🍓13🍓

101 12 0
                                    


Ingin gue kembali ke masa lalu memperbaiki kesalahan gue,

🏵️🏵️🏵️

Jauh sebelum gue mengenal mereka semua gue dan Ica teman masa kecil. gue selalu di buat pusing sama ica sejak mereka kecil. Karna ortu gue dan Ica bersahabat jadilah begitu.

Sejak kecil Ica sangat menyebalkan menurut Brian, apapun Ica lakukan selalu bikan Brian kesel. Setiap ada pertemuan keluarga gue selalu cari alasan menghindari bertemu ica.

Segala usaha gue buat jauh dari Ica gagal berkat nyokap gue masukin Ica satu sekolah bareng gue lagi. Awalnya gue sangat males untuk masuk sekolah, semua berubah ketika gue bertemu mereka semua terutama Mia.

Awalnya gue kira Mia dan lainnya tipikal menyebalkan kayak ica tapi segera pendapat gue langsung berubah, pas gue mendapatkan tinju dari chia yang katanya kesel kenapa gue mirip robot di rumah nya.

Saat itu gue pikir ini anak geger otak makanya kelakuan nya absurd gitu, karna kesel main hajar orang. Aneh nya mau itu gue atau yang lain tidak ada yang marah di hajar chia setiap kali ia kesel.

Max dan gue sering kali di cari chia, di jadi lampiasan rasa kesel nya. chia selalu mengatakan mereka mirip robot di rumah nya. Mungkin di maksud chia iritnya kami berdua bicara.

Sedangkan Ica kerap kali di jahili Deo,Nini dan putra berakhir Ica menangis ngadu ke gue tapi gue abaikan justru gue bilang kayak gini ke Ica.

'Kalo kamu tidak ingin di jahili lagi sama mereka, pindah dari sekolah juga tidak perlu ikuti aku lagi. Aku paling tidak suka anak cengeng dan menyebalkan kayak kamu'

Waktu gue bilang gitu Ica keliatan terkejut sampai tidak berkedip tapi wajah Ica memerah mungkin nahan nangisnya. Tapi gue masa bodoh aja waktu itu dan pergi tinggalin Ica disana.

Semenjak itu Ica gak pernah lagi ngadu ke gue kerap kali di jahili Deo sama lainnya justru Ica membalas jahili Deo sampai Deo kapok dan berjanji tidak jahili Ica lagi.

Gue senang aja akhirnya gue bisa jauh dari Ica apalagi pusing sama kelakuan Ica. Di sini gue sering bermain sama Mia. setiap ada kesempatan gue selalu main bareng Mia, menurut gue Mia itu selain mandiri pembawaan Mia sangat dewasa'.

Berbeda kali sama kami semua sangat absurd sifat nya. Terutama chia jangan tanyakan soal dia banyak sekali tingkah aneh chia selama gue mengenal nih anak. Ingin sekali gue lelepin si chia waktu itu tapi sayang gue tidak Sejago chia yang ada selalu kalah.

Ya sudah gue sama max terima nasib kami berdua. Ok singkat nya persahabatan gue sama mereka di mulai di TK dan gue berhasil jauh dari Ica dan dekat sama Mia.

Anehnya Mia sangat dekat sama si Ica dan chia yang buat gue harus ada di antara mereka setiap ingin bermain sama Mia pasti nya gue mengabaikan Ica. Bertahun kemudian kami masih satu sekolah baik itu SD, SMP dan SMA kami selalu bersama cuma beda kelas nya. Gue sering kali satu kelas sama max dan chia  baru kelas tiga SMP gue satu kelas Mia dan Ica.

Ini pertama kali gue liat Ica sejak kami TK, just info inget gue pernah bilang Ica buat jauh dari gue dan Ica nurutin kata gue. setiap acara keluarga, gue tidak pernah liat Ica. kalo kata Oma Ica pergi sama sepupu nya yang baru datang dari Japan.

Mulai saat itu gue gak pernah peduli lagi tentang Ica, bahkan saat ngumpul gue tidak perhatikan Ica sama sekali. Maka nya gue bilang ini pertama kali gue liat Ica dan di sangat dekat sama Mia. Ica yang sekarang jauh lebih manis dan imut menurut gue minus sikap ceroboh Ica dan lemot nya itu.

Karna gue sangat yakin sama perasaan gue ke Mia berbeda, gue berencana menyatakan perasaan gue pada Mia waktu masuk SMA. Gue juga udah siapkan banyak hal untuk rencana gue nembak Mia dan gue sangat yakin Mia juga punya perasaan sama ke gue.

Membayangkan gue dan Mia jadian gue tidak bisa tidur malam nya. Tidak ada yang berharap gue dan Ica tertangkap basah dalam satu kamar berpakaian kusut oleh keluarga besar Ica. Ternyata gue dan Ica di jebak sepupu Ica anak dari paman Ica.

Semua rencana gue siapkan hancur saat gue harus menikahi Ica, atas permintaan Oma. sempat gue tolak dan Oma hampir berlutut depan gue, agar gue mau menikah sama Ica.

Marah, kesel jadi satu gue rasakan saat itu, gue marah sama Ica karna ia ceroboh ingin menangkap orang justru ia di tangkap. Ia kesel sama keluarga paman Ica karna terus memojokkan Ica apalagi sepupu Ica itu sangat ingin Ica di usir dan di hapus dari daftar keluarga.

Ica udah jelasin semua pada mereka, tapi apa Ica pikir dengan dia mengatakan itu sekalipun benar tidak ada yang percaya bahkan gue juga tidak percaya. Malah berpikir ini cara Ica merusak rencana gue.

Karna itu gue sempat benci Ica menyalahkan semua ini pada Ica. Ini di perkuat sama Ica setuju nikah sama gue. Akhirnya pernikahan gue dan Ica berlangsung di malam kelulusan kami.

Dimalam itu juga gue ninggalin Ica sendiri, lebih baik gue gabung bareng max sedang ngumpul di rumah nya dan pasti ada Mia di sana. Mulai saat itu juga gue sepenuhnya mengabaikan Ica setiap kali coba narik perhatian gue di setiap ada kesempatan.

Gue lebih sering keluar dan pulang larut malam alasannya gue gak mau liat Ica pas gue pulang bahkan kami tidur di kamar yang berbeda. Setiap kali liat Ica, gue keingat kejadian waktu itu yang merusak rencana gue.

Sekarang gue dan Mia tidak bisa jalin sebuah hubungan selain persahabatan kami. Karna ini gue perhatian gue semua ada sama Mia dan berlanjut dua tahun pernikahan gue dan Ica.

Sudah layaknya orang asing tinggal satu atap. Tidak ada obrolan diantara mereka setiap mereka kebetulan berada di satu tempat maupun di apartemen. Ica juga sebaliknya tidak pernah lagi cari cara menarik perhatian gue. Ica juga tidak se-ceroboh dulu tapi lemotnya sangat akut.

Entah sejak kapan gue mulai tertarik perhatikan Ica di setiap gerak gerik nya. Jika ada kesempatan gue sering melirik Ica, semakin hari perhatian gue terfokus pada Ica.

Semua hal yang ada pada Ica sangat menarik perhatian gue sendiri tidak menyadari ini. Saat gue tidak menemukan Ica di waktu kami ngumpul tanpa disadari gue mencari Ica di setiap kesempatan.

Satu hal yang gue tidak suka, liat Ica jadi ajang candaan kami setiap ngumpul. makanya gue selalu mengatakan,'idiot,'bodoh' dan banyak lagi kata kasar gue lempar setiap ada kesempatan berdua dengan Ica. maksud gue ingin Ica tidak jadi bahan candaan lagi tapi yang gue dapat Ica musuhi gue dan mengacuhkan gue.

Gue sih masa bodoh aja tapi setiap kali liat Ica bersama laki laki lain terutama max sangat peduli pada Ica. Gue pikir ada hubungan lain antara Ica dan max nyata tidak selain max anggap Ica sebagai adik nya.

 Gue pikir ada hubungan lain antara Ica dan max nyata tidak selain max anggap Ica sebagai adik nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nih Brian lagi galau mikirin ica

⛄⛄⛄

Vote vote ya jangan lupa
Salam manis😘😘
Manochi29

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang