M - Muddle

1.1K 91 2
                                    

"TEMARI - SAMA, MEREKA BERULAH LAGI !" seorang Shinobi Sunagakure dan beberapa pegawai hotel terlihat membuka pintu ruangan Temari dengan wajah khawatir.

Temari melirik mereka sebentar lalu kembali fokus ke dokumen yang sedang ia kerjakan. Meski menjadi panitia ujian Chunin, tugas kenegaraannya tidak berhenti begitu saja.

"Apa yang kali ini mereka lakukan ?" tanya Temari.

"Ruang makan hotel sepertinya akan runtuh Temari - sama, tolong kami, kami tidak bisa menghentikan mereka." lapor manager hotel.

Temari menghela napas dan menghentikan kegiatan menulisnya "Baiklah, aku akan mengurusnya."

Putri Suna itu berjalan meninggalkan ruangannya. Beberapa Shinobi yang berpapasan dengannya membungkuk tanda hormat sedang yang tadi melapor membuntuti tanpa bicara sepatah katapun tapi di wajah mereka terlihat kelegaan sekaligus ketakutan yang jelas.

Mereka sudah mengganggu sang Putri mengerjakan tugasnya, dan apa yang akan dilakukan Temari untuk menenangkan para peserta Ujian Chunin ?

Semoga mereka baik baik saja.

--------------000------------------

"Akhirnya kau datang juga, wanita merepotkan."

Temari melotot kesal saat melihat sosok rekannya yang menyambutnya dengan malas, pemuda itu ada di tempat kerusuhan tapi hanya berdiri layaknya patung di salah satu sudut ruangan tanpa punya sedikitpun minat untuk menunjukkan keberadaannya apalagi menenangkan keributan.

"Kau disini tapi hanya melihat saja ? hei hotel ini sudah mau runtuh tahu ! kenapa tidak menghentikan mereka ?!" omel Temari.

"Malas ah, merepotkan saja."

"Das-"

"Kau Tuan Putrinya disini, jadi akan lebih efektif jika menunggumu menenangkan mereka, ditambah lagi gelar mu sebagai Kunoichi terkejam." jawab Shikamaru cepat.

"Huh, kau selalu saja menyalah gunakan gelar ku untuk kemalasan mu."

Shikamaru terkekeh "Bukan begitu, sekarang lebih baik kau tenangkan mereka atau gedung ini benar benar akan hancur."

"Bagaimana caranya ?"

"Coba ayunkan saja Tessenmu, mereka pasti langsung tenang."

Temari mengangguk, ia berjalan sedikit mendekat ke arah keributan, makanan dan minuman banyak yang saling di lempar, tak jarang meja dan kursi pun jadi alat, jendela pun sudah pecah entah karena apa, padahal diluar sedang badai pasir, Temari mendengus, ia sekarang tahu kenapa manager hotel tidak berani menghentikan mereka.

"HEI HENTIKAN !" Temari mengayunkan kipasnya yang ia buka 1 bintang, sebuah angin besar menerpa ruangan itu dan membuat mereka yang saling bertarung terhenti.

"SIALAN, SIAPA YANG BERANI MENGHENTIKANKU ?!" salah satu peserta yang sepertinya sudah terbutakan oleh emosi melempar 1 gelas berisi sirup ke arah Temari. Beberapa peserta lain yang buta oleh kemarahan pun melakukan hal yang sama.

"HEI BERHENTI ! APA YANG KALIAN LAKUKAN ?!" bentak Shikamaru sambil berdiri di depan Temari dan membuat pelindung dari bayangannya. Para peserta yang tadi melempari Temari langsung tersadar dan mundur ketakutan, pasalnya aura membunuh keluar dari kedua panitia ujian Chunin itu.

"A- a- go- gomennasai."

"AKU TANYA SEKALI LAGI, APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN ?! BAGAIMANA BISA KALIAN BERTARUNG DISINI HAH ?!" Shikamaru menatap para peserta itu dengan sengit, pelindung bayangannya langsung ia turunkan saat mereka terlihat sadar tadi.

ShikaTema AlphabetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang