🍓10🍓

123 9 0
                                    


Di belahan dunia manapun Lo bersembunyi. Gue pasti menemukan Lo. Bawa Lo kembali bersama gue tidak pernah biarkan Lo lepas lagi.

⛄⛄⛄


" Lo liat Ica" tanya Brian pada Nini baru keluar kelas

"Tumben Lo nyaris Ica.." Nini balik bertanya ia merasa heran sama Brian cari ica kayak orang panik

"Jawab aja" ucap Brian

Nini menggendik dua bahunya
"Gak tuh, terakhir gue liat pas kita bubar dari kantin. Habis itu gue gak liat lagi" jawab Nini memang tidak lihat Ica dimana pun

Brian jadi bingung harus mencari Ica dimana lagi, hampir seluruh sekolah sudah ia cari. Telpon Ica juga gak aktif. Apa mungkin paman Ica menculik Ica?

Nini berkerut bingung sama ekspresi Brian kelihatan bingung.
"Emang ada apa sama Ica?, Lo udah coba hubungi dia" mau tidak mau Nini bertanya

"Tidak ada, tadi dia berangkat bareng gue, ponsel nya tidak aktif" jawab Brian

"Udah telpon kerumah Oma nya, siapa tahu aja dia kesana. Lo tahu sendiri seberapa labil nya Ica" kata Nini

"Thanks, gue cabut dulu. Jika yang lain nanyak gue, bilang gue ada urusan penting." Pesan Brian sebelum pergi

"Aneh" gumam Nini

"Si Brian kenapa?" Tanya putra berjalan kearah nya bersama Rian dan Neni

"Dia nyari Ica" jawab Nini

"Ica?" Gumam Neni

"Tumben si Brian cari ica" sahut Rian

Nini menggedik kedua bahunya bahwa ia juga tidak tahu
"Mungkin aja Brian mau ngajak Ica pulang bareng kali. Soalnya pas tadi pagi gue liat mereka berdua berangkat satu mobil" sambung putra

"Bisa aja kayak gitu..," kata Neni

"Ya udah kuy, ke tempat ngumpul, bahaya telat bisa di amuk chia kita" ucap rian merangkul Nini

"Ikhh, lepasin gue, ketek Lo bau asem, anjir" protes Nini di singkirkan lengan Rian

"Hahahaha...."putra dan Neni tertawa liat wajah pias Rian

"Ketek Lo asem, wangi giniii, secara gue pakek deoran terkenal" bales putra mencium keteknya.

Aslinya emang wangi sih cuma Nini gak suka aja di rangkul putra , sebelah lengan nya sangat berat.

"Woii!, Tunggu gue," teriak suara di belakang mereka. Mereka berempat berbalik melihat deo lari kearah mereka

"Habis dari mana Lo?, Itu bukan arah kelas Lo" tanya Neni

"Habis beli sogokan" ucap Deo ngos ngosan.

"Sogokan?, Buat siapa?" tanya Rian

"Anjirr!!" Pekik Nini mengejutkan mereka

"Apaan si Lo teriak dekat kuping gue,bisa tuli gue" omel Rian

"Cepat guys!!, Kita telat" ucap Nini lari duluan tanpa menunggu mereka

"Telat apa sih, aneh tuh ana..k,sialan!" jawab putra lalu teringat sesuatu dan langsung lari menyusul Nini

"Eh, sialan Lo main lari aja tanpa nunggu'in" teriak Rian ingat mereka udah telat dia juga ikut lari nyusul dua teman nya

Di belakang Deo dan Neni juga berlari mengejar mereka udah keburu lari duluan. " Anjirr, main tinggal aja lo semua"

⛄⛄⛄


Mobil Brian berhenti tepat di pintu masuk rumah Oma. Ia segera turun dari mobil dan berlari masuk ke dalam berteriak memangil Ica di seluruh penjuru rumah

"Ica..Ica...Ica..jawab gue kalo disini!!" teriak Brian mencari Ica di kamar Oma dulu dan tempat sering Ica pakai untuk bersembunyi.

Para pelayan yang bekerja di rumah Oma di kejutkan sama teriakan Brian. Bertanya dalam hati mereka apa yang sedang terjadi?.

"Tuan Brian " sapa kepala pelayan rumah Oma pak Ben

"Paman Ben, apa Ica pulang ke mari?" Tanya Brian menghampiri pak Ben

Melihat ekspresi panik dan bingung Brian membuat pak Ben bingung.
"Sejak minggu lalu nona Ica belum ada datang kemari , tuan Brian" jawab pak Ben

Meski banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan tapi pak Ben tahu batasan nya.

Brian mengacak rambutnya semakin kusut" lalu kemana dia?" Gumam Brian

"Maaf, tuan brian jika pertanyaan saya lancang. Apa terjadi sesuatu sama nona Ica?"

"Tidak ada yang terjadi, cuma Ica tiba saja tidak ada di mana pun saya cari, terakhir saya bersama Ica di sekolah kumpul bersama yang lain. Sesudah nya kami kembali ke kelas, sewaktu saya ingin jemput Ica di kelasnya dia sudah tidak ada. Saya juga bertanya sama yang lain,mencari di seluruh sekolah juga tidak menemukan Ica dimana pun. Ponselnya juga tidak aktif makanya saya kemari." ujar Brian terduduk lemas di sofa

"Ini bukan kebiasaan nona Ica tuan,apa mungkin paman Ica yang sengaja bawa nona Ica?" Pak Ben tidak salah berpikir demikian mengingat betapa serakah nya mereka.

"Saya juga berpikir demikian, tapi menurut mata mata saya. Keluarga paman Ica lagi tidak ada di kota ini. Mereka berangkat satu Minggu lalu." Ucap Brian

"Tuan, sudah cari di kamar nona Ica. Siapa tahu ada petunjuk di sana?" paman Ben memberi saran.

Seketika Brian sadar akan kebodohannya melupakan hal sederhana ini. Ica orang tipikal lemot dan labil jika merencanakan sesuatu pasti ada beberapa petunjuk yang tinggal oleh nya.

"Thanks..paman Ben" seru brian memegang kedua bahu pak Ben

Pak Ben cuma melihat Brian berlari ke atas penuh semangat. Pak Ben tidak bisa menahan senyum nya.

"Anak muda saat jatuh cinta bisa kehilangan kendali dirinya. Hah, akhirnya nyonya tidak perlu cemas lagi tentang nona Ica sekarang ada tuan Brian bersamanya mulai sekarang."gumam pak ben

Tiba di kamar Ica, Brian langsung mencari di setiap sudut dan ruang kamar Ica petunjuk apapun yang bisa ia dapatkan.

Selama ia mengenal Ica dan menikah selama dua tahun bersama Ica belum pernah Brian membongkar kamar Ica seperti sekarang. Dulu ia berpikir Ica bukan orang suka simpan rahasia.

Tapi sekarang Brian berpikir ulang tentang itu. Ica memang lemot bukan berarti ia bodoh. Jika tidak mungkin ia bisa mengusir keluarga paman nya dengan mudah dari rumah Ica.

Ini salah satu Brian tahu tentang Ica selama ia mengenal Ica juga hidup bersama dalam dua tahun ini.

Brian duduk di tepi kasur berpikir di mana lagi tempat yang harus ia cari petunjuk itu. Ica jika menyimpan sesuatu pasti tidak sulit di temukan , masalahnya ia tidak pernah perhatikan apapun kebiasaan Ica.

Di tengah kecamuk pikiran Brian teringat sesuatu. Langsung saja ia berdiri dan berjalan ke arah yang mungkin ada petunjuk disana.

Seperti yang Brian pikir memang ada petunjuk tertinggal disini. Siapa yang menebak kotak make up ini bisa dijadikan tempat penyimpan selain Ica sendiri.

"I got you, segera pesan tiket sekarang.." kata Brian menghubungi asisten nya.

Di tangan Brian selembar kertas pembuktian Ica beli tiket. Japan

⛄⛄⛄

Go, go, mari kita mengejar Ica lari dari Brian. Good lock Brian!!
Jangan lupa vote ya guys
Salam manis😘😘😘
Manochi29

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang