Part 1

7.6K 640 9
                                    

"Huh, kapan tugas-tugas ini selesai sih?", ujar seorang gadis dengan nada kesal sembari menghela napas.

"Kalau dikerjakan melelahkan tapi kalau dibiarkan tidak lulus". Ucapnya masih dengan nada kesal.

Tangannya menekan tombol keyboard, mengetikkan kata kata yang terangkai menjadi kalimat di layar laptop.

Hening

Hanya suara keyboard dan detak jarum jam yang terdengar. Sampai beberapa lama kemudian sang gadis menghentikan kegiatannnya, menutup layar laptopnya dan merebahkan badannya di kasur.

"Huft, akhirnya selesai juga" Ia berkata diikuti dengan helaan napas lega sebelum menutup mata dan mulai masuk ke alam mimpi.

•••••

     Rambut pirang pucat yang bergelombang, iris biru bak batu sapphire, bulu mata melentik, hidung kecil, dengan bibir Semerah mawar.

Cantik. Tidak, sangat cantik.

Kata yang cocok untuk wajah yang terpantul di cermin.

"Astaga! Wajah siapa ini?" Kata seorang gadis dengan wajah terkejutnya saat melihat kecermin.
Bagaimana tidak terkejut, saat tidur setelah kelelahan mengerjakan tugas kuliah, ia terbangun di kamar mewah dengan gaya Eropa yang asing. Dan saat melihat kecermin, bukan wajahnya yang terpantul, melainkan wajah seorang perempuan eropa yang sangat cantik.

"Bagaimana bisa wajahku jadi secantik ini?!" Ucapnya dengan wajah tidak percaya dan tangan yang menjambak surai pirangnya.

Masih dengan kepala yang dilanda kebingungan, Liana berjalan menuju ranjang dan duduk di pinggir. Ya, Liana Anelia namanya, seorang gadis modern berumur 21 tahun.

Saat Liana tengah berfikir tentang apa yang sebenarnya terjadi, perlahan ingatan-ingatan asing masuk kedalam kepalanya.

Yeryvica Floura de Clarence, nama gadis dalam ingatan yang ia dapat.

"Tunggu, rasanya aku pernah mengetahui nama ini."

Cklek

"Nona, Anda sudah bangun?"
Ucap seorang gadis muda dengan surai coklat dan manik hijau yang masuk ke dalam kamar dengan mengenakan pakaian khas pelayan.

"Ah,i-iya" jawab Liana dengan sedikit terbata.

'Berdasarkan ingatan Yeryvica, dia adalah Lana, pelayan pribadinya'

"Kalau begitu, saya akan siapkan air mandinya dulu Nona"Ucap Lana sebelum pergi menuju sebuah pintu di ujung ruangan, yang ia yakini adalah kamar mandi.

To Be Continued.









Oke, segini dulu ya part 1 nya, maaf pendek:)
Makasih buat yang udah baca🌼

Aku Jadi Tokoh Figuran!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang