4.Sirkuit

3K 133 4
                                    


11:47 Malam

Vara menghela nafas lega setelah berhasil keluar dari rumahnya tanpa ketahuan. Jika ketahuan bisa saja kendaraannya disita, apalagi jika uang jajannya dikurangi. NO! Vara tidak akan mau itu terjadi.

Vara yang baru saja berniat menyalakan motornya menolehkan kepalanya ke samping memastikan keadaan aman, jadi dia tidak akan ketahuan pergi jam segini. tapi tunggu, kenapa ada Nathan yang sedang berdiri sambil memakan buah apel dan menatapnya tajam?  "Mau kemana lo jam segini?"Tanya Nathan

Vara tersadar lalu membelakkan matanya dan kembali menetralkan raut wajahnya sambil menggaruk tengkuknya "Anu bang itu.."

"Apa?"

Vara menggigit bibir bawahnya "Please jangan bilang Mama atau Papa bang!"

Nathan menghela nafas pasrah "Jangan bilang lo mau balapan lagi?"

"Hehe iya" Jawab Vera dengan cengiran  kudanya

"Udah berapa kali abang bilang itu bahaya?"

"245 kali bang"

"Lo itungin?"

"Iya"

"Bodo amat, gue bakalan bilang mama sama papa"

Vara kembali membelakkan matanya "EH?BANG PLEASE JANGAN DONG!ADA TRISTAN KOK TENANG AJA!"

Nathan mengerutkan dahinya "Tristan?"

"Iya,masa sepupu sendiri lupa?"

"Gue gapernah bilang gue lupa sama dia"

Vara memutar bola matanya malas "Hm"

"Yaudah sana! Inget, kalo lo lecet sedikit aja gue bakalan bilang Mama sama papa"

"IYA ABANGKU SAYANGG"Teriak Vara pelan sambil membentukkan tangannya menjadi love

Nathan memandangi Vara dengan mimik wajah jijik "Geli Var, buruan lo pergi sana! Nanti gue malah muntah disini"

"Bodo amat"

***

"Lawan kita siapa?" Tanya Athala

"Intinya dia cewe"Balas Arthur santai

Gavaska yang tadi sedang menunjukkan foto mangsa barunya kepada Noel sontak menjatuhkan ponselnya lalu membelakkan matanya. Sama juga dengan Noel.  "CEWE?" pekik Gavaska dan Noel serempak

Arthur menyumpal mulut Gavaska dan Noel dengan tisu yang berada ditangannya, entah bekas apakah tisu itu. "Pelanin suara lo bego!" Bentak Arthur

Noel langsung mengeluarkan tisu itu dari mulutnya lalu menoyor dahi Arthur. "Anjing jangan dimasukin juga tu tisu ke mulutnya gue! Kan gue kaget, baru pertama kali dalam sejarah ketua Crudelta ngelawan cewe"

"Bener El, tapi gue heran aja kenapa tu cewe mau jadi lawannya Athala?" Lanjut Gavaska

"Gatau, tapi gue yakin kita menang. Gamungkin seorang cewe bisa ngalahin Athala" Sahut Arthur

NEIVARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang