🍓24🍓

276 15 1
                                    

Meskipun Lo selalu menolak usah gue, semakin gue bersemangat buat buktiin ke elo. Bahwa gue serius ingin Lo balik ke gue.

"Ca, bangun dong ca," hiruka sedang berusaha bangun kan Ica dari setengah jam lalu tidak ada pergerakan apapun darinya.

"Aelah, kebo banget sih Lo. bangun gak Lo! Mau gue siram!" Ancam hiruka kesabaran ada batas nya oke.

"Apaan sih hiruka Chan , berisik banget! Ini masih pagi, matahari aja masih bobok masa Ica udah bangun. Entar di marahin senja baru tau" gumam Ica dengan mata tertutup erat

"Lo ngomong apa sih ca?, ngelantur Lo gak jelas! Udah buruan bangun!" Hiruka menarik selimut menggulung Ica kaya telur gulung tinggal tambah saus. Aelah jadi ikut ngelantur kan gue nya.

"Hiruka, please deh jangan ganggu tidurnya Ica. Soalnya Ica mimpi dapat satu gunung brilian nih. Kalo hiruka ganggu terus gunung brilian Ica hilang." Gumam Ica lagi

"Sekarang Lo bangun! Jangan salahkan gue seret Lo masuk kamar mandi, trus gue guyur pakek air dingin mau Lo." Ancam hiruka

Seketika Ica langsung duduk dan berusaha buka kedua matanya pakai tangannya.

"Ica udah bangun, hiruka jangan seret Ica yaa, seret aja si embul. Dia belum mandi dari kemarin" kata Ica menunjuk si embul

Si embul merasa di hianati majikan nya mengeong sedih. Si embul ini kucing kesayangan ica, kemanapun ia pergi selalu di bawa.

"Terserah Lo mau bilang apa! Gue gak mau tau, kurang dari 30 menit Lo gak turun.." Hiruka menyipitkan matanya natap Ica yang langsung mengembalikan seluruh kesadaran Ica.

"Oke, hiruka tunggu dan duduk manis di bawah ya, Ica segera siap 10 menit ya 10 menit Ica udah turun" kata Ica segera turun dari kasur langsung ngancir masuk kamar mandi.

Hiruka yang melihatnya tidak percaya dengan kecepatan gerakan Ica kurang dari lima detik.

"Berasa di terpa angin badai gue" gumam hiruka lalu menatap si embul
"Dan lo, embul. males mandi lagi mau gue kirim ke karantina hewan mau!" Ancam hiruka

"Meong!!" si embul mengeong keras seluruh bulu nya berdiri tegak dan tubuhnya juga gemetar Ketakutan.
Singa betina sungguh mengerikan!! Pikir si embul.

Tidak kurang 10 menit Ica turun dengan sweater hijau juga celana training. Rambutnya di Cepol keatas.
"Yuk pergi sekarang" ajak Ica

Rencana keduanya joging di sekitar kompleks di sini. Kata hiruka banyak juga orang lakukan joging di sekitar sini atau sekedar menikmati suasana pagi.

Yang Ica tidak tahu, Brian mengikuti mereka dari belakang. Lalu dari mana Brian tahu? Tentu seorang Brian punya banyak cara buat Ica keluar dari sarangnya.

Apalagi ia punya pendukung kuat di sini. Brian tidak terlalu jauh dari Ica dan hiruka. Dia masih mengamati belum mau bergerak, tunggu Ica kelelahan baru ia bergerak.

Di lihatnya Ica berlari kecil bersama hiruka lalu mereka gabung dengan kelompok depan mereka.

"Istirahat dulu ca, kita udah cukup lama larinya" kata hiruka menyeka peluh nya

"Bentar lagi, Lo aja gih yang istirahat. Gue masih pengen lari."

"Yaudah gue tunggu disini, Lo jangan jauh-jauh. Entar hilang, repot juga gue nyari nya." Kata hiruka tersenyum lima jari

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang