Episode 3 [sajak lama]

1.5K 242 31
                                    

baca antara umur 15 tahun.

BANYAK ADEGAN KEKERASAN 🔞⚠️
VOTE AND COMMENT AREA!⚠️

Perhatian ada banyak bahasa kiasan, diperuntukan untuk para reader untuk benar benar fokus membaca agar tidak kehilangan adegan!!

Mohon maaf untuk typonya, silahkan diperbaiki sendiri!

Thnks😭
-
-
-
-
-
-
-

setiap hari dilaluinya dengan begitu tenang dan tentram, terlebih dia memiliki yoongi disampingnya. Ia tidak lagi merasa kehilangan meski terkadang bayangan masa lalu menyerang membuatnya pusing hingga tak terbayang, yoongi muncul dihadapannya sekilas memberi senyum setelah hari yang panjang mereka lewati. Dia duduk dihadapan jimin dan menyodorkan segelas teh hangat buatan dayang sun, dia tampak lebih bahagia setelah keluar dari baekji dan hidup berdua bersama jimin ketimbang berada di area istana.

"jimin apa kau tidak merindukan kawan kawanmu?" 7 tahun yang singkat bisiknya didalam hati, tentu dia sangat merindukan mereka apalagi dengan moon, setiap hari nampak terasa sesesak hingga menusuk jantungnya.

"setiap waktu rasanya aku ingin mati saja jika teringat mereka" yoongi terkekeh dia duduk disamping jimin lalu mengecup keningnya perlahan.
"bagaimana jika kita ke baekji besok? Aku menemanimu untuk jalan jalan"

"jeonha! Bagaimana bisa?!------ andweee tidak bisa, kita harus berada disini. Jika kita keluar dari tempat ini itu akan berakibat fatal pada moon dan pemerintahan seokjin hyung"

"aigooo aigoooo, kau lebih khawatir pada orang lain? Disaat kau merindukan suasana desa? Apa kau tidak penasaran dengan kedai takdir milik mendiang hoseok yang telah ku bangun ulang?" tentu saja jimin penasaran maka dengan ragu dia mengangguk, yoongi yang gemas seperti akan memakannya bulat-bulat, bagaimana mungkin pria yang dinikahinya lebih dari 7 tahun ini masih terlihat imut dan tidak pernah berubah dimakan waktu. Dia masih seorang jimin, seseorang yang membuat dirinya jatuh cinta hingga rela mati.

"baiklah kita pergi hanya sesaat" yoongi mengusap kepala jimin hangat.

"kau, tetap ratuku meski kita jauh dari istana. Jimin, tetaplah genggam tanganku dan jangan pernah melepaskannya seperti waktu dulu" ia menggenggam tangan jimin lalu mengecup punggungnya seakan membuat percaya agar dia tidak ragu.

"jika aku melanggarnya?"
"sebagai hukuman kau harus mendesah semalaman dibawahku"

"yakkkk!!!!!!! Hyung!!! Bagaimana bisa kau mengatakannya" Jimin berbisik pada yoongi agar pria itu tidak lagi mengucapkan hal-hal frontal. Mereka saling menatap dalam diam, menyelami rasa yang begitu mendalam dan membuatnya mabuk kepayang. Jimin mengangkat tangannya lalu mengusap pipi sang raja dari baekji itu, yoongi menutup matanya menikmati rasa yang menjalar di pipinya.

"aku mencintaimu" suara halus bagaikan berbisik, jimin memeluk yoongi membalas rasa bahagia dihatinya.

-I'M YOUR KING-

Esok pagi saat bukit bukit masih tertutup kabut, dan matahari baru saja menampakkan dirinya. Mereka berangkat dari gubuk menuju desa baekji, pertama kali setelah 7 tahun menghilang dari pandangan orang-orang, mereka muncul dengan kesan orang yang begitu berbeda, meski ada sedikit hawa ragu dari jimin mereka tetap melakukan perjalanan hingga mentari telah bersinar dengan sempurna. Jimin mengeratkan genggamannya pada yoongi, saat mereka akan memasuki gerbang utama, para penjaga memeriksa identitas para warga yang akan memasuki desa. Disana jimin merasa ingin kembali saja, akan tetapi yoongi dengan topi kecapi serta baju yang kebesaran itu menggenggam tangannya erat dan menyembunyikannya dibalik saku.

I'M YOUR KING [BOOK 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang