🍓22🍓

107 8 0
                                    

Maafin gue terlambat menyadari bahwa elo sangat berarti bagi gue, hingga gue tidak bisa hidup tanpa Lo.

Keluar dari ruang perpustakaan, Brian mengingat obrolan dia dan Tante Dania tadi. sulit bagi Brian untuk percaya dari segala kemungkinan, apa ada semacam kebetulan?

Entahlah Brian tidak ingin pikirkan untuk saat ini. Mendapat ijin dari Tante Dania dengan santai Brian melangkah ke kamar ica, mulai sekarang Brian bebas mau menemui Ica kapan saja tanpa perlu menyelinap.

Tiba depan kamar Ica langsung saja Brian buka pintu kamar yang di tengah, karna ini kamar Ica. Di tutup pintu kamar Ica saat ia berada dalam kamar Ica.

Di hampiri Ica yang tertidur pulas, tangannya terulur membelai rambut panjang dan lembut Ica. Ini pertama kalinya Brian melakukan ini, pada Mia saja dia tidak pernah melakukan nya.

"Pasti berat buat Lo selama ini berada disisi gue yang mengabaikan elo. Gue berjanji mulai sekarang gue pasti buat Lo bahagia terus." Bisik Brian berbaring di sebelah Ica

Kamar Ica kembali hening dengan Brian memeluk Ica dari depan. Sementara itu depan kamar Ica, hiruka menutup mulutnya dengan telapak tangan agar tidak berteriak.

Dia tadi ingin ambil minum pas buka pintu ia melihat Brian depan kamar Ica dan langsung masuk kamar Ica tanpa ada yang cegah.

Hiruka ingin hentikan Brian tapi ia ingat kembali Perkataan mamah untuk tidak ikut campur. Melihat Brian disini pasti mamah yang ijin kan.

Pusing memikirkan nya hiruka membatalkan niatnya ingin ambil minum dan masuk kembali kamarnya.

Di belahan negara lain sekelompok anak muda berkumpul menikmati pemandangan pantai.

"Brian dan Ica kenapa bisa bareng tidak ikut ya?" Tanya seorang salah satu dari mereka

"Ica sudah biasa tidak ikut kita liburan sekolah tapi soal Brian ini pertama kalinya tidak ikut" jawab orang sisi nya tidak lain Mia

"Kenapa?" Tanya Neni

Mia menggedik bahunya tidak tahu alasan Brian tidak iku. Jangan kan itu chat nya aja tidak Brian bales, tidak biasa chat dia di abaikan Brian.

"Mending Lo nanya chia dan max sapa tahu mereka tahu alasan nya" saran Mia.

"Oke, gue mau cari dulu di mana kedua makhluk itu" kata Neni bangkit dari sana

"Mi, boleh gue nanya sesuatu pribadi gitu." Tanya Nini ragu

"Aelah Lo kaya sama orang lain aja, kita ini kan sahabat" kata Mia

"Tau gue, bedanya. hal gue tanya soal pribadi Lo kan musti ijin dari Lo ya" Nini mendengus kesel.

"Yaudah apa?" Mia tertawa pelan

"Lo.."Nini ingin sekali membatalkan niatnya

"Apa?" Tanya Mia semakin penasaran

"Fuh, ada hubungan apa Lo sama Brian?"

Seketika Mia terdiam menatap ke belakang Nini pada sosok berdiri tidak jauh dari mereka.

"Gue.." tidak ada hubungan apa-apa, selamanya tidak akan ada, karna gue tidak punya kesempatan itu lagi.

⛄⛄⛄

Keesokan paginya ica bangun merasa tubuhnya sangat segar. Seolah hal kemarin tidak pernah terjadi, setidaknya Ica berusaha tidak mengingat soal kemarin.

Hari ini ia ingin lewati penuh semangat. Selesai bersiap seulas senyum manis tercetak di wajah imut Ica. Ia menuruni tangga sambil bersenandung kecil, tatapan penuh semangat begitu juga langkah nya terasa ringan.

"Good morning semua!!" Sapa Ica menyapa Tante dan hiruka.

"Pagi sayang, gimana tidur kamu semalam?" Tanya Tante Dania tersenyum manis

"Wahhh! Tanteee,  Ica kangen banget sama Tante, rasanya tidak bertemu seribu tahun" Ica berhambur meluk Tante nya dan mencium Tante nya.

"Alay Lo" decak hiruka senyum tipis tidak dapat hiruka sembunyikan melihat Ica baik saja dan penuh semangat

"Biarin wlekk😜, sirik aja Lo, orang sirik tanda gak mampu benar kan Tante" Ica merangkul Tante Dania tidak ingin melepaskan nya.

"Sudah, hiruka habiskan serapan kamu," Tante dania harus hentikan perdebatan mereka atau makin panjang

"Ya mah, awas Lo" hiruka mendelik ke arah Ica mengacung garpu nya.

"Tante juga kangen kamu, maaf ya Tante sangat sibuk jadi tidak bisa temani kamu." Tante Dania berbalik ke arah Ica mengelus rambut nya

"Itulah Tante, selalu sibuk terus sampai gak punya waktu buat kami, kami kan pengen juga habiskan banyak waktu sama Tante" di lepas nya rangkul Tante Dania

Melihat wajah murung dan cemberut Ica, Tante Dania merasa bersalah pada kedua nya. Hiruka yang melihatnya tidak tega

"Lo kan masih ada gue, gak musti ada mamah. Lagian mamah sibuk bantu papah di rumah sakit. Udah gak usah cemberut gitu jadi gagal fokus gue,"

"Bosan gue sama Lo mulu, sekali kali gue pengen pergi bareng Tante."

"Yang ada gue eneng sama Lo, mamah super sibuk gak ada waktu buat Lo. "

"Kalian berdua cukup, Ica duduk makan punya kamu, hiruka cepat habiskan punya kamu" Tante Dania tidak tahan lagi lihat perdebatan keduanya.

"Elo sih" hiruka natap kesel Ica

"Lo itu" bales Ica

"Hiruka! Ica! Cepat habiskan"

"Baik mah/Tante" jawab keduanya fokus menyantap makanan mereka.

Seorang pelayan masuk ruang makan
(Tulisan miring bahasa Jepang ya)

"Ada apa?" Tanya Tante Dania

"Di depan ada seseorang mencari nona Ica, nyonya" jawab sang pelayan

Hiruka dan Ica sedang menyantap makanannya saling melirik

"Nyari gue? Siapa?" Rasanya Ica tidak kenal siapapun disini selain keluarga Tante

"Orang itu tidak mau mengatakan nya nona, cuma ingin lihat nona sendiri" jawab pelayan

"Baiklah, kamu bisa kembali bekerja" kata Tante Dania

"Ya nyonya" pelayan itu pergi

" Ica, pergi lihat siapa tahu aja itu keluarga kita dari indo " Tante Dania beralih ke Ica

"Entar itu penculik yang nyamar gimana dong Tante?, "Tanya Ica membuat Tante Dania tertawa kecil

Sungguh dia tidak tahu keponakan nya ini beneran lugu apa gimana sih. Sejak dulu tidak berubah ada saja kelakuan nya.

"Siapa juga yang mau nyulik Lo? Yang ada penculik itu bisa gila Lo buat" hiruka kan jadi inget kejadian waktu mereka kecil, dulu ia dan Ica pernah jadi salah satu korban penculikan.

Terus penculik itu bawa mereka kesebuah gedung tua. Di sana banyak anak-anak  sama seperti ia dan Ica di culik. Singkat nya penculik itu di bikin pusing sama pertanyaan Ica dan permintaan aneh ica. Saat itu hiruka merasa kasihan sama penculik itu. Di lain waktu aja hiruka cerita kan ya.

"Banyak, Lo gak tahu aja seberapa sering gue di culik tetap aja gue berhasil lolos" Ica sangat bangga mengatakan nya

"Iyalah, mereka lebih baik lepas elo daripada ke timpal sial karna Lo, sudah sana liat siapa yang cari Lo" usir hiruka juga penasaran

"Awas aja kalo itu benaran penculik, semua salah Lo" Ica menghentak kaki nya kesel.

⛄⛄⛄

Siapa sih yang berani culik ica kesayangan Brian, tenang aja ca selama ada Brian Lo aman.
Aelah sok tahu gue ya..
Vote kuy..yuk vote yang buanyak kuy.. sekalian bantu Brian jagain Ica.😅😅
Salam manis.😘😘
Manochi29

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang