C - Cigarette

1.2K 109 4
                                    

19 September

Temari memandangi kalender kecil yang ada di nakasnya sambil tersenyum kecil.

"Ulang tahun Shikamaru sebentar lagi ya ?"

Senyuman gadis itu mengembang saat mengingat jika ia akan berangkat ke Konohagakure besok, kedatangannya sangat pas dengan ulang tahun kekasihnya.

"Apa yang harus kuberikan untuknya ya ?"

Temari mulai berjalan keluar dari kamarnya sambil memikirkan hadiah yang cocok, ia berencana berjalan jalan mengelilingi Sunagakure untuk mencari hadiah yang cocok untuk kekasihnya.

"Apa aku harus memberikan buku catatan ya ? atau Jam kecil ?"

Ia benar benar bingung, Shikamaru adalah ninja tercerdas di dunia Shinobi, dia juga seorang asisten Hokage dan ketua Aliansi, apa yang bisa Temari berikan untuknya ?

"Haah mendokusai."

Temari menendang kerikil kecil di depannya pelan untuk melampiaskan rasa bingungnya, lebih baik ia diminta mengerjakan tumpukan dokumen atau menghadiri debat politik daripada harus memikirkan hal yang sulit seperti ini.

Temari tahu jika Shikamaru akan menerima apapun hadiah yang ia berikan, tapi Temari ingin sesuatu yang spesial, sesuatu yang benar benar dibutuhkan dan berkesan untuk Shikamaru.

Hadiahnya harus sesuatu yang spesial !

Temari menghela napas "Apa yang harus kuberikan untuk bocah pemalas itu ?"

Apa ia harus menghadiahkan kasur lipat ?

Ah benar benar ide yang bodoh.

Temari terus melangkah sambil membalas beberapa sapaan dan hormat yang ia terima sepanjang jalan. Seperti dugaannya, benar benar merepotkan saat dia keluar ke jalan utama dan berjalan jalan disana. Semua orang jelas membungkuk hormat kepadanya yang merupakan Putri Suna.

Temari menghentikan langkahnya, pandangannya tertuju kepada beberapa orang yang sedang merokok di salah satu kedai. Pria pria itu terlihat tertawa sambil menyesap rokok mereka.

Temari sedikit berdecak kesal, padahal merokok di jalan utama itu tidak boleh karena banyak sekali anak anak dan wanita yang berlalu lalang. Ia jadi teringat kebiasaan baru Shikamaru setelah Asuma meninggal, pemuda itu jadi perokok hanya untuk menyalurkan rasa rindunya.

Temari berjalan menghampiri kumpulan pria itu dan memasang senyum mengerikan.

"Ekhm, sepertinya kalian benar benar menikmatinya ya ?" suara Temari membuat pria pria itu menoleh dengan takut dan tertawa kikuk. Temari memang terkenal dengan sifatnya yang tegas dan baik kepada seluruh warga, tapi hal itu tidak bisa mengurangi rasa takut dan hormat mereka kepada anak sulung Yondaime Kezekage itu.

"E- eh ? T- temari - H- Hime,"

"Bukankah aku sudah memberikan larangan untuk merokok di jalan utama ? apa kalian tidak mendengarnya ?"

"Ka- kami dengar, ka- kami akan segera pindah Temari - Hime, gomennasai" para pria itu terlihat buru buru mematikan rokok mereka dan membereskan barang mereka.

Atensi Temari tertuju kepada benda berbentuk lingkaran berwarna hitam yang di dalamnya ada sebuah besi seperti daun kecil yang mencuat, sepertinya untuk meletakkan rokok mereka tadi.

"Tunggu, apa itu ?" tanya Temari sambil menunjuk benda yang ia maksud.

"O- oh ini... ini adalah asbak portable Temari - Hime."

"Untuk apa ?"

"U- untuk me- membuang abu rokok dan besi yang seperti daun ini untuk meletakkan rokok, ja- jadi kami tidak perlu t- terus membawanya, a- asbak ini s- sangat praktis dan bi- bisa dibawa ke- kemana mana."

ShikaTema AlphabetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang