23 | Alan cemburu

116 6 0
                                    

𝐻𝒶𝓅𝓅𝓎 𝑅𝑒𝒶𝒹𝒾𝓃𝑔 𝒜𝒷𝒾𝒮𝒶𝓈𝓉𝓇𝒶!

𝕁𝕒𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕝𝕦𝕡𝕒 𝕧𝕠𝕥𝕖 𝕕𝕒𝕟 𝕜𝕠𝕞𝕖𝕟!

Nabila memandang kearah luar jendela mobil, sungguh rasa nya sangat awkward. Ingin membuka suara untuk menghilangkan keheningan di dalam mobil, tetapi Nabila bingung ingin menanyakan apa soal Aydan.

"Nabila."

"Aydan."

Sahut Aydan dan Nabila bersamaan, Nabila membuang muka begitu pula dengan Aydan.

"Lo dulu aja."

"Lo duluan." Sahut mereka bersamaan, lagi.

Aydan terkekeh pelan, sedangkan Nabila membuang muka dengan wajah memerah, kerena malu. "Gapapa, lo duluan aja." Ujar Aydan di selingi kekehan kecil.

"Ah ngga ngga, lo aja. Gue lupa mau ngomong apa." Ucap Nabila gugup.

Aydan mengagguk lalu tersenyum tipis. "Gue belum makan, lo temenin gue makan dulu ya?" Tanya Aydan pada Nabila.

"Mmm iya." 

"Lo udah makan?" Tanya Aydan, di angguki oleh Nabila.

"Inget Aydan, ini di depan cewek. Jangan tengil harus cool." Batin Aydan sembari menghembuskan napas nya pelan. 

Nabila menoleh saat Aydan menghembuskan napasnya pelan. "Kenapa?" Tanya Nabila.

"Hah? Ouh ngga." Jawab Aydan gelagapan.

Aydan membelokan mobil nya kearah Restaurant yang biasa ia kunjungi. "Kita makan di sini aja." Ucap Aydan sembari mencari tempat parkir.

Restaurant ini termasuk Restaurant yang di incar oleh para remaja. Selain tempat nya yang nyaman, makanan nya pun sangat enak, ini Restaurant milik Aydan sendiri.

"Iya." Ucap nabila.

"Ayo turun." Ujar Aydan sembari membuka Safety Belt nya.

Nabila mengagguk lalu megekori Aydan di belakang nya. "Ngapain di belakang gue? Sini samping gue." Ucap Aydan sembari menunjuk ke arah samping nya dengan dagu.

𝔸𝕓𝕚𝕊𝕒𝕤𝕥𝕣𝕒

Alan berjalan tergesa-gesa memasuki GNAAS. "Bi! Mana Nabila nya?" Tanya Alan dengan nada tidak santai.

Abi yang sedang menatap Sastra, kini beralih menatap kearah Alan. "Apaan sih? Nabila udah pulang noh, di anterin sama Aydan."

"Ck, sial. Kenapa harus Aydan sih? Kenapa ngga gue?" Tanya Alan ntah pada siapa, ia berucap dengan nada lirih.

Raga menepuk bahu Alan pelan, dengan mulut yang penuh oleh daging ayam. "Jwangan Swedih Bwo, Mwasih bwanyak yang lainw." Ucap Raga, dengan air liur yang kemana-mana. 

"Telen dulu bego! Jorok." Ucap Alan sembari mendorong kepala Raga pelan.

Raga menelan daging ayam yang berada di mulut nya. "Hehe." Ucap Raga cengengesan.

"Emang lo kenapa lan?" Tanya Sastra pada Alan.

Alan tak menjawab, ia diam sembari menatap kosong ke depan. Abi menoleh ke arah Sastra. "Kamu masih gak peka yang? Alan itu suka, sayang, cinta, klepek-klepek sama Nabila." Ujar Abi dengan nada lebay.

Alan melempar bantal sofa ke arah Abi. "Apaan klepek-klepek?" Tanya nya marah.

"Alah! jujur aja, lo aja sampe beli jam tangan kayak Nabila diem-diem." Ledek Abi pada Alan.

AbiSastra  [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang