025

53 9 6
                                    


Velia menuju kantin untuk menemui Marcell, ia takut Marcell marah atau berpikiran yang nggak-nggak karna dia agak lama.

Velia kasihan banget ya di sia-siakan

Iya gue gedeg banget Celine itu udah burik banyak tingkah

Biar ajalah jadi urusan mereka

Velia menyeryit, pikiran-pikiran tentang Marcell yang selingkuh dengan Celine terngiang-ngiang di otaknya. Velia mempercepat jalannya menuju kantin. Dan disana dia melihat Celine lagi manja-manjaan sama Marcell, ini Velia naik darah sendiri jadinya.

"Minggir" Dingin Velia pada Celine.

"Awas" Ucap Velia lagi saat melihat Celine tak mengindahkan ucapannya.

"Awas" Ulang Velia tapi Celine lagi-lagi diam saja tak merespon. Karna Celine seperti itu Velia langsung saja menarik tangan Celine dengan kasar.

"VELIA" Bentak Mario membuat Velia berhenti menarik Celine.

"LO KENAPA SIH? INI KAN MASIH ADA TEMPAT DUDUK" Bentak Mario lagi sambil menunjuk kursi di dekat Devian.

"Abang.... Bentak aku?" Ucap Velia lirih. Baru beberapa jam Celine sekolah disini tapi Celine sudah merebut Mario, Marcell, bahkan sahabatnya. Lihatlah Jeje dan Cia sama sekali tidak mendukungnya.

"Oh yaudah" Ucap Velia lalu menuju meja di sebelah meja mereka.

Marcell tercekat rasanya ia ingin mengucapkan "Jangan, Kamu disini aja sama aku. Biar dia yang pergi"   
Tapi rasanya sangat susah mengucapkan itu. Marcell hanya menghela nafas kasar lalu melanjutkan makan.

"UKI" Teriak Velia.

Tukiyem menengok lalu tersenyum pada Velia.

"SINI" Ajak Velia lalu Uki menuju meja Velia.

"Tumben ga gabung sama mereka" Ucap Uki saat sudah duduk di meja tempat Velia.

"Males gue sama mereka" Ucap Velia sambil mengambil salah satu camilan Uki saat Uki menyerahkannya pada Velia.

"WASHAP BRO" Teriak Randi pada Velia dan Uki, spontan membuat Velia tersedak.

"Anjing lo" Umpat Velia kesal.

"Gue duduk sini ya sama mereka" Velia dan Uki mengangguk.

Mereka adalah: Adam, Aldi, Dan Aksa.
Fyi, Aksa itu memang temenan sama Randi tapi dia milih IPS katanya sih biar ga capek ngitung di fisika.

"Oh iya" Velia teringat kalau ia harus menyerahkan formulir Celine pada Aksa.

"Ini formulir pendaftarannya" Ucap Velia sambil menyerahkan kertas itu lalu di terima baik oleh Aksa.

"Kasih ke Marcell aja sono" Ucap Aksa menyerahkan lagi formulir itu setelah ia membacanya.

"Lo aja sana"

"Lagi marahan lo berdua?" Velia tidak menjawab ia lanjut memakan camilannya.

"Nih lah gue males nyerahinnya" Ucap Aksa menyerahkan paksa pada Velia.

"Yaudah" Final Velia lalu ia bangkit dari kursinya dan menuju Marcell.

Velia langsung menyerahkan begitu saja dengan kasar lalu berbalik dan berniat berjalan cepat. Tapi sialnya ada tangan yang menahannya.

"Jangan pergi" Ucap Marcell lirih.

"Lepas" Ketus Velia sambil mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Marcell.

"Disini aja" Titah Marcell di hiraukan oleh Velia.

"TAU BAHASA MANUSIA GAK? SAYA BILANG LEPAS YA LEPAS!" Teriak Velia menghadap Marcell. Ini saya-kamu?

MARVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang