Kisah seorang gadis cantik yang menjabat sebagai The Queen Of Darkness, sifat nya yang kejam dan tak kenal kata ampun, juga belas kasihan.
------
Darah adalah kesukaannya,
Senjata adalah kawannya,
Teriakkan musuh adalah alunan musik tidur baginya,
M...
Tinggalkan jejak kalian! Supaya Nayy semangat terus buat update nya!:)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
["I love you more, Tata."] -Unknown-
<< V I O L E T T A >>
||06.45 a.m||
Kringg Kringg
"Hoammm!" gadis cantik itu menguap. Ia mengucek matanya untuk memperjelas pandangannya.
"Oh, jam enam lebih."
Dengan langkah santai ia masuk ke dalam kamar mandi untuk mulai ritualnya. 20 menit berlalu, Letta siap dengan keperluan sekolahnya. Ia pun segera turun ke bawah untuk sarapan.
Ting!
Pintu lift terbuka, nampak gadis cantik yang berjalan menuju meja makan dengan tangan yang memutar-mutar kunci mobil, juga tas yang ia sampaikan di sebelah bahunya.
"Morning mom," sapanya, lalu ia mengecup pipi Azila.
"Morning too. Loh? kenapa kesiangan?"
"Salahin aja arwah aku yang balik ke raga nya lama," jawab Letta dengan santai sambil mengunyah roti.
Azila menggelengkan kepalanya. "Iqbal dari tadi udah berangkat, kirain Mommy dia udah ngebangunin kamu."
"Udahlah Mom, orang yang mirip kumbang tai kaya dia emang ga bisa di andelin, ckckck!"
Azila terbahak ketika mendengar penuturan anak bungsunya. "Hahaha, ada ada aja kamu. Kumbang tai kayak di film larva?"
"Iya Mom. Daddy udah berangkat ya?"
"Udah sayang, Daddy kamu tadi nyubuh ke kantornya."
"Yaudah kalo gitu, Letta berangkat. Dadahhh!"
Setelah mengecup kembali pipi Azila, Letta segera berangkat ke sekolah menggunakan mobil kesayangannya.
<< V I O L E T T A >>
Huftt! Sudah ku dugong. Batin Letta.
Mata indah nya menatap pintu gerbang yang menjulang tinggi itu tertutup. Dengan amat terpaksa, ia mengeluarkan uang merah 3 lembar untuk merayu satpam.
Setelah berhasil, dirinya langsung masuk dan memarkirkan mobilnya di tempat biasa.
Letta melangkahkan kaki jenjang nya menuju halaman belakang sekolah, dirinya hanya mengulur waktu untuk masuk kelas. Karna percuma, dirinya telat dan pasti di ceramahi habis habis-an oleh guru. Alhasil di suruh lari di lapangan. Mending ambil jalur gampang bukan?
