D - Deer

1.1K 103 7
                                    

"Kenapa klan Nara memilih rusa untuk lambangnya ?"

Shikamaru menoleh ke arah Temari dan sedikit mengenyit "Kenapa tiba tiba kau bertanya seperti itu ?"

"Tidak, aku hanya penasaran saja." jawab Temari acuh, ia kembali memfokuskan dirinya dengan anak rusa dalam dekapannya.

Hari ini adalah hari yang biasa, Temari berkunjung ke Konoha seperti biasa dan Shikamaru memandunya seperti biasa, mereka juga bermain di hutan Nara atas keinginan dari Shikamaru seperti sebelum sebelumnya.

Tapi entah ada angin apa, gadis kuncir 4 itu tiba tiba mengajukan pertanyaan yang cukup aneh dan membuat putra tunggal pemimpin klan Nara itu memutar otaknya.

"Uhm... mungkin karena Rusa itu melambangkan wawasan luas dan kecerdasan ?"

Temari mengenyit "Hanya itu ? dan juga kenapa kau menjawabnya dengan nada ragu ? jangan bilang kau tidak tahu sejarah klanmu sendiri ?"

"Aku tahu tapi terlalu merepotkan untuk menceritakannya kepadamu."

Bletak

Perempatan siku terlihat di sudut dahi Temari, ia benar benar tidak habis pikir, bagaimana pemuda itu bisa seenaknya mengeluh di hadapannya ? padahal, harusnya ia adalah delegasi dari desa lain yang seharusnya di perlakukan dengan hormat.

"Sudah ceritakan saja, kau terlalu banyak mengeluh, jika kau tidak mau menggerakkan tubuhmu untuk memanduku atau membuatku menikmati waktu disini setidaknya gerakkan bibirmu."

"Haah mendokusai, yang kukatakan tadi sudah benar."

"Yang mana ?"

"Para leluhur kami memilih Rusa sebagai lambang klan karena hewan hewan itu merupakan simbol dari pengetahuan, wawasan yang luas, juga penyembuhan. Sangat sesuai dengan klan kami yang merupakan pemasok obat herbal yang berbahan dasar tanduk rusa."

"Lalu ?"

"Rusa juga merupakan hewan yang cerdas dan melindungi dirinya juga keluarganya dengan strategi, contohnya saat berada di alam liar, Rusa akan selalu waspada dengan adanya pemangsa, ia memiliki insting dan dapat berpikir untuk kapan waktunya ia dapat berlari sedetik sebelum pemangsa berniat mengejarnya. Selalu menyusun strategi yang sempurna mungkin adalah harapan para leluhur kami. Dan itu ter realisasikan di kehidupan nyata, seperti Oyaji dan aku yang menjadi penyusun strategi dalam tim InoShikaCho,"

"Kemampuan rusa mendengarkan jauh lebih baik daripada manusia. Rusa dapat menangkap frekuensi-frekuensi yang manusia tidak bisa. Mereka juga dapat mengubah telinga mereka ke segala arah tanpa memutar kepala mereka, sama seperti kami yang sangat peka dalam menilai keadaan dan bisa membimbing tim kami tanpa harus menoleh dan menunjukkan kepada musuh jika kita sedang berpikir,"

"Rusa juga melambangkan beberapa hal seperti keinginan baik para pria, seseorang yang suka dan penuh akan kebebasan, kebijaksanaan, juga banyak sekali filosofi bagus yang lainnya."

"Heh tidak heran kau benar benar pemalas, bahkan mimpimu penuh akan kebebasan yang sepertinya hanya akan jadi angan semata." komentar Temari sambil mengelus anak rusa di dekapannya.

"Itu mimpiku, aku tidak suka terkekang oleh apapun dan hidup sederhana sudah cukup untukku."

"Sudah ? hanya itu saja ? atau ceritamu masih berlanjut ?"

"Sudah hanya itu, mungkin itu salah satu alasan para leluhur memilih Rusa sebagai maskot Klan Nara, tapi sepertinya alasan utamanya adalah karena klan kami mengelola obat tanduk rusa untuk Konoha."

Temari mengangguk paham, ia sedikit memikirkan penjelasan rekannya soal klan yang sedang ia masuki wilayahnya ini "Klanmu punya latar belakang yang luar biasa ya ? filosofi yang bagus."

Shikamaru mengerjap ngerjapkan matanya, ia bingung harus merespon seperti apa dan hanya menganggukkan kepalanya "A- arigatou- ah tapi pasti tidak sehebat latar belakang klanmu, kami bukan klan bangsawan yang punya masa lalu menakjubkan."

"Yang penting adalah sekarang bukan ? tidak peduli sehebat apapun klanmu di masa lalu jika penerusnya di masa kini melenceng dari yang diharapkan maka klan itu akan dipandang buruk, tapi klan Nara selalu mempertahankan ke konsistenannya bahkan sampai sekarang, itu hebat, kalian tidak melenceng sedikitpun dari filosofi klan yang di harapkan."

Pemuda itu menundukkan wajahnya dan mengangguk "Ya."

"Apa karena itu setiap nama pemimpin klan Nara selalu diawali kata ' Shika ' ?"

"Ah itu... mungkin itu sebuah harapan agar kami tetap mewarisi harapan dari para leluhur dan tidak melenceng seperti yang kau katakan tadi, yaah tapi bisa saja itu hanya simbolis."

"Mungkin itu sebuah ciri khas, mungkin saja nama itu menunjukkan kepada semuanya jika kau adalah putra dari pemimpin klan Nara, jadi tidak akan ada yang meremehkanmu."

"Mungkin saja, tapi entahlah, terlalu merepotkan untuk menggali masa lalu."

Temari mengangguk setuju "Ngomong ngomong, soal mimpimu itu.. apa kau benar benar akan mewujudkannya ?"

"Tidak tahu, lebih baik mengikuti aliran waktu, biarkan takdir yang akan menentukan semuanya, toh mimpi itu hanya rencana terindahku."

"Khe, rencana terindah ? Kalau yang terburuk ?"

"Entahlah, mungkin mati di tangan istriku ?"

"Pfft." Temari menahan tawanya, ia sangat geli mendengar perkataan rekannya itu. Ia tidak menyangka jika Shikamaru punya imajinasi yang tinggi.

Gadis itu berdiri dari tempatnya setelah melepaskan anak rusa di pangkuannya dan berjalan ke arah rekannya "Memang kau berencana menikah dengan siapa sampai punya pemikiran mati seperti itu ?"

"Entahlah, kita tidak tahu masa depan yang akan menanti kan ?"

Temari terkekeh dan mengecup pipi rekannya sekilas. Shikamaru tersentak dan refleks menoleh ke arah Putri Suna itu.

"A- apa yang kau-"

"Ne Shikamaru, kau bilang kemarin aku suka sekali menghancurkan sesuatu bukan ? Menghancurkan musuh, menghancurkan waktu istirahat mu, menghancurkan waktu tidur siangmu...."

"He- hei a- aku kan hanya be- bercanda." Shikamaru terlihat ketakutan, pasalnya Temari menatap wajahnya dengan senyum mengerikan seakan siap menebasnya kapanpun.

"-bagaimana kalau kali ini aku menghancurkan mimpimu ?"

"Eh ?"

"Bagaiman jika kau tidak menikah dengan wanita yang biasa biasa saja tetapi menikah dengan seorang Putri Suna ?"

"Eh ? A- apa maksudmu ?"

"Bagaimana kalau setelah ini kita jadi rekan hidup, apa kau mau ?"

"K- kenapa ka- kau tiba tiba-"

"Setelah mendengar ceritamu tadi, aku jadi ingin memiliki anak dengan harapan para leluhur, yang sudah terjaga turun temurun, apa kau tidak mau memilikinya denganku ? Jika kau memiliki anak denganku maka dia pasti akan sangat cerdas bukan ?"

"H- hah ?!"

"Jadi ? bagaimana menurutmu, Nara Shikamaru ?"

Shikamaru mengerjap ngerjapkan matanya tak percaya. Apakah tadi ia baru saja mendengar sebuah lamaran ? dari seorang wanita ? apa tadi ia baru saja di lamar oleh wanita ?!

Dimana harga dirinya sebagai seorang pria ?!

Pemuda itu menunduk dan tertawa hambar, meski sangat memalukan entah kenapa ia sangat senang.

Sepertinya ia sudah gila.

"Haah mendokusai."


ShikaTema AlphabetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang