🍓11🍓

100 8 0
                                    

Menghapus dan melupakan orang kita sayangi suatu hal tersulit bagi gue yang mencintai elo lebih dari gue mencintai diri gue sendiri.

⛄⛄⛄

Bandara internasional Tokyo Japan.

Seorang gadis muda menggeret koper pink dan tas ransel kecil di punggung nya senada dengan koper nya. Kaca mata hitam bergantung manis di hidung mungil sedikit mancung.

"Yeay!!! Welcome Japan!!" teriak nya merentang kedua tangannya ke atas lalu melompat menekuk dua kaki nya di udara.

Aksinya menarik perhatian banyak orang disana tapi ia tidak peduli. Saat ini ia merasa sangat senang bisa tiba di sini. Tiba saja seorang menepuk pundak nya.

"Udah belom, Lo buat gue malu." Katanya setengah berbisik menutupi wajahnya dengan sebelah tangan.

"Apaan sih Lo, ganggu orang lagi senang aja" kata gadis itu

"Senang apaan, bikin malu ia. Tau gini gak mau gue jemput Lo!" Omelnya melipat kedua tangannya di bawah perut.

"Yahh, jangan ngambek gitu dong. Mau gue traktir es krim" bujuk nya menarik lengan orang itu.

"Traktir Es krim, gak ada yang lain apa?"

Gadis itu menggeleng polos sambil mengedipkan dua matanya.
"Ekspresi apa itu? Gak mempan sama gue. Mau ikut gue balik atau Lo mau tetap disini."

"Nanti aja baliknya yaa, gue masih pengen jalan-jalan"

"Jalan aja sendiri, gue mau pulang" kata orang itu menarik koper Ica

Orang itu merasa aneh kenapa senyap kali di belakangnya. Ini agak aneh tidak biasanya tuh anak tidak protes. Lalu ia berbalik tidak melihat siapapun disana.

"Udah gue tebak bakal ribet nih anak ke mari" ucap nya kesel melempar koper ia bawa dalam mobil.

"Yak!! Ica, awas lo sampai gue nemukan elo!!"Teriak nya kesel

Sementara itu Ica dengan senang hati berlari kesana kemari menikmati pemandangan di sekitar nya. Sekarang lagi musim semi pemandangan yang di sajikan sangat cantik.

Gak boleh di sia siakan. Kesempatan tidak datang dua kali. Pikir Ica.

"Kapan lagi gue bisa kemari, sapa tahu aja tahun depan gue gak bisa kesini' lagi." Gumam nya mulai mengambil beberapa foto dirinya

Bersiap memposting di Ig miliknya tapi ia langsung ingat sesuatu.
"Hampir saja gue lupa lagi melarikan diri dari Brian. Apa jadinya pas gue posting nih foto bakal ketahuan gue di mari. Bisa bisa nyusul nih orang." Ucap Ica

Ia mulai membayangkan Brian yang langsung nyusul ia kemari, betapa senangnya Ica jika Brian benaran terjadi. Mau tidak mau Ica tersenyum sendiri membayangkan semua itu.

Rasa bahagia Ica membayangkan Brian datang menyusul ia segera sirna saat bayangan Brian datang bersama Mia kemari .

Dengan lesu Ica duduk di salah satu bangku taman " Gak mungkin lah Brian nyusul gue kemari. Secara dia bakal senang tanpa gue disana, tidak ada lagi penghalang antara brian dan Mia." Gumam ica sedih.

Sedih karna nasib nya begitu menyedihkan dan tidak beruntung. Bertahun tahun memendam perasaan pada seseorang dulunya Ica anggap super Hero nya.

Memandangi sepasang kekasih di sana. Ica merasa iri melihatnya.
"Kapan ya gue kayak mereka berdua. Pasti sangat menyenangkan jika itu gue dan Brian."

Menggeleng kepalanya sedikit kuat juga menepuk kedua pipinya"stop! Gue tidak boleh mikirin brian lagi, gue kemari untuk lupakan Brian! juga perasaan gue padanya. Sudah waktunya diri gue bahagia tanpa harus mikir nasib cinta gue bertepuk sebelah tangan." gumam Ica mengepal dua tangan ke udara menyemangati diri.

Sangat yakin ia bisa melupakan Brian dan memulai hidup baru tanpa ada bayangan Brian dalam dirinya. Fantasi itu memang menyenangkan tapi membuktikan nya sulit.

Lihat saja tidak sampe semenit Ica kembali murung " tapi gue mau Brian, gue kangen Brian, baru saja gak liat ia sehari dan mendengar suaranya gue udah kangen banget sama dia hiks..hiks.." Ica mulai terisak terbayang wajah Brian

"Tapi gue sudah putuskan buat lupakan Brian selama disini. Gue gak boleh nyerah gitu aja, ayo ca. Lo pasti bisa!" Ica menyapu air matanya dan menyemangati diri nya lagi berdiri dari bangku taman menghentakkan kaki penuh semangat.

"Ya! Seorang Ica tidak boleh mundur, sebelum perang di mulai. terus maju, Hidup tetap berjalan tanpa seorang Brian.~" kata Ica mondar mandir disana sambil terus menyemangati diri nya dan menyakinkan sendiri

Tiba saja Ica berhenti di tempat langsung jongkok di peluk kedua lututnya menyembunyikan wajahnya. Isak kecil terdengar di celah nya.

"Hiks..hiks.. Briann, sulit banget buat lupain Lo..hati gue rasanya sakit setiap kali gue berusaha melupakan elo, juga perasaan gue ke elo. hiks..hiks..briannn, kapan Lo sadar adanya gue disisi Lo..kenapa Lo gak pernah ngeliat gue..sekalipun sebagai sahabat Lo..huhuhu...hiks..wuuuu"

"Kenapa Briann?..apa yang kurang dari diri gue sampe Lo gak pernah lirik gue kayak Lo liat Mia sebagai Mia bukan sahabat Lo. Hiks..hiks..selama dua tahun kita hidup bersama gue selalu berharap elo melihat gue secara berbeda..hiks..hiks..dua tahun gue menunggu elo melihat ke gue seperti elo liat Mia hiks..hiks.."

"Apa Lo gak merasakan sedikit pun perasaan gue ke elo itu berbeda..huhuhu..sakit Brian..sakit banget gue mendam perasaan ini selama bertahun-tahun sendiri..huhuhu..gue gak kuat lagi nahan rasa sakit menahan perasaan gue ke elo..hiks..hiks..Lo tidak tahu semakin kesini perasaan cinta gue ke elo semakin besar hiks..gue sendiri tidak kuat nahannya hiks..hiks.."

"Makanya gue mengambil keputusan melepaskan elo dan pergi dari hidup elo karna gue takut hiks..hiks..takut bersikap egois hiks..mengatakan itu sangat mudah hiks.. melakukan nya sangat sulit huhuhu..."

Ica makin terisak sampai ia merasa sesak di dadanya, menepuk dada nya berharap rasa sesak itu hilang tapi justru rasa sesak itu tidak hilang bahkan semakin sakit rasanya.

Di tengah Isak tangis Ica terbatuk tak kuasa menahan rasa sakit mencoba lepaskan orang amat kita cintai..
"Briannn hiks...sakit banget hati gue hiks..hiks..Ica gak sanggup hidup tanpa Brian uhuk...hiks..wuuu.."

Seseorang datang membawa Ica dalam pelukannya, tidak kuasa melihat Ica kayak gini. Ia sudah lama di sana mendengar dan melihatnya. Ia juga sedih melihat Ica seperti ini. Ica selalu terlihat ceria juga kuat depan semua orang nyatanya Ica sangat rapuh.

"Udah dong ca..jangan nangis lagi yaa, gue yakin Lo pasti bisa buat lupain dia..gue bakal bantu Lo..udah nya ca..gue gak suka liat elo kayak gini" bisik nya semakin erat meluk Ica dan mengelus punggung nya

"Huuuu..gue juga gak mau tapi gue gak bisa nahannya..rasanya sakit banget...gue mau brian..hiruka..wuuu"kata Ica di antara nangis nya..

⛄⛄⛄
Cup..cup..cup..jangan nangis lagi ya ca, Brian im coming jemput Lo..tenang ada gue disini. sekali lambai tangan gue Brian langsung di depan Lo. 😜😅

Jangan lupa vote kuy..
Salam manis..😘😘😘
Manochi29

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang