Episode 11 [is that the right way?]

1.1K 191 39
                                    

baca antara umur 15 tahun.

BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️
VOTE AND COMMENT AREA!⚠️

Perhatian ada banyak bahasa kiasan, diperuntukan untuk para reader untuk benar benar fokus membaca agar tidak kehilangan adegan!!

Mohon maaf untuk typonya, silahkan diperbaiki sendiri!

Thnks😭
-
-
-
-
-
-
-

Gemerlap cahaya mentari menembus kabut kabut yang menyelimuti hutan di pegunungan itu, cahaya orange nampak sangat cantik ditambah dengan percikan embun dari dedaunan. Ini musim gugur, musim gugur adalah musim perpindahan dari musim semi ke musim dingin, dimana semua dedaunan berubah warna dari yang hijau ke coklat, orange, ataupun kuning. Suasana syahdu itu membawa seorang min jimin semakin menyembunyikan tubuhnya pada jubah yoongi, namun ia sedikit demi sedikit mengintip suasana yang ada, indah sekali batinnya ia tersenyum kemudian menatap wajah yoongi yang tengah serius.

Musim gugur membawa banyak pelajaran bagi semua orang, sepert merelakan suatu hal yang telah di gariskan oleh tuhan dalam kehidupan dengan merelakan sesuatu yang memang seharusnya pergi dan kemudian digantikan dengan sesuatu yang baru. Jimin belajar dari banyak buku filosofi kerajaan, dan kini ia semakin paham kalau merelakan lebih baik daripada mempertahankan sesuatu yang bisa saja berubah menjadi sendu.

"Bolehkah kita berhenti sejenak?" Yoongi tersenyum lalu ia menarik tali tersebut dan membuat kudanya berhenti. Jimin turun dengan perlahan lalu berjalan menuju tepi jalan, ia menatap keatas menatap pepohonan yang tinggi, dahan mereka bergerak kesana kemari di tiup angin, dan daun daunnya seketika berguguran, sangat indah batinnya lagi. Ia tak berhenti untuk memuji kicauan burung yang terbang kesana kemari semakin memperkuat moment syahdu itu, mereka adalah induk burung yang sibuk mencari makanan untuk menyambut musim dingin. Jimin sejenak melupakan tujuan awalnya, yoongi yang menahan gemas pada akhirnya mendekati sang kekasih lalu memeluknya dari belakang.

Hangat

Batinnya sekali lagi, jimin memutar badannya lalu memeluk yoongi kembali, detak jantung mereka masih sama. Seperti saat bertemu pertama kali, riuh lantah, panas dingin, dan gemuruh emosi. Sensasi itu dapat jimin rasakan ketika ia menyenderkan kepalanya di dada yoongi. Namun hening itu pecah ketika yoongi bergumam dengan perlahan, seperti berbisik.

"Aku mencintaimu, sampai kapanpun"

Berapa ribu kalipun yoongi mengucapkannya, rasanya masih sama seperti pertama kalinya yoongi mengatakan cinta, dengan malu malu jimin mengangkat wajahnya.

"Cium, kau harus meminta maaf karna telah mencambukku" yoongi terkekeh, sebenarnya ia merasa bersalah. Namun raut wajah jimin kali ini membuatnya tak tahan dan ingin langsung menerkamnya.

SRAAKKK

SRAAKKK

SRAAAKK

'Mmmppphhhhhh'

Yoongi menghimpit tubuh jimin diantara pohon besar, mencium bibirnya rakus seakan tiada hari esok. Decakan itu semakin ramai, wajah sang submisiv memerah parah, yoongi terlalu mendalami ciumannya, jimin takut ia akan kalap dan malah menyetubuhinya disini. Dengan perlahan ia menyudahi ciuman panas itu, dan tersenyum ramah.

"Hyung"
"Aku hampir lupa kita ada didimana" yoongi terkekeh lalu memeluk tubuh jimin dan menghirup aroma tubuhnya dalam dalam, tentunya ia masih sempat membuat tanda dileher indah itu.

"Apa kalian telah selesai"

Jimin terperanjat, ia dengan kuat mendorong tubuh yoongi hingga menjauh beberapa langkah darinya. Seorang anak kecil yang memegang kandang lucu di tangannya dan hanya bengong melihat mereka berdua tengan berpelukan. Yoongi kemudian sadar ada orang lain selain mereka kemudian berjalan mendekat dan menyapa.

I'M YOUR KING [BOOK 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang