Malam berganti pagi, sinar mentari menerobos masuk ke dalam sebuah ruangan melalui celah-celah gorden.
Mengusik seorang gadis yang tengah terlelap.
Merasa terganggu dengan cahaya mentari, sang gadis mulai membuka matanya dan mengerjap pelan."Sudah pagi"Ucapnya dengan nada lirih sambil meregangkan badan.
Ini adalah hari ke 7 Liana menjalani harinya sebagai Yeryvica, selama itu Liana menghabiskan harinya dengan bermalas-malasan sepanjang waktu.
Cklek
Pintu kamar Yeryvica terbuka, memperlihatkan sosok Lana yang masuk dan membungkuk hormat.
"Selamat pagi Nona, tunggu sebentar, saya akan siapkan air mandinya"ucap Lana."Pagi Lana, baiklah"Jawab Liana dengan senyuman seperti biasa.
Sembari menunggu Lana yang menyiapkan air mandi, Liana beranjak dari tempat tidur dan berdiri didepan cermin.
'Mau dilihat dari sisi manapun, Yeryvica memanglah sangat cantik, bahkan saat bangun tidur' Batinnya dengan wajah kagum.
"Air mandinya sudah siap Nona" ucap Lana menginterupsi kegiatan bercermin yang dilakukan Liana.
"Oh baiklah"
Sampai beberapa menit kemudian, Liana telah selesai mandi.
"Anda ingin memakai gaun yang mana?"
"Emm" gumam Liana sembari berfikir. Namun tiba-tiba sebuah ide terlintas di otak kecilnya.
"Lana, ambilkan aku pakaian laki-laki"
"Baik, tapi... Memangnya apa yang akan Nona lakukan dengan pakaian laki-laki?" Jawab Lana kebingungan.
"Kita akan menyamar!"
•••••
Kini Liana dan Lana telah berada di tengah keramaian pasar. Sesuai perkataan Liana tadi, mereka menyamar sebagai Tuan muda dan pelayannya.
"Jadi non- tuan, kita mau kemana?"
"Kita akan pergi ke kasino"
"Kasino? Untuk apa kita pergi kesana?" Jawab Lana dengan wajah terkejutnya.
" Membeli lotre" ucap Liana dengan senyuman misterius.
Liana masuk kedalam sebuah gang sempit, diikuti oleh Lana. Mereka terus berjalan hingga terlihat sebuah bangunan tua yang cukup besar.
'Di novel tertulis bahwa kasino ini dikelola oleh Grand Duke Derone. Dari luar terlihat seperti bangunan tua, tetapi didalamnya adalah kasino mewah'
"Ayo masuk Lana"
"T-tapi Nona, apa tidak berbahaya kalau kita masuk kedalam kasino" ucap Lana dengan wajah khawatir.
"Tenang,percayalah pada Nonamu ini"
Liana mulai melangkah masuk kedalam kasino. Suara bising menyambut Indra pendengarnya. Terlihat orang orang tengah melakukan berbagai permainan-- permainan judi lebih tepatnya. Liana mengedarkan pandangannya ke sekitar, sampai matanya tertuju pada sebuah loket yang terdapat beberapa orang tengah mengantri.
'Nah,itu dia'
Liana berjalan menuju tempat loket dan mulai mengantri diikuti oleh Lana dibelakang nya. Setelah beberapa menit mengantri, akhirnya gilirannya pun tiba.
"Anda ingin membeli lotre dengan nomor berapa Tuan?" Ucap seorang gadis muda dari dalam loket.
Liana terdiam sejenak.'Dinovel lotre nomor berapa ya yang akan menang....astaga aku lup- Ah iya, nomor 238!'
"Beri aku nomor 238"
"Baik" Gadis muda tersebut mengambil sebuah kertas kecil bertuliskan '238' dan memberikannya kepada Liana. " Ini, harganya 1 keping emas. Pemenangnya akan diumumkan 2 bulan lagi. Tolong jaga kertas ini dengan baik, karena hadiah tidak akan diberikan apabila kertasnya hilang."
"Baiklah aku mengerti" Liana menerima kertas lotre itu dan memberikan uang 1 keping emas sebagai bayaran.
Liana menatap kertas lotre itu dengan senyum mengembang di wajah ayu nya. Tentu saja tersenyum, karena sebentar lagi dia akan menjadi orang kaya hasil dari menang lotre (jangan ditiru). Walau begitu, alasan Liana membeli lotre bukan hanya karena hal itu.
Tidak ingin berlama-lama didalam kasino, Liana memutuskan untuk keluar dengan Lana yang masih mengekorinya.
Bruk
Saat tengah melewati pintu kasino, seorang laki-laki menabrak Liana dengan keras hingga Liana jatuh terduduk di lantai.
Lana pun dengan sigap langsung membantu Liana berdiri,"Tuan, anda baik-baik saja kan,tidak ada yang terluka bukan?" Tanya Lana dengan raut khawatir.
"Aku baik baik saja Lana, tenanglah"jawab Liana dengan senyum simpul.
"Maafkan saya, apa anda baik-baik saja"tanya laki laki berambut merah yang menabrak Liana.
"Iya,tidak papa, aku baik baik saja"ucap Liana sambil mendongak, dan ia terkejut saat melihat wajah orang yang menabraknya.
"Gila, laki-laki ini sangat tampan!"Batin Liana bersorak.
"Sekali lagi saya minta maaf"ucap lelaki berambut merah itu sambil membungkuk.
"T-tidak masalah"jawab Liana.
"Kalau begitu, saya permisi"
"I-iya silahkan"Jawab Liana
Tatapannya masih terpaku pada punggung laki-laki yang telah melenggang masuk ke dalam kasino.
Sampai suara Lana menyadarkannya,"No- Tuan, anda sungguh baik-baik saja bukan?""Oh i-iya, ayo kita pulang"ujar Liana sebelum melenggang pergi meninggalkan kasino dan kembali kerumah menggunakan kereta kuda yang ia sewa.
•••••
Di sebuah kamar dengan nuansa Eropa klasik, terdapat seorang gadis yang sedang rebahan dengan nyamannya. Siapa lagi kalau bukan Liana. Setelah lelah karena bepergian ke kasino, kini ia tengah melakukan hobinya, yaitu rebahan.
Walau raganya sedang dikamar, tapi pikirannya sedang melalang buana, memikirkan laki-laki tampan yang ia temui tadi.
'Rambutnya merah.... dinovel dijelaskan pemilik rambut merah itu langka, dan hanya Roseria saja yang memilikinya kan?'
Selama beberapa saat Liana terdiam, namun tak lama kemudian dia teringat suatu hal.
Liana bangun dari ranjang, membuka laci meja nakas di samping ranjangnya dan mengeluarkan sebuah surat undangan yang dia terima beberapa hari lalu.
'Aku terlalu sibuk memikirkan hal lain, sampai lupa dengan pesta di istana tempat cerita novel dimulai sekaligus tempat Yeryvica muncul'
Tok tok tok
"Yery, ini Ibu. Apa ibu boleh masuk?"
To Be Continued.
Makasih buat yang udah baca🌼
Tolong kasih tau kalau ada typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Jadi Tokoh Figuran!
Viễn tưởngLiana Anelia, seorang gadis modern berusia 21 tahun yang masuk kedalam sebuah novel. Ia bersyukur karena merasuki tubuh salah satu tokoh yang tidak penting , bukanlah tokoh antagonis maupun protagonis yang akan terasa merepotkan menurutnya. Sampai s...