°
°
°
Happy ReadingSorry for typo
°
°
°"Varen ko bisa tahu ya? " Batin Zai.
Zai, Haidar, dan Nevan masih asik ngelamun dan Varen yg ntah lagi apa, dia sibuk sama handphone nya sambil senyum² sendiri tanpa di ketahui siapapun.
Tanpa di sadari siapapun Ada seseorang yg berpakaian serba hitam dan melihat itu semua sambil menyeringai puas.
"Permainan belum di mulai sayang. "
Wusshhh~~
.
.
.Sedangkan Shinta dan Dea kini sudah sampai rumahnya.
"Shin, sekarang jam berapa sih? " Tanya Dea sambil duduk di sofa.
Sedangkan Shinta hanya memutar bola mata malas.
"Dea cantik disini kan ada jam dinding. " Ucap Shinta sambil tersenyum yg di paksakan yg menurut Dea itu adalah senyuman yg errr menyeramkan.
"Hehehehe, lupa gue. " Ucap Dea sambil cengengesan gk jelas.
Beberapa menit setalah suasana langsung hening, sampai keheningan itu hilang saat Dea tiba-tiba teriak.
"OH IYAA. " Teriak Dea tiba - tiba.
"Eh ayam. " Latah Shinta sambil menjatuhkan remot TV yg lagi di pegang.
"Hufftt~ " Shinta menghela nafas lega kalau remot tvnya berhasil ia tangkap sambil mengelus dadanya.
Sedangkan Dea yg mendengar latah Shinta hanya tertawa.
"Anjir lo Dea, kaget gue. " Ucap Shinta kesal sambil melemparkan remot TV nya.
Duk
Tepat sasaran, remot TV yg di lempar Shinta tepat mengenai kepala Dea.
"Sakit Shinta. " Ucap Dea sambil mengelus kepalanya.
"Ya abis nya lo ngagetin. " Ucap Shinta sambil menyenderkan punggungnya ke sofa.
"Hehehe, tadi gue inget sesuatu. " Ucap Dea sambil menampilkan deretan gigi putihnya.
Shinta yg semula senderan kini menegakkan tubuhnya. "Inget apa? " Tanya Shinta.
"Ada deh. " Ucap Dea sambil tersenyum, yg menurut Shinta itu adalah senyum yg menyebalkan.
Shinta hanya mendengus kesal, kalau begini kan jiwa kepo nya meronta² .
"Shinta jangan sampai tahu ini. " Batin Dea.
Shinta yg mendengar suara aneh itu pun hanya mengerutkan alis nya.
"Fiks ini mah gue bisa baca pikiran orang. " Batin Shinta.
"Tapii, maksud Dea apa ya? Kenapa gue gk boleh sampai tahu? Gk tahu ah pusing. " Batin Shinta.
Shinta hanya menghela nafas kasar lalu dia melihat jam dinding yg berada di hadapannya.
Jam 18.09
"Gue ke kamar dulu. " Pamit Shinta sambil beranjak pergi.
Kini menyisakan Dea seorang di ruang tamu.
"Gue harus lebih cepet dari dia. " Ucap Dea sambil menatap lurus ke depan.
"Liat aja siapa yg akan memenangkan permainan nya. " Batin Dea sambil menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Name Of Love ||proses Revisi||
Random[Proses Revisi] Beberapa bab dirombak total! Dan beberapa belum di revisi Maaf kalau sedikit gak nyambung sama bab lainnya 🙏 Arshinta,gadis remaja berusia 17 tahun. Gadis yg ceria dan selalu tersenyum pada siapapun, tapi itu semua hanya topeng unt...