.
.
hay hay update lagi... update perdana pas ramadan nih. Jun gak bisa janji selalu update cepet, karena puasaan ini Jun sibuk bantu bantu di rumah. tapi Jun usahain bakal update kok. Habis ini Jun mau update di Just another love story juga, jadi abis baca ini bisa mampir kesana. chapter kali ini lumayan panjang kok, gak panjang panjang banget tapi gak sependek biasanya juga, jadi Jun harap kalian nikmatin ceritanya. jangan lupa komen ya, komen membuat Jun jadi semangat update, sepi komen Jun jadi bingung mau nulis apa. oke segitu dulu selamat membaca.
.
.
Hari hari berlanjut seperti biasa. Sejak acara liburan itu semua berjalan seperti biasanya, kecuali soal Taehyun. Penyanyi solo terkenal itu sudah tak pernah lagi muncul di SB studio. Beomgyu sudah tidak marah pada Taehyun dan dia tidak keberatan jika Taehyun datang lagi padanya, tapi nyatanya Taehyun tidak pernah lagi menghubunginya.
"kalian mau kemana?" Soobin melihat Kai dan Beomgyu akan keluar dari studio. Ini memang jam makan siang, tapi jarang sekali mereka berdua makan siang di luar, biasanya juga pesan antar.
"hyung, aku dan Kai mau makan siang di luar sebentar" jawab Beomgyu.
"tumben makan di luar, dan kalian juga tidak mengajak ku"
"maaf hyung bukannya tidak mau mengajak mu, hanya saja aku dan Beomgyu hyung mau makan siang dengan Daniel" kali ini Kai yang angkat bicara.
"Yeonjun hyung cuma ajak kalian berdua? Apa apaan ini?"
"gak gitu hyung, aku yang mengajak Choi Yeonjun dan Kai makan siang bersama. Aku gak ngajak hyung karena males aja, kalau ada hyung jadi gak seru" memang acara makan siang ini direncanakan oleh Beomgyu. Dia memang ingin mengajak Yeonjun makan siang bersama sebagai bentuk terimakasih waktu itu Yeonjun sudah menolongnya, dan dia juga mengajak Kai agar suasana tidak canggung.
"kau mau mengajak Yeonjun hyung makan siang kenapa ngajak Kai segala. Aku tahu akhir akhir ini kau dan Yeonjun hyung lumayan dekat, jika mau pendekatan dengannya tidak usah minta antar Kai juga Beomgyu-ya"
"memang kenapa jika aku ajak Kai, kenapa hyung jadi posesif sekali sih sama Kai. Kau kan bukan pacarnya Kai, kenapa kau suka sekali mengatur ngatur Kai hyung" Beomgyu jadi tersulut. Kakak sepupunya ini harus diingatkan posisinya yang bukan siapa siapa Kai, karena Soobin suka kelewat batas mengatur Kai. Anehnya Kai sendiri terima terima saja di atur begitu oleh Soobin.
"aku tidak mengaturnya" bantah Soobin.
"kau mengaturnya hyung. Sikap mu itu tidak jelas, kau selalu menolak Kai tapi kau sangat posesif sekali padanya. Ini itu tidak boleh, keluar dengan orang lain tidak boleh, bertemu sahabatnya sendiri tidak boleh, kemana mana harus ijin. Sungguh, belum ada hubungan apa apa saja kau sudah seperti ini"
Kai mencoba melerai. "hyung sudah, kenapa kalian jadi rebut seperti ini. Kalau memang Soobin hyung keberatan aku makan siang dengan Beomgyu hyung dan Daniel ya sudah aku tidak akan pergi. Kalian tidak perlu mendebatkan hal kecil seperti ini"
Beomgyu menghela nafas jengah. "ini bukan masalah kecil Kai. Soobin hyung itu aneh dan sangat keterlaluan, kau jangan mau jadi korban obsesinya. Dia sudah terpikat oleh wajah dan tubuh mu, dia tidak ingin ada orang lain yang mendapatkan mu tapi dia tidak memberikan hatinya untuk mu. Soobin hyung tidak ingin menyukai mu tapi dia sudah terobsesi dengan tubuh mu. Itu salah Kai, dia harus diingatkan jika yang dia lakukan ini salah"
Soobin hanya terdiam. Memang yang dikatakan Beomgyu benar, Soobin sudah terpikat oleh fisik Kai namun hatinya selalu menolak. Soobin tidak ingin Kai dimiliki siapapun tapi dia juga tidak ingin memiliki Kai seutuhnya. Katakan saja Soobin egois, tapi itulah yang dia rasakan. Ego Soobin yang tinggi ini lah yang menguasai Soobin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Desire | Omegaverse AU (SOOKAI) ✓
Romance. Soobin seorang alpha yang baru saja membuka studio miliknya sendiri, bertemu dengan adik kelasnya seorang omega pria cantik yang pernah ia tolak dulu, bernama Kai. Setelah tujuh tahun berlalu, bukannya canggung dan saling menghindar, Kai malah sa...