🍓23🍓

107 8 0
                                    

Besar, kecil usaha Lo lakukan, entah kenapa gue belum bisa menerima nya. Gue takut Lo lambung kan gue ke awan, sedetik nya Lo jatuhkan gue ke bumi. rasa nya sakit dan gue gak mau merasakan sakit nya.

"hirukaa! Gue dapat Teddy bear besarrr!!" Teriak Ica

"Manaa? Gue mau lihaaat!!"pekik hiruka dari dalam

"Kemari! Buruan!!" Teriak Ica lagi lalu berbalik pada kurir dengan wajah tertutup masker dan topi hitam

"Silahkan tanda tangan di sini nona" kata kurir

"Ini beneran buat saya, dari siapa?" Tanya Ica

Iyalah mana ada makam gratis hari ini kuy,masa iya. Tiba saja dapat kiriman, orang iseng mana kurang kerjaan. Pikir Ica

"Atas nama tuan Brian Anderson untuk non~buks!" Sang kurir terkena lemparan beruang besar membuat sang kurir terjungkal kebelakang ketimpa beruang besar.

"Anda salah alamat!" Ketus Ica

Bamm!!

Ica menutup pintu dengan keras tepat sang kurir coba manggil Ica lagi. Dengan perasaan kesel Ica melangkah ke tempat hiruka.

"Mana Teddy bear besar Lo bilang?" Tanya hiruka bingung lihat Ica masuk tanpa bawa apa selain wajah cemberut dan kesel nya.

"Gak ada! Orang salah kirim!!"ketus Ica sebel

Ini bukan kali pertama Brian melakukan nya, pertama kali di pagi hari setelah pertemuan mereka. Itu Brian sendiri yang datang bawa sebungkus coklat, langsung Ica buang ke tempat sampah.

Kedua kalinya Brian mengirim lewat kurir sepasang sepatu yang Ica incar. Awalnya Ica senang ada yang berbaik hati mengirim ia sepatu sangat ia inginkan tapi saat tahu siapa yang kirim. semangat Ica di awal langsung lenyap, kembali melempar pada sang kurir.

Sekarang sama seperti sebelumnya, gimana Ica tidak kesel dan sebel.
"Salah kirim? Masa sih," hiruka mengerutkan keningnya ragu

Memangnya ada orang salah kirim sebanyak Ica terima dalam beberapa hari ini. Tentu saja tidak ada kecuali orang itu. Brian!!

"Iya! Udah akhh, gak usah di bahas lagi, tambah badmood gue" semakin kesel Ica jika mengingat nya lagi

"Ck, apa susahnya sih tinggal bilang dari Brian!" Gumam hiruka sayangnya di dengar Ica

"Hirukaa!! Ih, Lo nyebelin" pekik Ica dipukul nya hiruka pakai bantal sofa

Puk...puk..pukk..

Hiruka tidak tinggal diam juga membalas Ica jadilah mereka perang bantal berakhir semua isi bantal beterbangan di ruangan tamu.

"Hiruka!!! Ica!!!"teriak sebuah suara menghentikan mereka

"Mamah/ Tante" seru keduanya bersama

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Tante Dania melihat ruang tamu penuh isi dari bantal bertebaran di lantai dan sofa

"Salah Ica/hiruka" kedua kembali berucap secara bersamaan dan saling menunjuk satu sama lain.

"Kalian berdua mama hukum!" Tante Dania ambil duduk di sofa singgel masih aman dari keduanya sambil memijit keningnya

"Apa?" Seru keduanya

"Gak mau!! Mamah hukum aja Ica, dia duluan tadi Serang hiruka!" Tolak hiruka

Enak aja di hukum, salahkan Ica sapa suruh mukul gue duluan, gak mungkin juga gue diam aja. Batin hiruka natap kesel Ica

"Bohong Tante, hiruka bohong. Ica kan anak nya baik gak nakal kaya hiruka" Ica langsung pasang wajah polosnya menolak mengakui nya.

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang