H - Hairstyle

1K 102 3
                                    

"Shikamaru, Temari,"

Kedua remaja itu menoleh, mereka mendapati Ino, Sakura, Chouji, dan Neji berjalan menghampiri mereka. Ino melambaikan tangannya dengan penuh semangat dan langsung merangkul Temari.

"Kenapa kau tidak bilang kalau mau datang kemari ?" tanya Ino.

"Salah sendiri tidak tanya ke Bocah cengeng ini, dia kan tahu kapan aku akan kemari."

"Iya iya, kau itu benar benar menyebalkan ya Temari."

"Tidak kok, setahuku hanya kau yang berpikiran seperti itu."

"Sudah sudah, hentikan keakraban kalian yang membuat orang lain iri ini sekarang juga." Sakura dengan cepat merangkul kedua gadis pirang itu sambil tersenyum, sebelum adu mulut mereka semakin panjang dan tidak terkendali.

"Jadi ? kenapa kalian memanggil kami tadi ?" tanya Shikamaru sambil merenggangkan kedua tangannya.

"Apa kalian sedang senggang ?" tanya Chouji

"Kami memang sedang istirahat sih, ada apa ?"

"Apa kalian mau ikut bermain ? kami sedang kekurangan orang." ujar Neji

"Memang permainan apa ?"

-----------000-----------

"Ya ya selamat datang, apakah kalian berhasil mendapat tambahan peserta ?" sambut Teuchi dengan penuh semangat.

"Sebaiknya cepat kita mulai Jii - san." ujar Chouji semangat.

"Karena peserta yang kami bawa kali ini adalah 2 orang sibuk Jii - san." sambung Ino

Teuchi dan Ayame terlihat sangat terkejut saat melihat peserta tambahan yang dibawa keempat remaja itu.

"EHH SABAKU - SAN ?!" sepasang ayah dan anak itu berteriak heboh saat mengetahui siapa yang datang. Kakak tertua Kazekage sekaligus duta besar Sunagakure, bagaimana bisa keempat remaja itu membawa orang yang sangat penting hanya untuk mengikuti lomba kecil kecilan dan tak resmi ini ? 

kekuatan koneksi mereka memang tidak main main.

"A- anda ingin mengikuti a- acara kecil kecilan ini ? a- anda yakin ?" tanya Ayame gugup.

"Tentu saja, sepertinya ini akan menyenangkan, dan tolong perlakukan saya biasa saja."

Teuchi dan Ayame saling berpandangan dan memasang wajah canggung sambil mengendikkan bahu "Bagaimana bisa kami melakukan itu." 

"Tidak perlu bersikap hormat, lagipula dia juga bukan Tuan Putri, dia hanya tukang tebas yang cerewet dan merepotkan." celetuk Shikamaru. Keempat remaja itu tertawa mendengar ucapan temannya, sedangkan Teuchi dan Ayame sedikit takut karena pemuda bermarga Nara itu berani mengatakan hal yang harusnya sangat menghina itu dengan wajah mengantuk khas dirinya.

"Sepertinya kau sudah bosan hidup ya, Nara." Temari menatap Shikamaru dengan tajam 

"Aku memang sudah bosan dengan pekerjaan yang merepotkan ini."

"Kalau begitu aku akan menyiapkan pemakaman paling meriah untukmu, bagaimana ?"

"Aku akan melompat ke liang lahat dengan senang hati jika kau mau ikut bersamaku."

"Kenapa aku dibawa bawa ?! kalau mau mati, mati saja sendiri sana."

"Ada yang bilang, kita ini rekan sehidup semati."

"Kau percaya rumor ? bodoh sekali."

"Ehm.. apa tidak apa apa membiarkan mereka ?" tanya Teuchi khawatir, ia berbisik kepada Ino dan Sakura yang tak jauh darinya.

ShikaTema AlphabetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang