hihihi." 

"Rey mau kemana nih, rapi banget." Ucap Sastra pada Rey. Bocah berumur 4 tahun itu menunjuk ke arah Abi yang sedang cemberut.

"Kita jalan jalan Auntyy sama Uncle jugaa." Jawab nya Antusias.

Fanza menghampiri Sastra lalu mengecup pipi Rey. "Sana jalan sama Aunty dan Uncle, jangan lupa beli martabak buat Grandma." 

"Oke Grandmaa."

"Yaudah sana bawa Rey jalan-jalan, Kue nya biar Bunda yang lanjut." Ucap Fanza pada Sastra dan Abi.

Sastra mengangguk. "Gapapa Bunda?"

"Gapapa."

"Yaudah kalau gitu Aku sama Sastra pergi dulu ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati."


𝔸𝕓𝕚𝕊𝕒𝕤𝕥𝕣𝕒

Holaaa! satu dulu gapapa kan? Ternyata ulangan Aku minggu ini, jadi gak bisa cepet" Sorry ya...

Jangan bosen nunggu AbiSastra oke?! SEE YOUU!

27 September 2021.

AbiSastra  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang