baca antara umur 15 tahun.
BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️
VOTE AND COMMENT AREA!⚠️Perhatian ada banyak bahasa kiasan, diperuntukan untuk para reader untuk benar benar fokus membaca agar tidak kehilangan adegan!!
Mohon maaf untuk typonya, silahkan diperbaiki sendiri!
Thnks😭
-
-
-
-
-
-
-Ia sebut nasib itu tergantung manusianya bagaimana, ia sebut lagi kalau entah seperti apa dia mengaturnya, tapi yang sebenarnya terjadi itu tergantung tuhan yang berhak atas segalanya, lalu kamu sebagai manusia tidak bisa apa apa selain menerimanya. Jangan menyesal semua di atur sesuai kehendaknya. Semua di tata rapi seperti yang telah di tulis-nya (tuhan), jangan khawatir tentang porsinya semua sudah di hitung sesuai kehendaknya.
Lalu mengapa harus sibuk membebani kepala kalau semua itu akan terjadi juga?
Ini hari ke 4 setelah mereka menginap di villa kerajaan, pangeran moon kini akan bersiap kembali menuju istana, ia melangkah pelan menuju tandunya. Namun tak lama saat ia akan menaiki tandu tersebut sebuah anak panah entah dari mana melesat menusuk salah satu pengawalnya.
Seketika semua menjadi kacau balau, mereka melindungi tandu moon menggunakan perisai perisai mereka namun satu persatu pengawal moon tertusuk anak panah dan berakhir terkapar di tanah, taehyung juga melindungi tandu moon, ia mulai meraih tangan moon agar ia bisa keluar dari sana.
Saat moon berhasil keluar taehyung langsung mendudukan moon pada punggung kuda dan membawanya melesat jauh masuk kedalam hutan. Ia tau mereka menginginkan moon di bunuh entah siapa dalangnya, yang harus dia lakukan sekarang hanyalah menjauhkan moon dari kejaran mereka. Moon yang sudah terbiasa dalam situasi ini hanya bisa terdiam dengan wajah yang datar, suara kuda yang mendekat semakin banyak mengejar mereka berdua, kini taehyung tidak bisa hanya melarikan diri saja.
"Moon pergilah ke gerbang desa dan minta pertolongan pada mereka, jangan pernah menoleh ke belakang"
Ia melompat dari kuda yang di tumpangi moon kemudian melesatkan anak panah satu persatu pada orang-orang biadab yang mengejar moon. Moon melihat kearah belakang dengan tatapan sendu, kini ia hanya bisa berharap taehyung pulang ke istana dengan selamat. Ia melihat kearah langit sambil memacu kudanya semakin cepat, burung pengantar surat terbang menemaninya menuju arah desa. Sesampainya di gerbang desa moon mendekati pengawal yang berjaga disana.
Bocah 7 tahun itu membuka penutup wajahnya pada kepala defisi. Seperti melihat hantu kapala defisi itu menjatuhkan tubuhnya di tanah bersujud pada moon, ia segera meminta kepala defisi itu untuk menolong pengawalnya. Para penunggang kuda dan pemanah segera pergi dengan segerombolan orang bersenjata.
Moon menutup kembali wajahnya agar tidak di kenali orang orang, pangeran moon kemudian diamankan didalam markas tersebut ia hanya bisa duduk menunggu. sore menjelang, ia semakin gelisah sebab tak ada satu kabarpun dari mereka, ia menghampiri kepala defisi itu dengan tangan gemetar.
"Kapan mereka akan sampai?" Kepala defisi hanya menggeleng.
"Saeja, jemputanmu dari kerajaan telah sampai" moon melirik kearah luar saat pengawal muda itu menghampirinya.
"Tidak, aku akan pulang setelah mengetahui keadaan mereka" moon kembali duduk dengan tenang. Ia mengambil beberapa buku tentang perang lalu membacanya seakan tidak memikirkan apa-apa.Waktu bergulir dengan cepat tak terasa malam yang gelap kembali merudung moon dalam ketakutan. Ia tak bisa menutup matanya barang sedetikpun ia gelisah tak mendapatkan kabar dari para pengawalnya, hingga suara kuda kuda itu kembali memenuhi malam yang sunyi, moon segera turun dari tempat tidurnya dan berlari keluar menghampiri para pengawal yang baru saja tiba membawa para mayat yang bergelimpangan. Hatinya memanas, seakan baru kemarin rasanya ia begitu bahagia, kini ia harus menghadapi kenyataan dimana ia telah mengorbankan puluhan nyawa untuk posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOUR KING [BOOK 2]
Fanfic"moon-ahhh jangan bersedih, disini ada samchoon bersamamu. kita hadapi mereka semua bersama dan menjaga baekji demi nama baik appa mama dan eomma mama, ottae?" pangeran moon menendang krikil itu dengan wajah yang sedih, dia merindukan eomma dan app...