13

60 38 18
                                    

°
°
°
Happy Reading
Sorry for typo

°
°
°

"Bagus, gue gak suka kalian akur. "

"Suara aneh," batin Dea.

Sekarang Dea lagi beres-beres tempat tidur nya yang tadi sempat di acak-acak sama dia dan Shinta.

Pluk...

Sebuah benda terbuat dari kayu jatuh saat Dea akan mengangkat selimut nya.

"Ini apa?" tanya Dea sambil mengambil benda itu.

Dea memperhatikan ukiran dari benda itu, ukirannya seperti seorang perempuan yang sedang menari dengan gaun berwarna merah maroon.

"Kaya kotak musik? Tahu deh simpen aja dulu," ucap Dea sambil menyimpan benda itu.

Setelah nya Dea pun langsung tertidur tanpa membuka terlebih dahulu kotak itu.

"Hihihi, tikusnya udah masuk jebakan."

◎◎◎

Jam 03.39

Pagi ini seorang gadis sedang mengendap - ngendap masuk ke kamar seorang pemuda yang sedang tertidur pulas.

Klik...

Jendela kamar pemuda itu berhasil di buka, dan si gadis itu pun langsung masuk tanpa membuat suara yang mencurigakan.

"Varen, lo itu polos polos bego ternyata ya," ucapnya sambil mengelus pipi Varen.

"Nngghhh." lenguhan kecil keluar dari mulut Varen saat dia merasakan sesuatu yang dingin menyapa kulit nya.

"Ups, maaf. "

"Hihihi, bagus juga nih kayanya kalau gue manfaat lo Ren."

Gadis bertopeng kucing itu pun berdiri dan mengecup sekilas pucuk kepala Varen.

Cup

"Tunggu tanggal mainnya ya Ren, gue yakin lo bakal suka permainan yang gue buat."

"Gue pergi dulu," ucap gadis itu sambil meloncat keluar  jendela.

Ctak...

Klik...

Varen langsung terbangun kala mendengar suara jendela tertutup, "Siapa yang masuk kamar gue? " tanya Varen saat melihat gorden nya sedikit tertiup angin.

"Masa iya angin? Tapi gue gak ngerasa ada angin," ucap Varen yang masih setia menatap jendela kamarnya.

Varen mengalihkan pandangan ke seluruh penjuru kamar dan netra hitamnya berhenti di sebuah benda yang menarik perhatian nya.

"Itu apa?" tanya Varen.

Varen berjalan mendekati benda itu, "Lukisan?! " ucap Varen bingung saat melihat sebuah lukisan yang terletak di bawah lemarinya.

"Sejak kapan di kamar gue ada lukisan kaya gini?" tanya Varen lagi.

Benda yang di temukan Varen itu adalah sebuah lukisan kuno seorang wanita yang sedang di ladang bunga lavender.

Varen terus memperhatikan lukisan itu dan menemukan sebuah tulisan .

" Pǝɹƃı pɐu sǝlɐɯɐʇ ʞɐu ɯǝɹǝʞɐ  pɐɹı ƃɐpıs ıʇn! "

Varen berusaha membaca tulisan itu namun tetap saja dia tak bisa.

"Ini maksudnya apa sih? Gue gak bisa bacanya, " ucap Varen kesal.

Name Of Love ||proses Revisi||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang