Percayalah, jika dia memang cinta sejatimu, seberapa kuat kau menyakitinya, mau seberapa liku yang harus dilalui, dia akan tetap bersamamu sampai kapanpun.
( Adichandra "Rembulan yang indah" )
Sepasang manik gold menatap masygul kekasihnya yang sibuk mengaduk-aduk makanannya. Ramainya suasana restoran sama sekali tak terasa oleh dua insan ini. Gadis berambut raven di hadapannya jarang sekali berbicara. Meski ada seseorang di hadapannya, ia lebih menyibukkan diri dengan pikiran dan ponselnya. Sama sekali tak tampak situasi romantis disini.
"Makanannya tidak enak, ya?"
"Enak, kok."
Pemuda itu menunduk, memikirkan cara agar gadis itu peduli padanya. Mereka sudah menjalin hubungan sejak beberapa bulan yang lalu tapi yang tampak sama sekali tak menggambarkan hubungan yang baik diantara keduanya. Gadis itu cenderung dingin dan mengabaikan keberadaan pemuda yang begitu peduli padanya.
"Sarada, aku ingin segera menikahimu. Bagaimana menurutmu?"
"Terserah kau saja. Aku tidak begitu peduli."
"Kalau begitu-."
"Lagipula kita ini dijodohkan. Aku asal saja menerimamu sebagai pacarku."
Gadis bernama Sarada ini begitu angkuh dari ucapannya. Meski begitu, sama sekali tak mengurangi rasa cinta pemuda di hadapannya.
"Aku ingin memberikanmu hadiah. Kau suka perhiasan yang seperti apa? Ah, ya... Sebenarnya kau tetap cantik memakai apapun."
"Dengar ya, hentikan sikap berlebihanmu itu! Apapun yang kau lakukan, aku tidak akan pernah sudi mencintaimu!"
"Oh, tidak apa-apa, kok. Aku yakin suatu saat nanti kau pasti akan mencintaiku."
Pemuda itu menunduk dalam. Ucapan Sarada jelas saja membuatnya sedih. Bagaimana pun sikap Sarada padanya, ia rela menerimanya.
"Sebenarnya aku sudah mencintaimu sejak dulu, Sarada." Gumamnya hampir tak terdengar siapapun.
Sarada berlalu di dekatnya saat awal musim gugur. Seperti yang dikatakan banyak orang, ada saja momen tak terduga di awal musim. Itu adalah kali pertamanya ia berpapasan dengan gadis bermata onyx itu di sebuah taman.
"Boruto, apakah kau tau siapa gadis yang lewat barusan?"
"Ah, dia putrinya pama Sasuke dan bibi Sakura. Ada apa? Kau menyukainya, Mitsuki?"
"Sepertinya iya."
"Astaga, tapi kau harus berhati-hati dengannya! Dia sedikit aneh!"
Mitsuki menegakkan kepalanya lagi guna menatap Sarada yang tampak tak bersemangat. Ia paham apa yang membuat gadisnya ini tak kunjung menerimanya. Sarada trauma pada seorang laki-laki. Gadis itu pernah dicampakkan oleh mantan kekasihnya dan Mitsuki benar-benar menerima dan memakluminya sembari berharap hari dimana Sarada bisa melupakan traumanya serta menerimanya.
🌛
🌛
🌛
Adichandra
🌛
🌛
🌛
Sarada merasakan dirinya begitu lemah. Sepagi ini, ia sudah harus merasakan sakit di perut bagian bawahnya. Bersama dengan hilangnya nafsu makan dan gejala mengganggu lainnya, ia mencurigai suatu penyakit yang mungkin diidapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenata
RomanceNew cover in progress Temporary cover by ibis paint Sebuah alunan cinta menggema dalam diri bersamaan dengan angin surgawi yang mengantarkanmu padaku. Waktu yang semakin mengikis kebersamaan kita tak mampu menghapus segala indah dari sosokmu. Serena...