baca antara umur 15 tahun.
BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️
VOTE AND COMMENT AREA!⚠️Perhatian ada banyak bahasa kiasan, diperuntukan untuk para reader untuk benar benar fokus membaca agar tidak kehilangan adegan!!
Mohon maaf untuk typonya, silahkan diperbaiki sendiri!
Thnks😭
-
-
-
-
-Dengan suasana yang begitu sempurna ditengah perapian di istana baekji sang pangeran duduk dengan matanya yang sembab karna menangis berjam-jam lamanya. Dia melirik jungkook yang juga ada disana menemaninya ditengah malam yang gelap gulita di istana bulan. Di tempat yang menurut pangeran moon sangat berharga, dia memegang perhiasan milik jimin sambil meratapi kerinduannya pada sang ibunda.
"aku harap dia ada disini melihatku tumbuh dengan baik" ujarnya dengan nada yang begitu sendu, dia merindukan ibunya, sejak lahir dia tidak pernah meliat wajah ibunya meski dia sangat ingin. Hanya saja sesekali taehyung memperlihatkan lukisan ayah dan ibunya yang memang sengaja di buat saat mereka masih hidup dahulu.
" pangeran moon, kau harus beristirahat sebab besok kau memiliki banyak tugas untuk dilakukan." Jungkook mempringati pangeran moon yang masih duduk ditempatnya tanpa berniat beranjak pergi.
"taegguk akan menemanimu bermain malam ini, bagaimana? Kita harus segera kembali kekamarmu dia sudah menunggu." moon masih memperhatikan perhiasan jimin sembari tersenyum.
"aku merindukannya samchoon, aku merindukan eomma mama." Jungkook tidak dapat menyembunyikan air matanya dia bangkit mendekat pada moon lalu memeluknya dengan hangat.
"aku harap, mereka berbahagia diatas sana. Setelah dewasa nanti aku akan bekerja keras untuk membangun baekji menjadi lebih maju lagi" ia bersumpah pada diri sendiri dengan air mata itu lolos jatuh pada pipi gembilnya yang lucu, hingga subuh menjelang moon akhirnya memilih menginap di istana bulan di temani jungkook. Dia mengingau semalaman, seakan bertemu dengan appa dan eomma mamanya. Beginilah pangeran moon tumbuh didalam istana setelah perang antar kerajaan itu selesai.
Dari kecil dia selalu mandiri, tenang dan bijak seperti halnya yoongi sewaktu muda dulu, sementara dia selalu penuh perhatian dan lembut kepada semua orang seperti halnya sikap jimin dulu. Moon sangat sangat mirip dengan kedua orang tuanya, meski hanya dilihat dengan sekilas saja.
Seokjin yang menjabat menjadi raja menggantikan yoongi lalu dia membuatkan sebuah figura yang menandakan jasa yoongi dan jimin serta para parajurit yang gugur di medan perang waktu itu sehingga pangeran moon bisa datang kapan saja untuk mengunjungi figura itu dan mengenang jasa orang tuanya dan para staff istananya..
Pagi itu dihari minggu dia berjalan jalan bersama seokjin di sekitaran taman istana menikmati pergantian musim dari musim gugur ke musim dingin dengan sinar matahari sore yang begitu indahnya.
"a-aku penasaran, bagaimana rupa appa mama waktu itu? Apakah dia benar benar tampan seperti di lukiannya atau hanya sebuah fiksi saja?" seokjin tersenyum sambil sesekali menepuk pundak moon. Anak 7 tahun itu memang memiliki tingkat penasaran yang sangat tinggi.
"kau penasaran? Bagaimana jika kita mengunjungi ruang kerjanya saja?" tentu moon menyetujui sebab sudah lama dia ingin masuk kedalam sana namun tidak diberikan izin oleh jungkook. Moon dan seokjin masuk kedalam ruangan besar itu, sungguh berdebu batin pangeran
"kenapa ruangan ini tidak dibersihkan? Bukankah lebih baik begitu?"
"aku melarang mereka sebab semua yang ada diruangan ini adalah bekas sentuhan tangan raja terdahulu dan aku tidak ingin menghilangkan itu." Pangeran berjalan mendekati meja, dia melihat strategi perang disusun dengan sempurna di atas sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOUR KING [BOOK 2]
Fanfic"moon-ahhh jangan bersedih, disini ada samchoon bersamamu. kita hadapi mereka semua bersama dan menjaga baekji demi nama baik appa mama dan eomma mama, ottae?" pangeran moon menendang krikil itu dengan wajah yang sedih, dia merindukan eomma dan app...