Terkadang, hanya butuh satu kebaikan dan kepedulian untuk mengubah nasib seseorang, begitu pula dengan cinta. Itu memberkati orang yang menerimanya dan itu memberkatimu.
( Sujana "Orang baik" )
Gadis bersurai ungu berjalan lesu, menuntun sepedanya yang lelah menyusuri jalan. Gadis ini sudah mengunjungi banyak tempat untuk melamar pekerjaan tapi tidak ada yang bersedia menerimanya. Tidak tahu harus kemana dan berbuat apa, ia tidak bisa pulang dengan tangan hampa. Ibunya yang sakit-sakitan sedang menunggunya dengan hati cemas dan ia tidak ingin menambah kekhawatirannya.
"Dimana lagi aku harus pergi? Hari semakin siang tapi belum juga mendapatkan pekerjaan."
Iris mata ungunya melirik malas pada rantai sepedanya yang longgar. Kedua ban nya juga kempis, tak mampu menopang berat badannya lagi. Tak jauh di depannya, sebuah bengkel sederhana sedang ramai pengunjung. Dia butuh istirahat sembari memperbaiki sepedanya. Terpaksa, hari ini ia harus menerima keadaan bahwa keberuntungan belum berpihak padanya.
"Permisi, bisakah aku meminta tolong perbaiki sepeda saya disini?"
"Tentu saja, nona. Silahkan tunggu disana!"
"Baiklah."
Senang rasanya bisa mengistirahatkan tubuhnya sejenak. Gadis ini tak hentinya menatap pemuda berambut kuning dengan mata kebiruan yang sedang mencoba memperbaiki sepedanya. Sangat disayangkan, pria setampan dan segagah itu bekerja di tempat yang agak pengap ini.
Untuk mengusir sepi, gadis ini memainkan ponselnya. Tidak ada yang penting di dalamnya tapi tetap saja ia membuka dan menutup beberapa aplikasi disana. Entah sudah berapa lama menunggu hingga tanpa sadar rasa sepi dan bosan membuatnya terlelap.
"Nona, sepedamu sudah kuperbaiki. Bangunlah!"
Suara itu mengagetkannya. Matanya dipaksa terbuka lebar dan betapa terkejutnya ia melihat semua pengunjung bengkel ini sudah tidak ada di tempat. Ia seorang diri diantara para pemuda yang bekerja disini.
"Hah?! A-apa?! Su-sudah selesai, ya?"
Pemuda berambut kuning itu hanya tersenyum menahan tawa menyaksikan sikap konyolnya. Ini sungguh memalukan hingga membuatnya tak sengaja menjatuhkan map coklat di sampingnya.
"Kau sedang mencari pekerjaan?"
"Hmm.. Iya." Sahut si gadis sambil memunguti map berharganya.
"Kau pasti belum mendapatkannya, kan?"
"Ya, itu sudah sangat jelas.. Hehehe.."
Pemuda itu ikut tertawa. Betapa senangnya bertemu dengan gadis ramah dan cantik seperti ini. Tangannya segera mengeluarkan sebuah kartu bertuliskan alamat suatu perusahaan dari kantung celanannya lalu memberikannya pada gadis itu.
"Mungkin kau belum ke tempat ini. Perusahaan ini membutuhkan tenaga kerja baru. Cobalah datang esok hari. Siapa tahu kau diterima."
"Wah, terima kasih! Akan kucoba pergi ke tempat ini! Oh ya, sepedaku sudah selesai diperbaiki, kan? Aku akan segera pulang."
"Silahkan."
Gadis itu mengayuh sepedanya, meninggalkan pemuda bermata biru yang tak mampu mengalihkan pandangan darinya.
"Harusnya tadi aku menanyakan namanya dulu."
🦄
🦄
🦄
Sujana
🦄
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenata
RomanceNew cover in progress Temporary cover by ibis paint Sebuah alunan cinta menggema dalam diri bersamaan dengan angin surgawi yang mengantarkanmu padaku. Waktu yang semakin mengikis kebersamaan kita tak mampu menghapus segala indah dari sosokmu. Serena...