12

68 41 29
                                    

°
°
°
Happy Reading

Sorry for typo

°
°
°

Disini, ditempat dimana banyak orang merebahkan tubuhnya. Ya diamana lagi kalau bukan kasur. 😂

Hehehe nda nda bercanda doang aku mah.

Oke lanjut...

"Shinta."

"Aishh,,, suara siapa sih itu?! " ucap Shinta kesal sambil melempar bantal yang ada di sampingnya.

"Sekali lagi gue denger suara itu, gue bakal jungkir balik dari sini sampai ruang makan! " ancam Shinta pada suara misterius itu.

Seseorang dari balik pintu hanya terkekeh mendengar ancaman Shinta yang sangat tak bermutu.

"Shinta, saatnya bermain sayang. "

"Hueeee,,, Deaaa! " teriak Shinta sambil berlari menuju kamar Dea.

Brak

Bruk

Prang

Gudubrak

Tuing

Wushh

Siuttt

Duarr

Berisik sekali bukan?

Ya tentu saja, karena itu ulah Shinta yang menambrak benda apapun yang menghalangi nya dan terjatuh, terpeleset karena kecepetan larinya.

Duk

Brakk

"DEAAA! " teriak Shinta sambil membuka pintu kamar Dea dengan keras.

Dea yang sedang bersantai pun terlontar kaget, "Berisik Shinta! " ucap Dea kesal sambil melempar bantal yang ada di sampingnya.

Puk

Bantal yang di lempar Dea, mendarat mulus di wajah Shinta.

Shinta berjalan ke arah Dea, "De, lo tahu gak? " tanya Shinta .

"Apaan? " tanya balik Dea.

"Gue di teror. "

Dea hanya ber "oh" ria saja sambil menganggukkan kepalanya, belum paham sama yang di ucapkan Shinta barusan.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik...

"APAAA?!" pekik Dea saat menyadari ucapan Shinta tadi.

Shinta hanya menatap datar Dea, Sahabat nya ini memang lola sekali.

"Biasa aja kali De,"ucap Shinta sambil menatap malas Dea.

"Kok bisa? Siapa yang neror lo Shin? Kasih tahu cepat! "tanya Dea sambil mengguncang-guncang tubuh Shinta.

"Ya kalau gue tahu siapa yang neror, gue udah teror balik kali De, " ucap Shinta.

Dea hanya cengengesan, "hehehe, iya juga ya...Tapi kenapa lo bisa di teror Shin?" tanya Dea.

Shinta hanya mengedikkan bahu nya tanda dia juga tak tahu.

"Ya udah lah, nanti aja di cari tahu. "

"Cih, coba saja kalau bisa. "

Name Of Love ||proses Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang