031

73 11 8
                                    


"ASSALAMUALAIKUM EPRIBADEHH" Teriak Devian saat ia sampai di rumahnya.

"Waalaikumsalam ganteng" Jawab mamanya membuat Devian menyeryit bingung. Tumben.

"Mama ada yang sakit ma?" Tanya Devian panik tapi jatohnya alay dan lebay.

"Ga ada"

"Oh iya mana Al sama Velia?" Lanjut mamanya.

Devian berjalan menuju sofa dan langsung duduk, "Pulang lah mah! Oh iya mah Mama mau tau ga....." Dengan senghaja Devian menggantungkan ucapannya membuat mamanya geram sendiri.

"Apaan?" Tanya mama Devian tak sabaran.

"....... Tadi aku sama mereka berdua kan cek CCTV hotel...." Devian kembali menggantungkan ucapannya.

"Ya terus....?" Kesal mama Devian sambil mengeluarkan satu lembar uang merah dari silikon hp nya.

"Hasilnya menunjukkan kalau Velia masih suci dan Velia cuma dijebak" Mama Devian mengangguk paham lalu menyerahkan uang itu pada Devian.

"Makasih mah" Ucap Devian lalu menuju ke kamarnya.

••••

▫️Rumah Velia.

"Yah...." Panggil ayahnya Velia pada kakeknya.

"Iya kenapa Andra?" Tanya kakek Velia.

"Saya tadi ngecek CCTV di hotel, dan CCTV itu menunjukkan bahwa Velia tidak melakukan apa-apa dengan lelaki itu" Jelas ayah. Kakek menghela nafas lega.

"Cepet kasih tau Mario biar salah pahamnya ga lama-lama" Ayah Velia dengan cepat mengangguk lalu mengeluarkan hp nya untuk menghubungi Mario.

[WhatsApp]

AndraAntrsa
Send a video

Mario
Video apa yah?

AndraAntrsa
Liat aja.

Mario
Hm ok

"Udah saya kirim ke Mario, dan kayaknya Mario lagi kumpul sama temennya" Kakek dan bunda hanya mengangguk.

"Saya sama Rere ke kamar dulu ya yah" Pamit Andra.

Kakek mengangguk, "Iya sana"

••••

▫️Rumah Alicia.

"Ini video apa sih?" Tanya Mario kesal.

"WiFi rumah lo berfungsi ga sih?" Dengan cepat Alicia mengangguk.

"Berfungsi lah" Jawab Cia sambil mendekat ke arah Mario.

"Ngapain deket-deket?" Sentak Mario.

"Emang ga boleh? emhh" Tanya Alicia sambil mendesah. Alicia dan Jeje ikut pergaulannya Celine yang ga bener itu, dan info mereka masih perawan kok sekarang, ga tau nanti sore.

Mario menggeram marah. bagaimana pun ia tetap lelaki normal, "Please Cia jangan gini" Lirih Mario sambil mencoba mendorong Cia menjauh.

MARVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang