Part 9

3K 341 8
                                    

HAPPY READING!

  Tak terasa 1 bulan berlalu sejak pesta upacara kedewasaan Yeryvica diadakan. Kini Liana tengah berkemas untuk pergi ke ibukota dalam rangka menghadiri pesta di istana yang di adakan oleh kaisar.

"Lana, apa perlu membawa barang sebanyak ini?" Ujar Liana melihat barang bawaan yang disiapkan Lana untuknya menumpuk bagaikan gunung.

"Apa maksud anda Nona? Saya hanya menyiapkan sedikit barang untuk anda karena nantinya anda akan membeli barang lainnya di ibukota"

"Hah? Segini sedikit?"
Tanya Liana yang menampakkan raut bingung dengan jari telunjuk yang menunjuk ke arah tumpukan barang.
Dan Lana hanya mengangguk dengan wajah polos nan imut-imut miliknya.

Liana ingin kembali berucap, namun suara ketukan pintu menghentikan niatnya.

Tok tok tok

"Hei, kau sudah siap belum? Ayo cepat! Kita harus berangkat sekarang kalau mau sampai di ibukota sebelum petang! Jangan sampai lupa untuk membawa undangannya!" Suara cempreng seorang lelaki yang ia hafal terdengar dari balik pintu kamarnya. Ya, siapa lagi kalau bukan kakak tercinta kita, Louis.

Louis awalnya memang sudah kembali ke akademi, namun karena adanya pesta di istana yang harus di hadiri seluruh bangsawan dia pulang lagi 2 hari yang lalu.

"Iya iya, aku sudah siap. Ayo berangkat Lana"

"Baik Nona. Saya akan pergi duluan untuk memanggil pekerja yang akan mengangkut barang bawaan Nona"

"Iya, baiklah"

"Permisi" Lana membungkukan badan sebelum akhirnya pergi dengan langkah cepat, disusul Liana dibelakangnya yang berjalan dengan langkah lebih pelan.

Di depan pintu Liana dihadapkan dengan Louis yang telah menunggu.

"Ish. Lama sekali sih. Ayo, sambil menunggu para pekerja menaikkan barang, kita naik ke kereta kuda terlebih dulu"

"Iya, ayo"

••••••••••

Ketoplak

Ketoplak

(Ketoplak okey, jangan salah baca jadi ketoprak)

Suara langkah kaki kuda terdengar samar-samar di Indra pendengaran Liana.

"Eungh" Liana melenguh kecil, dan perlahan membuka kelopak matanya yang tertutup.

"Apa perjalanannya masih lama" tanya Liana pada Louis yang duduk dihadapannya sambil bersedekap dengan pandangan mengarah ke jendela.

"Tidak, kita sudah setengah perjalanan. Sekitar 4 jam lagi kita sampai"

"Empat jam ya? Masih lama" Liana hanya menanggapi jawaban Louis dengan gumaman pelan. Ia bertumpu dagu di dekat jendela. Melihat pohon-pohon yang mulai menggugurkan daunnya, menjadi pertanda musim panas telah berakhir.

Liana merasa bahwa kereta kuda yang di tumpanginya dan Louis perlahan melambat dan pada akhirnya berhenti bergerak.

"Eh? Kenapa berhenti?"

Tok tok tok

Suara ketukan dari pintu kereta kuda terdengar.

"Permisi Nona, Tuan Muda, silahkan turun terlebih dahulu untuk istirahat dan makan siang"

"Ayo turun" ajak Louis.

Liana mengangguk, dan kemudian turun dari kereta kuda. Liana terus berjalan mengikuti Louis sampai ia memasuki sebuah restoran mewah.

"Permisi,apa and sudah memesan tempat sebelumnya?" seorang pelayan datang menghampiri dirinya dan Louis.

"Ya, sudah. Atas nama Louis Derran de Clarance"

"Baik, mari saya antar ketempat anda" pelayan itu membungkuk, dan kemudian berjalan lebih dulu sebagai pemandu jalan.

"Ayo, Yeryvica" Ujar Louis sembari menggandeng lengan Liana, memaksa Liana yang tadinya berjalan dibelakangnya menjadi berjalan di sisinya.

"Apa sih. Aku tidak perlu digandeng"

Liana mencoba melepaskan tangan Louis namun gagal.

"Badanmu kecil, kalau sampai hilang susah untuk mencarimu"

"Ish, dipikir umurku berapa sampai harus digandeng agar tidak hilang" gumam Liana yang masih dapat Louis dengar.

•••••••

Setelah sekitar 10 jam perjalanan, akhirnya rombongan Louis dan Liana sampai di kediaman Clarance yang berada di ibukota.

"Liana putriku!" Falicia langsung berlari memeluk Liana yang baru saja turun dari kereta kuda.

"Nak, aku merindukanmu" ucap Falicia yang terus mempererat pelukannya pada Liana.

"A-aku juga merindukan ibu" Jawab Liana diikuti senyum tipis yang menghias wajahnya.

"Jadi yang ibu rindukan hanya Yeryvica saja? Aku tidak?" Tanya Louis dengan bibir mengerucut 5 centi dan memalingkan wajah ke arah lain.

"Tidak" Falicia menaggapi ucapan putranya dengan wajah dan nada yang datar.

"A-apa! Ibu jahat sekali!"

"Kalau ayah, ayah pasti merindukanku kan?" Ujar Louis sembari berlari memeluk Vernon yang sedari tadi hanya diam memperhatikan.

"Aku juga tidak" Jawab Vernon dengan wajah dan nada yang sama datarnya dengan Falicia, sembari berusaha melepaskan pelukan Louis.

"A-ayah juga" Louis menampakkan raut tak percaya yang mengundang gelak tawa Liana, Falicia, dan Vernon.

"Hahahaha, aku hanya bercanda Nak" Falicia memeluk Louis dengan sedikit bejinjit, karena perbedaan antara tingginya dan putra sulungnya yang cukup jauh.

Beberapa pelayan yang berdiri tak jauh dibelakang mereka tersenyum melihat keharmonisan keluarga tuannya.

"Baiklah, ayo masuk. Kalian pasti lelah sudah melakukan perjalanan jauh" ucap Vernon yang tidak hanya ditujukan pada Louis dan Liana, namun juga para pekerja yang ikut dalam perjalanan dari wilayah Clarance ke ibukota.

"Baik tuan" jawab para pelayan secara bersamaan.

"Baik ayah"
"Ya ayah"
Jawab Louis dan Liana.

••••••

"Huft, perjalanan yang melelahkan" setelah sampai di kamarnya, Liana langsung berlari dan meloncat ke kasur.

Liana membalikkan posisinya menjadi terlentang, melihat langit-langit kamar berlukiskan bunga lotus biru.

"Besok adalah hari pestanya kan? Para tokoh utama akan muncul di pesta itu. Dan aku harus menjalani peranku dengan baik" gumam Liana dengan mata yang tengah menerawang.

'Besok akan menjadi hari yang cukup melelahkan'

"Huft sudahlah. Pikirkan itu nanti saja. Aku ngantuk"

Liana tak mampu melawan rasa kantuk yang menyerang, kelopak matanya perlahan menutup dan mulai masuk ke alam mimpi.

To Be Continued.

Haloo
Aku updatenya agak cepat karena kebetulan ada ide yang ngalir.

Oh ya, aku bakal ngasih list tinggi badan para tokoh

Liana/Yeryvica          = 166 cm
Lana                             = 154
Marquess/Vernon     = 180
Marchioness/Falicia = 163
Louis                             = 181

Terimakasih untuk yang udah baca dan vote cerita ku🌼
Sampai ketemu lagi di Chapter depan dahhh~

Aku Jadi Tokoh Figuran!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang